Tanggal 1 Muharram merupakan tanggal pergantian tahun di penanggalan kalender Islam (Hijriah). Dalam menyambut tahun baru Islam ini umat muslim berbondong bondong menyemarakan pergantian tahun dengan mengagendakan kegiatan pawai obor.Â
Pawai obor merupakan tradisi (adat istiadat) dalam menyambut tahun baru Islam (Hijriah) ini. Dimana orang-orang turun menyusuri rute jalan yang sudah di tentukan dengan membawa obor. Obor merupakan alat penerangan yang terbuat dari bambu dan kain yang di beri minyak tanah kemudian di sundut oleh api dan saling menyalakan dari satu obor ke obor yang lain secara berestapet.
Pawai obor dalam menyambut tahun baru Islam (Hijriah) sudah ada dan dikenal sejak dulu kala. Walau terdapat beberapa perbedaan pendapat dari berbagai ormas muslim terkait hukum pawai obor yang dianggap bid'ah. Hingga kini pawai obor masih terus dilaksanakan oleh mayoritas umat muslim.Â
Adapun esensi (makna) di balik agenda pawai obor dalam menyambut malam 1 muharam yang merupakan tahun baru Islam (Hijriah), dianraranya ;
1. Ajang Silaturahmi
Pawai obor dapat dianggap sebagai ajang silaturahmi dimana banyak orang dalam satu kampung, kampung ke kampung, hingga kampung ke kota. Kemudian dapat bertemu dan bersilaturahmi dalam agenda tersebut.
2. Nilai Edukadi
Dalam pawai obor juga tersemat nilai edukasi yang akan di ingat oleh anak anak betap orIslam itu indah dengan tradisinya. Ini meruapakan ajang penanaman edukasi dalam menanamkan kecintaan terhadap agama Islam.
3. Perantara Dakwah
Pawai obor juga dapat memberi pesan tersendiri khususnya bagi para remaja muslim dalam pergaulan. Dimana dalam menyusuri rute yang telah di tentukan, selalu dikumandangkannya takbir dan lantunan sholawat. Juga pawai obor ini biasanya di barengi dengan adanya tabligh akbar.
Demikianlah, esensi (makna) dari tradisi pawai obor dalam menyambut pergantian tahun Hijriah pada 1 Muharram.