Bagaimana rasanya jika belajar atau mengajar di sekolah yang dikelilingi pepohonan rimbun dan serba hijau?
Saya mendapat kesempatan untuk merasakan kesejukkan tersebut di SMAN 6 Kota Bogor selama berbulan-bulan dari November 2022 hingga April 2023 saat melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL). Dilansir dari kotabogor.go.id, sekolah ini telah menjadi sekolah adiwiyata sejak tahun 2003 hingga 2012. Proses panjang ini dianugerahi penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional pada tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan ini dipimpin langsung oleh Wakil Presiden pada saat itu, Boediono, di Istana Wakil Presiden (5/6/2014). Saat ini, SMAN 6 Kota Bogor dengan luas tanah 10,648 M2 terus menjaga iklim lingkungan sekolah dengan pepohonan yang semakin hijau dan rimbun.Â
Tidak hanya dengan merawat pepohonan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, SMAN 6 Kota Bogor juga memiliki ketersediaan kamar mandi untuk memfasilitasi 1.018 peserta didik dengan jumlah rombel sebanyak 29 (dapo.kemdikbud.go.id). Menurut data yang tertera pada laman opendata.jabarprov.go.id, sebanyak 53,79% dari total 79.513 sekolah di Jawa Barat telah menyediakan toilet bersih. SMAN 6 Kota Bogor menyediakan kamar mandi yang tersebar di setiap kelas, tidak hanya di tempat-tempat tertentu saja. Adapun toilet di SMAN 6 Kota Bogor berjumlah 51 yang tersebar di berbagai titik, misalnya di kantin dan di delapan laboratorium. Dengan demikian, ketersediaan kamar mandi tersebut dapat membantu menurunkan frekuensi peserta didik yang izin keluar kelas saat pembelajaran berlangsung. Â
Masih dilansir dari sumber yang sama, opendata.jabarprov.go.id, sebanyak 53,79% sekolah di Jabar telah menyediakan sarana cuci tangan, termasuk di SMAN 6 Kota Bogor. Berlokasi di depan ruang guru, sarana cuci tangan tersebut dicat warna-warni dan ditempatkan di area yang mudah diakses oleh peserta didik dan juga warga sekolah yang akan memasuki kelas. Sarana cuci tangan tersebut belum termasuk yang tersebar di dekat ruang-ruang kelas, dan kantin.
"Kalian (peserta didik) perlu menjaga fasilitas yang telah disediakan sekolah dengan sebaik-baiknya." ujar Iksan Cahyana selaku Wakasek Sarana dan Prasarana kepada peserta didik di lapangan sekolah (3/31/2023).
Sekolah telah memberikan kenyamanan fisik yang dapat mendukung pembelajaran agar peserta didik dan guru merasa nyaman. Turut merawat segala fasilitas yang ada menjadi keharusan yang tidak boleh diabaikan oleh siapapun, karena yang terjaga untuk yang menjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H