Mohon tunggu...
Aleka Canzaradia
Aleka Canzaradia Mohon Tunggu... -

Tanpa mimpi, orang seperti aku ini akan mati. \r\n"Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."\r\n-Arai_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Daisy is love inside the heart

26 September 2012   17:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman mengatakan, “Kita sama-sama cewek Tik. Gue tau, cewek ga akan bener-bener move on sebelum mendapatkan pengalih perhatian yang baru. Kalau bukan suami, ya pacar.” Serius, ini freak, tapi tidak dapat disangkal bahwa itu memang benar. Di blog yang lain saya pernah mengatakan bahwa seorang perempuan memang didominasi oleh perasaan. Perasaan yang bersifat seperti pedang, memiliki 2 sisi. Di sisi lain perasaan adalah kekuatan seorang wanita, karena perasaanlah yang dapat mewanitakannya. Dengan perasaan ini, tumbuhlah rasa tulus, hangat, lembut, keibuan, yang memang menjadi identitas dari perempuan. Tapi perasaan juga dapat melukai dirinya sendiri. Karena perasaan dapat menutupi logika. Dan logika sangat dibutuhkan untuk bertahan. Sehingga ketika seorang wanita terlalu menggunakan kekuatan perasaannya, mungkin dia akan tampak lemah dan mudah terluka. Berbicara mengenai perasaan, tidak dapat dilepaskan dari cinta karena perasaan merupakan komponen inti dari cinta. Cinta itu banyak wujudnya, kasih sayang, ketulusan, saling memperhatikan, peduli dan bisa juga asmara. Namun, sekarang ini cinta lebih cenderung pada romantisme. Entahlah, mungkin karena pergeseran makna “cinta” yang lebih identik dengan asmara, saya merasa kasih sayang justru merupakan rasa yang lebih tulus dan luhur. Salah satu wujud lain cinta adalah permintaan dan pengorbanan, seperti yang dikutip dari account twitter nya @Gamila “Cinta hanya meminta waktumu, perhatianmu, tenagamu, uangmu, jiwa dan ragamu.” Hmm, kalau dibaca-baca, cinta itu sebenarnya meminta kehidupan, atau lebih indahnya menggabungkan dan berbagi bersama kehidupan. Hmm, cinta juga menerima. Lagi-lagi saya mengutip dari twit nya @Gamila yang mengatakan “Kutitipkan segala kelemahanku padamu, dan kau setuju untuk menjaganya. Lalu, suatu hari kita namakan itu cinta.” Tapi saya rasa, itu semua tidak akan terjadi pada cinta yang hanya cinta-cintaan :p Sekarang mari kita lihat cinta dari sudut pandang lainnya. Cinta ada kalanya hanya sendiri, seperti cinta diam-diam, cinta betepuk sebelah tangan, atau cinta yang dipendam (Hahahaa, geli juga ngetiknya). Kali ini saya mengutip dari Novel Marmut Merah Jambu -nya Raditya Dika Bab Cinta diam-diam. Mungkin inilah yang terjadi pada seseorang yang memutuskan jatuh cinta diam-diam “Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.” Tapi menurut saya, semua cinta memang seperti itu pasti ada harapan, doa, penerimaan, pengorbanan, pemahaman, dan kedewasaan. Hanya mungkin untuk setiap hal kasusnya berbeda. Ada lagi, cinta juga bisa menyamarkan apa yang nyata dan apa yang tidak, seperti yang saya kutip dari Novel nya Tere Liye, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin “Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.” Hmm, kalau saya, denger kata cinta langsung inget Bunga Daisy. Bunga Daisy berarti Love inside the heart . Iya, cinta itu letaknya di dalam hati, jadi engga bisa dilihat hanya bisa dinilai melalui tindakan. Dan satu hal, cinta juga engga bunyi dan hanya bisa di buktikan. Pada rasa yang lebih dalam, cinta juga bisa manunggal, seperti ceritanya Pak Habibie dan Ibu Ainun. Pada kondisi lain, cinta itu selalu ada seperti cinta orang tua pada anaknya. Dan pada tingkatan yang paling tinggi, cinta itu tidak terbatas seperti cinta Allah pada mahkluk-Nya. Ini sih cuman pendapat pribadi aja, boleh setuju, boleh juga engga “Daisy is love inside the heart” – source Daisy (K-Movie)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun