Mohon tunggu...
fitriunsia
fitriunsia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas siber asia

saya seorang mahasiswi universitas siber asia PJJ KOMUNIKASI angkatan 8 yang berfokus pada digital content creator

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menguji Kebenaran, Seberapa Jauh Jurnalis Menjaga Independensi?

7 Desember 2024   23:03 Diperbarui: 7 Desember 2024   23:10 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme berasal dari kata bahasa inggris Journalism. Kata ini sendiri berasal dari kata Perancis, journal, yang berarti "buku harian" atau "catatan harian". Jadi, meskipun kata "jurnalisme" itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, akarnya dapat ditelusuri kembali ke bahasa Perancis dan praktik pencatatan harian sejak zaman dahulu.

Jurnalis dalam keseharian sering kali disebut dengan reporter, istilah ini sering digunakan untuk menyebut jurnalis yang bertugas meliputi peristiwa secara langsung dilapangan untuk mengumpulkan informasi agar menjadi sebuah berita, dan selanjutnya untuk di publikasikan agar menjadi informasi bagi banyak orang. Untuk menjaga kualitas dan integritas jurnalisme, ada sepuluh prinsip yang dipegang oleh para jurnalis, yaitu sebagai berikut :

1. Kebenaran

2. Independen

3. Keadilan

4. Akuntabilitas

5. Etika

6. Objektivitas

7. Keberagaman

8. Kewaspadaan

9. Kerahasiaan

10. Kepedulian

Kebenaran

Informasi apapun harus mengandung kebenaran. Kebenaran adalah landasan utama dalam jurnalis. Karena itu, bukan hanya sekedar menyanpaikan fakta, tetapi juga memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat, dan dapat dipertanggung jawabkan. Namun, tidak dapat dipungkiri, banjirnya informasi di sosial media, kerap kali mengaburkan kebenaran itu sendiri. Perihal berita itu didasarkan pada realita/fakta atau persepsi.

Di era digital, dimana informasi menyebar dengan sangat cepat, menjaga kebenaran dalam jurnalisme menjadi semakin sulit. Hoaks dan disinformasi mudah sekali menyebar, sehingga publik semakin sulit membedakan fakta dan fiksi. Jurnalis harus bisa lebih kritis dan teliti dalam menyajikan sebuah berita. Selain itu, media juga perlu meningkatkan literasi digital masyarakat agar mereka dapat memfilter informasi dengan baik dan tidak mudah termakan hoaks.

Independen

Independen adalah salah satu prinsip paling fundamental dalam jurnalistik. Ini artinya seorang jurnalis harus bebas dari pengaruh pihak manapun, baik itu pemerintah, perusahaan, kelompok kepentingan, atau bahkan pemilik media itu sendiri.

Di era sekarang untuk independen agak susah karena semua terbentur oleh kekuasaan, walaupun dalam undang-undang menyatakan bahwa jurnalis itu netral dan dilindungi undang-undang pers tapi untuk praktik di lapangan sangat susah. Untuk mengantisipasi itu sebagai jurnalis harus membuat berita informasi yang berimbang, jadi tidak memihak ke siapapun dan berdiri ditengah-tengah.

Keadilan

Keadilan dalam prinsip jurnalis adalah komitmen untuk menyajikan informasi secara seimbang, objektif, dan tidak memihak. Keadilan adalah prinsip yang sangat penting dalam jurnalis. Dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan, jurnalis dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan demokratis.

Kasus dugaan korupsi yang melibatkan pejabat publik tersebut perlu ditangani secara transparan dan adil. Semua pihak yang terlibat, baik itu pelaku, maupun korban, dan saksi harus  diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan keterangannya. Media massa memiliki peran penting dalam mengawal sebuah proses hukum ini agar tidak terjadinya penyimpangan.

Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam jurnalis adalah prinsip yang menuntut setiap jurnalis bertanggung jawab atas karya yang mereka hasilkan. Ini artinya jurnalis harus dapat mempertanggung jawabkan setiap informasi yang mereka sampaikan kepada publik. Oleh karena itu, akuntabilitas tidak dapat dipisahkan dari jurnalis yang baik. Dengan menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas, jurnalis dapat berkontribusi kepada masyarakat yang lebih informatif dan demokratis.

Media massa memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan akurasi informasi yang disampaikan. Jika terjadi kesalahan dalam sebuah pemberitaan, media harus segera melakukan koreksi dan meminta maaf kepada publik. Transparansi dalam proses jurnalistik juga sangat penting untuk membangun kepercayaan publik. Dan masyarakat berhak mengetahui bagaimana sebuah berita dihasilkan dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

Etika

Etika jurnalistik adalah seperangkat aturan moral yang memandu perilaku seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Etika ini sangat berfungsi sebagai pedoman untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada public akurat, adil, dan tidak merugikan pihak manapun. Etika jurnalistik sangat penting karena dapat membangun kepercayaan public, menjaga kualitas jurnalisme serta mendukung demokrasi. Singkatnya adalah etika jurnalistik sebagai fondasi dari profesi jurnalistik yang baik. Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika, jurnalis dapat berperan sebagai pengawas kekuasaan, memberikan informasi yang akurat kepada public.

Sebagai pilar demokrasi, jurnalis memiliki tanggung jawab moral untuk menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan tidak memihak. Etika jurnalistik mengharuskan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dalam era digital saat ini, yang penuh dengan informasi instan, jurnalis harus lebih hati-hati dalam menyebarkan berita, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif seperti SARA atau kekerasan.  

Objektivitas

Objektivitas adalah salah satu prinsip paling fundamental dalam dunia jurnalistik. Ini berarti seorang jurnalis harus berusaha sekeras mungkin untuk menyajikan informasi secara seimbang, tanpa memihak pada salah satu pihak. Objektivitas adalah komitmen yang harus selalu dijaga oleh  setiap jurnalis. Meskipun mencapai objektivitas sempurna mungkin sulit.

Jurnalis harus menjadi penjaga fakta. Dalam era disinformasi seperti sekarang, peran jurnalis semakin krusial. Kita harus selalu mengedepankan verifikasi fakta sebelum mempublikasikan sebuah berita. Dengan begitu, publik dapat mendapatkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.

Keberagaman

Keberagaman dalam konteks jurnalistik merujuk pada representasi yang adil dan inklusif dari berbagai perspektif, latar belakang, dan pengalaman dalam proses pembuatan berita. Namun, keberagaman adalah kunci untuk menghasilkan jurnalisme yang sangat berkualitas dan relevan. Dengan mendorong keberagaman dalam semua aspek jurnalistik.

Media massa memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang inklusif. Jurnalis harus menghindari stereotipe dan generalisasi yang dapat memarginalkan kelompok minoritas. Dan sebaliknya, kita harus berusaha untuk memberikan representasi yang adil kepada semua kelompok masyarakat, sehingga suara mereka didengar dan dipahami.

Kewaspadaan

Kewaspadaan dalam prinsip jurnalis adalah sikap hati-hati dan kritis yang harus dimiliki oleh setiap jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Artinya seorang jurnalis harus selalu waspada terhadap potensi kesalahan, bias, atau manipulasi informasi yang dapat mempengaruhi objektivitas dan akurasi berita yang dihasilkan seorang jurnalis.

Dalam era informasi yang begitu cepat, jurnalis harus selalu waspada terhadap berita  bohong atau hoaks. Sebelum mempublikasikan sebuah berita, kita wajib untuk melakukan cross-check dari berbagai sumber yang kredibel. Selain itu juga, kita harus memperhatikan konteks dari suatu peristiwa, agar tidak memberikan interrestasi yang salah kepada publik.

Kerahasiaan

Kerahasiaan sumber adalah salah satu prinsip fundamental dalam etika jurnalistik. Ini artinya seorang jurnalis berkewajiban untuk merahasiakan identitas sumber informasinya, terutama jika sumber tersebut memberikan informasi yang bersifat sensitif atau rahasia. Kenapa kerahasiaan sumber sangat penting karena itu adalah salah satu perlindungan sumber dengan menjaga kerahasiaan, serta dapat meningkatkan  keterbukaan informasi jika sumber tahu bahwa identitasnya akan sangat dirahasiakan, dan dapat memperkuat kepercayaan public. Namun, jurnalis juga harus mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka dan selalu mengedepankan kepentingan public.

Menjaga kerahasiaan sumber adalah fondasi dari jurnalisme yang independen. Ketika sumber tahu bahwa identitasnya akan dilindungi, mereka akan lebih berani untuk memberikan informasi penting yang mungkin tidak mereka ungkapkan jika identitas mereka terungkap. Karena ini sangat penting terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan pelanggran hukum serta pelanggran hak asasi manusia.

Kepedulian

Kepedulian dalam jurnalis bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi juga melibatkan sikap empati, tanggung jawab sosial, dan komitmen untuk membuat perubahan yang positif. Seorang jurnalis yang memiliki kepedulian akan selalu berusaha untuk memahami konteks, memberikan suara kepada yang tak bersuara, dan memicu perubahan sosial.

Sebagai seorang jurnalis, saya percaya bahwa kita tidak hanya sekedar menyampaikan berita, tetapi juga harus menjadi suara bagi mereka yang tidak memiliki suara. Dan kita harus berani mengangkat isu-isu sosial yang seringkali terabaikan, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi. Dengan, begitu kita dapat mendorong masyarakat untuk lebih perduli terhadap sesama dan ikut serta dalam upaya menciptakan perubahan yang positif.

Di era digital, tantangan untuk menjaga independensi semakin kompleks. Penyebaran berita palsu (hoax), manipulasi informasi, dan algoritma media sosial yang personalisasi dapat memengaruhi cara masyarakat mengakses dan mengkonsumsi berita. Menguji kebenaran dan menjaga independensi adalah tugas yang kompleks dan terus berkembang. Dan jurnalis harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya dan memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan akurat, objektif, dan dapat diandalkan.

Perihal independensi jurnalis di era digital ini sangat mustahil ya. Karena banyak faktor yang melatarbelakanginya. Seperti : Kapitalis (pemilik modal), pengaruh kekuasaan, politik, ideologi, kepentingan dan lain-lain.

Disclaimer : Maksudnya kepentingan pemilik media kadang terbentur dengan pemerintah yang berkuasa, apalagi jurnalis/reporter dalam menjaga independensi.

Kesimpulannya adalah pekerjaan jurnalis saat ini jauh dari frasa "Independensi" karena desakan ekonomi, kekuasaan, hubungan timbal balik (mutualisme) dan lain-lain.

Independensi jurnalis akan hanyut, hilang dengan uang, hubungan serta kekuasaan.

dibuat oleh : fitri setianingsih 

NIM : 230501010155

mahasiswi PJJ komunikasi universitas siber asia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun