Mohon tunggu...
Fitri Meliana
Fitri Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknologi Hasil Pertanian UNEJ

Allah knows what's best for you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ 2021 Kelompok 9: Optimalisasi Kinerja, Fasilitas, dan Pengembangan Mini Cafe BUMDes Surya Kebaman

9 September 2021   23:50 Diperbarui: 9 September 2021   23:59 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Desa Kebaman merupakan salah satu dari beberapa desa di Kecamatan Srono yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang bernama BUMDES “Surya Kebaman”. BUMDES “Surya Kebaman” ini didirikan pada tahun 2017, akan tetapi baru aktif beroperasi pada tahun 2020 dibawah kepengurusan yang baru. Mulai tahun 2020 hingga saat ini, BUMDES menyediakan penjualan ATK, jasa cetak print, fotocopy, snack, minuman, dan mini cafe yang menjual kopi. 

Akan tetapi, tingkat penjualan di BUMDES ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh pengelola dikarenakan masih banyak masyarakat belum mengetahui bahwa BUMDES terbuka untuk umum, bukan hanya ketika masyarakat ada keperluan ke Balai Desa mereka membeli ke BUMDES. 

Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hal ini menyebabkan tingkat penjualan dan pendapatan BUMDES rendah. Selain itu, pada pencatatan penjualan masih manual, setiap kali ada transaksi pembelian pengelola BUMDES menulis nama produk dan jumlah nominal pada buku. Hal ini menyebabkan para pengelola BUMDES kesulitan untuk mengetahui laba bersih, selain itu cara manual seperti terbilang tidak aman karena buku yang mereka pakai bisa saja hilang, terbakar, dll. Mini cafe yang adapun masih kurang variatif dalam segi jenis kopi dan minuman lainnya sehingga pengunjungnya pun hanya dari kalangan pegawai kantor desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saja.

          Minggu pertama mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember melakukan observasi terkait permasalahan yang dialami mitra. Dari wawancara tersebut diketahui permasalahan mitra yakni tentang BUMDES yang minim diketahui oleh masyarakat, kesulitan terkait pencatatan penjualan yang masih dilakukan secara manual, serta perencanaan pengembangan mini cafe. Dalam kegiatan observasi ini, mahasiswa juga memberikan beberapa saran terkait penambahan variasi produk makanan dan minuman yang akan dijual di mini cafe. Mitra menyambut baik akan saran-saran dari mahasiswa, tetapi terdapat hal yang masih menjadi momok utama dari mitra yakni terkait resiko rugi mengingat pasar/konsumen dari mini cafe yang hanya berasal dari kalangan pegawai kantor desa dan LSM saja.

Dokpri
Dokpri

          Minggu kedua mahasiswa membantu mitra dalam hal mencari relasi penjual kopi yang nantinya akan dijadikan variasi tambahan menu kopi pada mini cafe. Mahasiswa juga memberikan beberapa sampel kopi agar bisa untuk dicoba dan dinilai, manakah nantinya jenis kopi yang akan ditambahkan pada menu di mini cafe. Mahasiswa juga memberikan materi terkait strategi marketing utamanya pentingnya layout produk pada BUMDES sekaligus terjun langsung dalam pelaksanaan re-layout atau menata ulang produk-produk yang ada di dalam BUMDES sehingga lebih tertata dan lebih terorganisir. Selain itu, mahasiswa juga memberikan materi dan pelatihan langsung terkait aplikasi yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam hal pencatatan penjualan di BUMDES.

Dokpri
Dokpri

          Minggu ketiga mahasiswa memberikan materi terkait macam-macam teknik menyeduh kopi, yang mana ini nantinya dibutuhkan dalam hal pengembangan mini cafe. Selain itu, mahasiswa juga memberikan materi tentang strategi peningkatan value added pada produk makanan dan minuman, sekaligus memberi pelatihan “menambah nilai” dari produk makanan (mie instan) dan minuman (melon squash). Kegiatan ini sangat disambut baik oleh mitra karena mitra dapat belajar bagaimana menambah nilai produk secara maksimal tetapi dengan biaya tambahan minimal. Selain mitra, pihak pemerintah desa (Pak Kades) juga sangat senang atas kegiatan ini, sekaligus memuji bahwa minumannya enak dan cocok jika dijual pada mini cafe nantinya. Bahkan Pak Kades meminta agar mitra (BUMDES) segera untuk menjual minuman yang serupa dan menambah variasi lainnya.

          Minggu keempat mahasiswa melakukan pameran hasil dari kegiatan KKN yang telah dilakukan. Salah satunya yaitu memberikan hasil pelatihan berupa melon squash kepada perangkat desa dan beberapa nakes yang telah usai melakukan kegiatan vaksinasi di balai desa. Mahasiswa juga melakukan evaluasi dan melakukan diskusi lanjutan sebelum dilakukannya penarikan mahasiswa KKN. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama satu bulan ini diharapkan dapat membantu dan berguna pada proses pengembangan mini cafe nantinya dan juga mahasiswa berharap mini cafe dan kegiatan mitra lainnya dapat berkembang pesat dan mendapat profit sesuai yang diinginkan.

          Bapak Alif Burhanuddin, S.Pd selaku Kepala Desa Kebaman mengucapkan terimakasih atas kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember terutama tentang pengembangan mini cafe BUMDES dengan penambahan jenis variasi kopi dan squash. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dianggap unggul dalam pelaksanaan KKN di Desa Kebaman. “Adanya mahasiswa KKN ini ada sebuah produk unggulan yang bisa ditampilkan yaitu kopi dan minuman squash ini yang mana adanya dua kegiatan yang diberikan di dalam BUMDES menjadi motivasi untuk lebih baik dan akan dikembangkan lagi dalam pelaksanaannya” ucap Bapak Alif selaku Kepala Desa Kebaman. Mahasiswa selaku penulis juga mengucapkan banyak terima kasih terhadap pihak-pihak terkait yang membantu dan juga memberikan banyak pengalaman terhadap mahasiswa. (Fitri Meliana/Desa Kebaman/L. Dyah Purwita WWSS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun