Pati (07/02/2022)- Kota Lama Kauman Juwana merupakan salah satu daya tarik yang ada di Desa Kauman, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, lebih tepatnya berlokasi di Gang Cinta dan Gang Camong.Â
Dulu, di daerah tersebut disorot sebagai daerah yang gelap, kumuh, dan sering terjadi tindak kriminalitas. Setelah digali lebih dalam ternyata di wilayah tersebut sangat potensial sebagai destinasi wisata dengan memaksimalkan gang-gang bernuansa zaman dulu sehingga dapat melestarikan kebudayaan Kota Juwana yang multietnis.Â
Dalam penataannya, Kota Lama Kauman melibatkan seniman untuk melukis mural art yang mengusung tema "Cinta yang Universal" di sepanjang dinding bangunan tua.
Dalam keberjalanannya, Kota Lama Kauman Juwana mengalami berbagai problematika seperti pengunjung yang kian sepi. Hal ini dilatarbelakangi karena masyarakat cenderung merasa cepat bosan terhadap suatu tempat terlebih lagi di tempat tersebut tidak ada pengembangan/re-branding secara berkala.Â
Selain itu juga terdapat permasalahan lainnya seperti permasalahan sampah serta minat masyarakat lokal untuk berjualan di sana sangat rendah karena lokasinya masih sepi.
Dari beberapa uraian permasalahan tersebut, program kerja yang diusung adalah "Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Kota Lama Kauman sebagai Sarana Pembangunan Kota dan Pemukiman yang Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan."Â
Program Kerja ini menjawab SDGs nomor 11 yaitu "Pembangunan Kota dan Pemukiman yang Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan." Dalam hal ini betujuan untuk mengelola suatu kawasan pemukiman yang semula sepi dan sering terjadi kejahatan seperti transaksi narkoba, pembegalan, dll menjadi pemukiman yang aman dan menjadi daya tarik wisata kota. Selain itu, Kota Lama Kauman dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengembangan Kota Lama Kauman Juwana tahap selanjutnya berfokus di pengembangan Gang Camong. Sebelum mendesain, mahasiswa KKN melakukan diskusi dengan Kepala Desa mengenai konsep yang diusung dalam pengembangan Kawasan.Â
Setelah itu, mahasiswa KKN melakukan survei untuk mengetahui gambaran lokasi yang akan didesain. Survei dilakukan dengan dua cara yaitu secara luring dengan langsung mendatangi lokasi dan secara daring dengan menggunakan google earth.Â
Dari survei tersebut diperoleh data berupa luas kawasan, ukuran jalan, tinggi bangunan dll. Tahap selanjutnya yaitu desain kawasan. Kawasan didesain dengan mengusung konsep "Kampung Pecinan" di mana terdapat banyak lampion dinding maupun gantung serta dinding-dinding yang didominasi warna merah dan hitam.Â