Mohon tunggu...
Fitri Sukmawati
Fitri Sukmawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Menulis membaca adalah sebuah hobi yang melekat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pendidikan yang Ku Tunggu

6 Januari 2023   18:55 Diperbarui: 6 Januari 2023   19:06 3602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendidikan, satu kata yang seharusnya dapat dirasakan oleh setiap orang, terutama oleh anak-anak. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mampu merasakan pendidikan di sekolah, salah satu penyebabnya yakni karena harus mencari rezeki. Gilang, itulah nama panggilanku dan aku adalah satu dari sekian banyak anak yang tak bisa merasakan apa itu arti bersekolah.

Usiaku sekarang 10 tahun dan aku masih kelas 2 SD. Kata teman-temanku, seharusnya aku sudah duduk di kelas 4 atau 5 SD. Akan tetapi, karena keadaan ekonomi yang tidak mendukung, aku harus mencari rezeki agar bisa memenuhi kebutuhan hidup aku dan adikku yang masih berusia 5 tahun.

Aku dan adik tinggal di rumah berukuran 4×4 meter persegi yang juga merupakan milik orang lain. Tak bisa terbayangkan oleh diriku jika tak ada rumah ini, mungkin aku dan adikku harus tidur di depan ruko yang setiap malam harus melawan dinginnya malah atau hujan. Suatu waktu, malam hari terasa lebih dingin, kami berdua tak memiliki selimut dan hanya mempunyai satu sarung, kemudian sarung itu kuberikan kepada adikku.

Orang tua kami sudah lama meninggal dunia karena kecelakaan. Waktu itu, motor yang dikendarai oleh ayahku jatuh saat hujan sedang turun dengan deras. Kedua orangtuaku sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi apa hendak dikata, takdir Tuhan berkata lain.

Secercah harapan akhirnya kudapatkan di tahun ketiga, aku dan adikku mendapatkan pembiayaan sekolah sampai lulus SMA dari lembaga pendidikan pemerintah. Setelah mendengar kabar tersebut, aku tentu merasa senang karena bisa merasakan bersekolah dan bertemu dengan teman-teman baru. Terlebih, aku sangat merasa bahagia karena adikku tercinta bisa menempuh pendidikan yang layak dan kami berdua belajar dengan sungguh-sungguh.

Sejak saat itulah aku dan adikku mendapat banyak ilmu pengetahuan bermanfaat. Bahkan, aku juga berhasil melanjutkan pendidikan sarjana dengan beasiswa yang aku peroleh. Jadi, percayalah bahwa suatu saat, hal yang kita inginkan bisa tercapai dan kita bisa bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun