Kewaspadaan
Kewaspadaan dalam prinsip jurnalis adalah sikap hati-hati dan kritis yang harus dimiliki oleh setiap jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Artinya seorang jurnalis harus selalu waspada terhadap potensi kesalahan, bias, atau manipulasi informasi yang dapat mempengaruhi objektivitas dan akurasi berita yang dihasilkan seorang jurnalis.
Dalam era informasi yang begitu cepat, jurnalis harus selalu waspada terhadap berita  bohong atau hoaks. Sebelum mempublikasikan sebuah berita, kita wajib untuk melakukan cross-check dari berbagai sumber yang kredibel. Selain itu juga, kita harus memperhatikan konteks dari suatu peristiwa, agar tidak memberikan interrestasi yang salah kepada publik.
Kerahasiaan
Kerahasiaan sumber adalah salah satu prinsip fundamental dalam etika jurnalistik. Ini artinya seorang jurnalis berkewajiban untuk merahasiakan identitas sumber informasinya, terutama jika sumber tersebut memberikan informasi yang bersifat sensitif atau rahasia. Kenapa kerahasiaan sumber sangat penting karena itu adalah salah satu perlindungan sumber dengan menjaga kerahasiaan, serta dapat meningkatkan  keterbukaan informasi jika sumber tahu bahwa identitasnya akan sangat dirahasiakan, dan dapat memperkuat kepercayaan public. Namun, jurnalis juga harus mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka dan selalu mengedepankan kepentingan public.
Menjaga kerahasiaan sumber adalah fondasi dari jurnalisme yang independen. Ketika sumber tahu bahwa identitasnya akan dilindungi, mereka akan lebih berani untuk memberikan informasi penting yang mungkin tidak mereka ungkapkan jika identitas mereka terungkap. Karena ini sangat penting terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan pelanggran hukum serta pelanggran hak asasi manusia.
Kepedulian
Kepedulian dalam jurnalis bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi juga melibatkan sikap empati, tanggung jawab sosial, dan komitmen untuk membuat perubahan yang positif. Seorang jurnalis yang memiliki kepedulian akan selalu berusaha untuk memahami konteks, memberikan suara kepada yang tak bersuara, dan memicu perubahan sosial.
Sebagai seorang jurnalis, saya percaya bahwa kita tidak hanya sekedar menyampaikan berita, tetapi juga harus menjadi suara bagi mereka yang tidak memiliki suara. Dan kita harus berani mengangkat isu-isu sosial yang seringkali terabaikan, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi. Dengan, begitu kita dapat mendorong masyarakat untuk lebih perduli terhadap sesama dan ikut serta dalam upaya menciptakan perubahan yang positif.
Di era digital, tantangan untuk menjaga independensi semakin kompleks. Penyebaran berita palsu (hoax), manipulasi informasi, dan algoritma media sosial yang personalisasi dapat memengaruhi cara masyarakat mengakses dan mengkonsumsi berita. Menguji kebenaran dan menjaga independensi adalah tugas yang kompleks dan terus berkembang. Dan jurnalis harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya dan memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan akurat, objektif, dan dapat diandalkan.
Perihal independensi jurnalis di era digital ini sangat mustahil ya. Karena banyak faktor yang melatarbelakanginya. Seperti : Kapitalis (pemilik modal), pengaruh kekuasaan, politik, ideologi, kepentingan dan lain-lain.