Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seribu Layang-layang

31 Juli 2016   21:46 Diperbarui: 31 Juli 2016   22:03 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: www.discovered.us

Lihatlah lelaki itu. Dia membuat layang-layang untuk kekasihnya. Layang-layang itu memenuhi langit-langit rumahnya dalam segala rupa dan warna. Besar, kecil, sedang, semuanya berlukiskan teratai kuning, putih, atau ungu. Lelaki itu akan berhenti hingga layang-layang ke seribu sambil menanti mentari terbenam, saat kekasihnya kembali untuk memenuhi janji...

***

Kau mencintai layang-layang seperti udara yang kau hirup di pagi hari. Sosokmu adalah tangan-tangan kehidupan. Hangat, lembut dan murni. Mengingatkanku akan halusnya sentuhan ibu. Hadirmu adalah segala rasa yang berdesakan, berlomba-lomba mengaliri seluruh pembuluh darahku. Cinta.

"Layang-layang perlambang impian. Kau bisa menerbangkannya sejauh yang kau inginkan, tapi suatu saat, kau bisa saja kehilangan."

Kata-kata yang kau ucapkan adalah sesuatu yang kau maknai sepenuh jiwa. Kau tak pernah menjelaskan mengapa kau begitu menyukai layang-layang. Tiada keraguan dalam nada bicaramu. Keteguhan tak terbantahkan. Itulah dirimu.

"Aku lebih menyukaimu dibanding layang-layang," kataku memuja.

Bola matamu berpendar, menerbangkanku menuju bintang-bintang. "Kalau begitu, bisakah kau membuatkanku layang-layang berlukiskan teratai?" Pintamu lirih, seperti untuk terakhir kali.

"Teratai?"

Kau mendekat, lalu berbisik di telingaku, "Jangan tanyakan, aku menyukai teratai sebagaimana aku menyukai layang-layang."

"Aku akan membuatkanmu layang-layang," jawabku di telingamu, "bukan satu, melainkan seribu."

"Seribu?" kau terperanjat, "sebanyak itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun