Mohon tunggu...
Fitriyah
Fitriyah Mohon Tunggu... -

Terus melangkah tanpa lelah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Ujung Keikhlasan

2 Mei 2016   23:44 Diperbarui: 2 Mei 2016   23:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Waalaikum salam, Kita masuk tadi jam 08.00 wib dan sekarang kalian baru datang jam 08.30 wib, dari mana saja kalian?

“Dari rumah saja pak” jawab Hana dan Rima sambil menunduk

“Sudah sana duduk, tapi tidak boleh Absen karna kalian terlambat setengah jam, kalian sudah tau sendri kan bahwa batas keterlambatan hanya 15 menit” celoteh pak hanif, Dosen yang paling disiplin.

Setelah melakukan semua kegiatannya di kampus, Hana pulang kerumahnya. Cukup lelah sekali Hana atas kejadian seharian ini. Di rumahnya sepi tidak ada siapa-siapa.

“Pada kemana ya ayah dan ibu?” Gumamnya lirih sambil menuju kamar

“Nak Ayo bangun, belum sholat asar ya?.” Suara ibu membangunkan Hana yang ternyata ketiduran di kamarnya

“Ya Alloh bu iya Hana lupa,” Hana cepat-cepat ke kamar mandi dan ambil wudhu’.

Sang surya pun meredupkan sinarnya kemudian berganti dengan bintang yang berkelap kelip indah dilangit. Hana melamun sendiri dikamarnya sambil memikirkan kemana idolanya selama ini sampai malam membawanya pada tidur yang nyenyak.

kemudian Hari demi haripun berlalu, bulan demi bulanpun berlaju. Saat itu Hana disibukkan dengan KKN dan pembuatan skripsi. Dia sudah hampir lupa dengan Tajjul Hubb yang selama ini sudah tak ada muncul kembali dimading kampus. Kali ini Hana mendapatkan tugas KKN di Kota Banyuwangi bersama kawan-kawannya. Kota yang sangat kaya dengan budaya dan kulinernya. Disitu Hana melakukan tugasnya sementara dirumahnya pak Rokhim dan bu Asna, yaitu ayah dan ibu Hana merencanakan perjodohan Hana dengan Anak teman karibnya.

Kring.. Kring telepone Hana pun berdering

“Assalamualaikum Sayang Gimana kabarnya?” Suara Ayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun