Hore! Libur telah usai. Sekarang saatnya kembali ke sekolah. Bapak Ibu Guru hebat, bagaimanakah persiapan MPLS-nya kemarin? Sudahkah menyiapkan sesuatu yang luar biasa di tahun ajaran 2023-2024 ini?
Saya yakin, Bapak Ibu Guru semua sudah menyiapkan program MPLS yang menyenangkan, terutama untuk jenjang Paud dan SD di seluruh persada Ibu Pertiwi yang kita cintai ini. Persiapan masa-masa penting dalam kehidupan anak-anak kita yang masih termasuk dalam ketegori anak usia dini ini, tidak terlepas dari peran penting Tim Transisi Paud SD yang ada di daerah kita masing-masing.
Istilah Transisi Paud SD ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua, terutama bapak ibu yang berprofesi sebagai guru. Transisi ini adalah masa peralihan, jadi Transisi Paud SD adalah peralihan status anak Paud menjadi anak SD. Tujuannya adalah agar anak-anak itu tidak mengalami masa penyesuaian yang terlalu berat atau ekstrim.Â
Begitu juga dengan Tim Transisi Paud SD Kabupaten Bangka di provinsi kepulaan Bangka Belitung. Mereka sudah terjun langsung ke delapan kecamatan yang berkolaborasi dengan K3S di kecamatan masing-masing, untuk menunaikan tugasnya guna menghilangkan miskonsepsi yang selama ini terjadi antara para pendidik di Paud dengan para pendidik SD sehingga adanya tes calistung dalam masa PPDB, kewajiban anak yang lulus Paud harus bisa calistung, selain itu juga tuntutan orang tua.
Hal-hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya masa transisi Paud ke SD ini. Dalam kegiatannya, Tim Transisi Paud ke SD kab. Bangka menekankan agar masa MPLS di SD harus menyenangkan sama seperti waktu anak-anak itu di Paud. Mengapa? Karena anak usia dini punya titik berangkat perkembangan yang berbeda untuk setiap anak. Begitu juga latar belakang anak, pastilah berbeda.
Inilah gunanya masa MPLS ini diharuskan untuk menyenangkan. Masa-masa ini adalah masa untuk penguatan Fondasi yang harus dimiliki oleh anak-anak kita, seperti mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, keterampilan berpikir, dan pemaknaan belajar yang postif.
Perkembangan Fondasi ini biasanya sudah dikenalkan di Paud, dan tugas guru SD kelas 1 dan kelas 2 adalah untuk menguatkan kemampuan Fondasi ini. Jika Fondasi anak sudah dikuatkan maka mereka akan siap menjadi pembelajar sepanjang hayat ( long live education) dan ini sesuai dengan anjuran agama kita untuk belajar dari buaian hingga ke liang lahat.
Perlu ditekankan, Bapak Ibu yang mengajar di kelas 1 dan 2 jangan merasa malu, melainkan harus merasa bangga karena keberhasilan anak-anak kita saat mereka dewasa, ada di tangan Anda sebagai pendidik dan penguat 6 fondasi yang harus mereka miliki.
Sejauh ini, seluruh SD di kabupaten Bangka telah melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah yang menyenangkan. Hal ini menandakan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan oleh Tim Transisi Paud SD Kabupaten Bangka telah berhasil. Semoga hal baik ini akan menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun yang akan datang.
