Mohon tunggu...
Fitri Wulandari Hermadi
Fitri Wulandari Hermadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Urban and Regional Planning at Diponegoro University | Environmental Urbanism | #YouthCityChanger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

What We Need? Sebuah Pemikiran Masyarakat tentang Permukiman Adaptif di Kota Semarang

3 Oktober 2015   01:05 Diperbarui: 3 Oktober 2015   02:17 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penilaian kapasitas perumahan adaptif di Kota Semarang dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator yang memiliki keterkaitan langsung dengan tingkat kapasitas adaptif rumah tangga dalam menghadapi dampak perubahan iklim di wilayahnya masing-masing. Indikator tersebut dibagi ke dalam empat kategori yaitu:

1) Kondisi Fisik Rumah

2) Sumber Daya Ekonomi

3) Modal Sosial

4) Keikutsertaan Lembaga

Kelurahan-kelurahan di Kota Semarang yang menjadi wilayah studi terbagi menjadi 2 kategori yaitu kelurahan yang adaptif dan kelurahan yang tidak adaptif terhadap perubahan iklim.  Kelurahan yang tegolong dalam tingkat adaptif adalah Kelurahan Peleburan, Ngaliyan, Terboyo, Tanjung Mas, Sekayu, Srondol Wetan, Panggung Lor, Tembalang, dan Desa Kandri. Sedangkan, Kelurahan yang tergolong dalam tingkat kurang adaptif adalah Kelurahan Tugu, Gajahmungkur, dan Kelurahan Jabungan. Selain kebijakan pemerintah, tingkat adaptifitas dapat ditentukan dengan perilaku dan upaya masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut

Dalam hal ini, penulis mengharap agar Pemerintahdapat lebih memberi kebijakan terkait perubahan iklim yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Pemerintah diharapkan dapat melibatkan masyarakat dalam upaya-upaya untuk mengatasi perubahan iklim. Pemberian edukasi wajib diberikan kepada masyarakat agar kesadaran masyarakat meningkat sehingga meningkatkan tingkat adaptifitasnya terhadap perubahan iklim. Pemerintah dapat menjalin kemitraan dengan LSM yang fokus terhadap isu-isu perubahan iklim. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat mengimplementasikan kebijakan pemerintah terkait perubahan iklim dan dapat melakukan tindakan-tindakan adaptif, dan menguragi kegiatan-kegiatan yang dapat mempercepat perubahan iklim.

 

Penilaian Permukiman Adaptif di Kota Semarang ini dilakukan oleh Tim Riset Mahasiswa Planologi pada tahun 2015. Hasil penelitian ini telah dipaparkan kepada stakeholder lokal maupun daerah terkait agar menjadi pertimbangan dalam proses penyusunan kebijakan Perubahan Iklim di Kota Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun