Namun, gejala autisme tidak selalu buruk. Beberapa anak autis memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti kemampuan mempelajari detail dan kemudian mengingatnya dalam waktu lama, atau mereka tertarik mempelajari seni musik dan menggambar.
 Diagnosis Anak Autisme
Anak autis terkadang memiliki gejala yang mirip dengan gangguan lain, seperti gangguan kecemasan atau sindrom Asperger, dan sering dikaitkan dengan sindrom Sagent. Oleh karena itu, anak yang diduga autis sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis anak.
Saat mendiagnosis autisme pada anak, dokter menilai perkembangan anak, misalnya bicara, perilaku, belajar dan gerak. Jika beberapa masalah terdeteksi pada hasil pemeriksaan di atas, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lain berupa pemeriksaan pendengaran, pemeriksaan genetik dan konsultasi psikologi anak.
Saat ini tidak ada pengobatan untuk autisme. Namun, ada sejumlah perawatan yang dapat digunakan anak autis untuk meningkatkan keterampilannya. Jadi dia bisa bergerak seperti teman-temannya.
Penting untuk mengenali ciri-ciri anak autis agar diagnosis dan penanganan yang tepat dapat ditentukan sedini mungkin. Jika kita menemukan tanda atau gejala pada anak yang mengarah ke autisme, sebaiknya dibawa ke dokter untuk memastikan kondisinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H