Mohon tunggu...
Fitri nurizzati
Fitri nurizzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiwa yang memiliki hobi jalan-jalan ke pantai dan mencoba kuliner yang sedang trend. ketika saya sedang mumet tugas, pasti saya meluangkan waktu untuk pergi kepantai, karena menurut saya suara ombak itu memberikan sebuah ketenangan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Di Balik Senyuman Anak: Kebebasan dalam Pengasuhan

1 November 2024   12:32 Diperbarui: 1 November 2024   12:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Senyuman anak sering kali menunjukkan betapa bahagianya mereka.Namun, dibalik senyuman itu, terdapat satu hal yang sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial mereka yaitu kebebasan dalam pengasuhan. Saat orang tua memberikan kebebasan  sambil tetap mengawasi, hubungan anatar anak dan orang tua bisa jadi lebih dekat.

Di sinilah pola asuh demokratis menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, anak yang tidak diberi kebebasan biasanya akan merasa tertekan dan bisa memberontak, yang dapat merusak hubungan mereka dengan orang tua.

Memberikan kebebasan kepada anak bisa membantu mereka belajar dengan mandiri. akan tetapi, ada juga pandangan bahwa kebebasan yang terlalu banyak bisa menimbulkan permasalahan.

Di sinilah pola asuh dekomokratis, yang memberikan prioritas pada komunikasi dan saling pengertian,dapat menjadi solusi.

Dalam pola asuh ini, anak diajak untuk turut serta dalam pengambilan Keputusan, sehingga mereka merasa dihargai dan di dengar. Dengan car aini, meskipun mereka diberi kebebasan, orang tua tetap dapat memberikan arahan agar semuanya seimbang.

Ketika anak diberi kebebasan yang cukup, mereka akan lebih terbuka kiepada orang tuanya. Anak yang merasa bebas untuk mengeskpresikan diri biasanya lebih nyaman untuk berbagi perasaan dan masalah mereka.

Hal ini membantu membangun hubungan emosional yang kuat antara anak dan orang tuanya, serta dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.

Sebaliknya, anak yang di kekang kebebasannya sering merasa tertekan dan bisa memberontak. Pemberontakan ini tidak hanya merusak hubhngan mereka dengan orang tua tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental anak.

Pemberontakan pada anak biasanya muncul karena mereka merasa tidak punya kebebasan. Ketika orang tua terlalu mengontrol anak, anak merasa hak-hak mereka tidak dihargai, yang bisa membuat mereka frustasi. Pemberontakan ini bisa muncul dalam bentuk perilaku negative, seperti menghindari komunikasi dengan orang tua. Dalam jangka panjang, ini bisa menciptakan jarak antara anak dan orang tua, sehingga anak merasa tidak memiliki dukungan emosional saat menghadapi masalah.

Kebebasan dalam pengasuhan sangat penting bagi perkembangan anak yang sehat dan bahagia. Pola asuh dekokratis dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam pengambilan Keputusan yang dapat memperkuat ikahtan anatar orang tua dan anak. Dilain sisi juga, anak yang tidak diberi kebebasan cenderung memberontak , yang dapat menambah suasan rumah menjadi tegang. Jadi sebagai orang tua harus mencari cara untuk menyeimbangkan antara memberi kebebasan dan tetap memberikan arahan. Dengan begitu, senyuman anak tidak hanya terlihat manis, tetapi juga dapat mencerminkan kebahagiaan dari hubungan yang baik dan saling terbuka dengan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun