Mohon tunggu...
Fitri Rosmadita
Fitri Rosmadita Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sistem Ekonomi Islam dalam Kesejahteraan Masyarakat

30 November 2022   14:52 Diperbarui: 30 November 2022   15:15 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip buku konsep Ilmu Ekonomi (2020) yang diterbitkan oleh Kemendikbud, pengertian ekonomi islam atau ekonomi syariah secara umum adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup dengan berdasarkan syariat/nilai-nilai ketuhanan.

Sistem ekonomi islam lebih mengutamakan kebaikan yang berdasarkan nilai-nilai agama, maka dari itu sistem ekonomi islam ini bertujuan memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa keadilan, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha karena sistem ekonomi islam ini mempunyai lima fondasi yaitu tauhid (keesaan allah), adl (adil), nubuwwah, khilafah dan ma’ad dan sistem ekonomi islam juga dengan  prinsipnya merupakan representasi dari jalan tengah antara sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Oleh karena itu, sistem ekonomi islam menerapkan prinsip kebaikan dari dua sistem ekonomi tersebut.

Prinsip-prinsip dalam ekonomi islam terdiri dari yang pertama Multitype Ownership (kepemilikan multijenis) yaitu mengakui kepemilikan pribadi, negara maupun kepemilikan campuran, namun pemilik primer tetap Allah SWT, kedua Freedom to act (kebebasan bertindak atau berusaha) setiap manusia mempunyai kebebasan untuk bermuammah dengan mewajibkan berlandaskan meneladani sifat rasul (siddiq, amanah, fathanah, tabligh) dan yang  terakhir Social Justice (keadilan sosial) yaitu untuk terciptanya keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan  sosial sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kaya dan miskin.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun