Mohon tunggu...
Fitri Wulandari
Fitri Wulandari Mohon Tunggu... -

Perempuan Muslim :-)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila sebagai Obat Kronis Indonesia

10 Mei 2013   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada berbagai kasus yang kompleks. Mulai dari terorisme, premanisme, kerusuhan, korupsi, pembunuhan, dll. Berbagai kasustersebut akan terus berkembang apabila tidak diselesaikan secara tuntas dan pembenahan berarti untuk kedepannya.

Sebenarnya siapakah yang salah dari berbagai kasus yang terjadi di Negeri tercinta ini ?? Dimanakah letak moralitas anak bangsa kita?? Apa yang salah itu orang tua mereka yang tidak pernah memberikan pendidikan moralitas yang baik sehingga berbuat demikian itu? Apa guru-guru mereka yang gagal mendidik sehingga perbuatannya tak mencerminkan anak bangsa yang bermoral? Apakah lingkungannya ? bahkan apakah negara yang salah tidak bisa menciptakan kehidupan yang baik?

Bukan suatu solusi yang baik untuk saling tuding, saling menyalahkan atas berbagai kasus yang menimpa tanah air tercinta ini. Berbagai kasus yang telah terjadi biarlah menjadi sebuah pelajaran berharga yang harus kita benahi untuk mencapai suatu kehidupan kenegaraan yang lebih baik. Semuanya kita awali dengan mengembalikannya kepada kehidupan yang Pancasilais, yaitu mendasarkan segala kehidupan kita kepada Pancasila sebagai dasar Negara kita. Pancasila sebagai dasar negara kita diciptakan sangat baik untuk mengatur kehidupan negara. Pancasila tidak akan berarti tanpa adanya implementasi yang mendalam bagi setiap warga negara. Dengan prinsip “Memulai dari diri sendiri” implementasi pancasila bisa ditempuh melalui berbagai jalur, yaitu:

1) Jalur pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengamalan Pancasila, baik pendidikan formal (sekolah-sekolah) maupun pendidikan nonformal (di keluarga dan lingkungan masyarakat), keduanya sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia.

Dalam pendidikan formal semua tindak-perbuatannya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam pendidikan keluarga, pengamalan Pancasila harus ditanamkan dan dikembangkan sejak anak-anak masih kecil, sehingga proses pendarah-dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baik dan menuntut suasana keluarga yang mendukung. Lingkungan masyarakat juga turut menentukan sehingga harus dibina dengan sungguh-sungguh supaya menjadi tempat yang subur bagi pelaksanaan pengamalan Pancasila.

Melalui pendidikan inilah anak-anak didik menyerap nilai-nilai moral Pancasila. Penyerapan nilai-nilai moral Pacasila diarahkan berjalan melalui pemahaman dari pemikiran dan dan pengamalan secara pribadi. Sasaran pelaksanaan pedomaan pengamalan Pancasila adalah perorangan, keluarga, dan masyarakat, baik dilingkungan tempat tinggal masing-masing, maupun di lingkungan tempat bekerja, semuanya dimulai dari diri sendiri.

2) Jalur media massa

Peranan media massa sangat menjanjikan karena pengaruh media massa dari dahulu sampai sekarang sangat kuat, baik dalam pembentukan karakter yang positif maupun karakter yang negatif, sasaran media massa sangat luas mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sosialisasi melalui media massa begitu cepat dan menarik sehingga semua kalangan bisa menikmati baik melalui pers, radio, televisi dan internet. Tetapi media massa juga sering menyuguhkan informasi yang kurang tepat/tidak mendidik.

Media massa adalah jalur pendidikan dalam arti luas dan peranannya begitu penting sehingga perlu mendapat penonjolan tersendiri sebagai pola pedoman pengamalan Pancasila. Sehingga dalam menggunakan media massa tersebut harus dijaga agar tidak merusak mental bangsa dan harus seoptimal mungkin penggunaannya untuk sosialisasi pembentukan kepribadian bangsa yang pancasilais. Jadi, untuk sosialisasi-sosialisasi yang mengancam penanaman pengamalan Pancasila harus disensor.

3) Jalur organisasi sosial politik

Pengamalan Pancasila harus diterapkan dalam setiap elemen bangsa dan negara Indonesia. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik Indonesia harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasila agar berkepribadian Pancasila. Mereka selain warga negara Indonesia, abdi masyarakat juga sebagai abdi negara, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan terwujud.

Dari jalur yang disebutkan diatas, tentunya masih banyak jalur yang bisa ditempuh dalam implementasi Pancasila. Diharapkan semua elemen masyarakat dapat tahu, memahami, dan mengimplementasikan Pancasila secara mendalam sehingga tidak ada lagi terorisme, premanisme, kerusuhan, korupsi, pembunuhan, dll. Harus kita sadari bahwa kita semua adalah bagian dari Indonesia. Indonesia akan baik apabila kita baik, dan begitu pula sebaliknya. Pancasila harus kita pahami, hayati dan laksanakan selayaknya bagian dari diri kita yang tak terpisahkan. Untuk saat ini dan kedepan, hendaknya kita menyadari obat dari semua masalah yang menimpa Indonesia ini adalah mengingat kembali pancasila dan melaksanakannya dengan sepenuh hati setiap sila-silanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun