Menyikapi hasil pemilihan umum legislatif 9 April, dimana PDIP unggul dalam quick count tentu patut diapresiasi. Suka atau tidak suka dan walaupun masih hasil sementara, publik harus menghormati hasil tersebut sambil menunggu hasil rekapitulasi dan penghitungan suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Saling mengucapkan selamat antar pimpinan partai politik menunjukkan sikap kenegarawan yang sudah seharusnya dilakukan. Perjanjian siap menang dan siap kalah seharusnya disadari sebagai semangat saling membangun, bukan saling menjatuhkan.
Sikap yang ditunjukkan oleh pimpinan partai politik telah mampu menyejukkan iklim politik tanah air dan menyehatkan proses Demokrasi yang telah terbangun. Pemberiaan ucapan selamat antar pimpinan parpol semacam itu, menunjukkan kedewasaan dalam menerima kenyataan demokrasi. Dampak positifnya adalah dapat dicontoh oleh kader dan simpatisan di tingkat akar rumput (grassroot).
Sesaat setelah perhitungan cepat (quick count) usai, ucapan selamat pertama datang dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang mengucapkan selamat kepada Megawati dan PDI perjuangan yang unggul dalam perolehan suara pemilihan legislatif. SBY juga mengucapkan selamat kepada Aburizal bakrie dan Golkar serta Prabowo Subianto dan Gerindra yang dapat unggul atas Partai Demokrat.
Meski belum ada pernyataan resmi dari KPU tentang hasil perolehan suara, langkah yang dilakukan SBY dan petinggi parpol yang lain yang mengucapkan selamat satu sama lain patut diapresiasi ditengah persaingan politik.
Nilai positif yang diberikan oleh para pimpinan parpol dapat meredam potensi konflik, begitu juga mencairkan ketegangan ketegangan politik yang terjadi saat kampanye dan dapat menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat. Masyarakat semakin dewasa menerima perbedaan dan menyikapi realitas politik yang ada.
Budaya saling sapa, saling menghormati dan saling memberi ucapan selamat sebenarnya sudah terbangun sejak era Soekarno, hanya suhu dan eskalasi politik saat itu tidak se stabil saat ini. Apa yang dicontohkan para pemimpin parpol dalam rangka menjaga hubungan antar satu sama lain, karena setelah pileg parpol akan saling menjajak koalisi, dan koalisi tentu harus menjalin keterikatan emosional antar petinggi parpol.
Kita rindu suasana demokrasi yang sehat dan rukun, masyarakat tertib tak ada konflik, semua menjaga dan menciptakan politik yang sejuk. Semoga ini terbawa sampai menjelang pemilihan presiden dan pasca pilpres.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H