Penilaian kapasitas perumahan adaptif di Kota Semarang dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator yang memiliki keterkaitan langsung dengan tingkat kapasitas adaptif rumah tangga dalam menghadapi dampak perubahan iklim di wilayahnya masing-masing. Indikator tersebut dibagi ke dalam empat kategori yaitu:
1)Â Kondisi Fisik Rumah
2)Â Sumber Daya Ekonomi
3) Modal Sosial
4)Â Keikutsertaan Lembaga
Kelurahan-kelurahan di Kota Semarang yang menjadi wilayah studi terbagi menjadi 2 kategori yaitu kelurahan yang adaptif dan kelurahan yang tidak adaptif terhadap perubahan iklim.  Kelurahan yang tegolong dalam tingkat adaptif adalah Kelurahan Peleburan, Ngaliyan, Terboyo, Tanjung Mas, Sekayu, Srondol Wetan, Panggung Lor, Tembalang, dan Desa Kandri. Sedangkan, Kelurahan yang tergolong dalam tingkat kurang adaptif adalah Kelurahan Tugu, Gajahmungkur, dan Kelurahan Jabungan. Selain kebijakan pemerintah, tingkat adaptifitas dapat ditentukan dengan perilaku dan upaya masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut
Dalam hal ini, penulis mengharap agar Pemerintahdapat lebih memberi kebijakan terkait perubahan iklim yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Pemerintah diharapkan dapat melibatkan masyarakat dalam upaya-upaya untuk mengatasi perubahan iklim. Pemberian edukasi wajib diberikan kepada masyarakat agar kesadaran masyarakat meningkat sehingga meningkatkan tingkat adaptifitasnya terhadap perubahan iklim. Pemerintah dapat menjalin kemitraan dengan LSM yang fokus terhadap isu-isu perubahan iklim. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat mengimplementasikan kebijakan pemerintah terkait perubahan iklim dan dapat melakukan tindakan-tindakan adaptif, dan menguragi kegiatan-kegiatan yang dapat mempercepat perubahan iklim.
Â
Penilaian Permukiman Adaptif di Kota Semarang ini dilakukan oleh Tim Riset Mahasiswa Planologi pada tahun 2015. Hasil penelitian ini telah dipaparkan kepada stakeholder lokal maupun daerah terkait agar menjadi pertimbangan dalam proses penyusunan kebijakan Perubahan Iklim di Kota Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H