Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RTC] Senandika Logika

2 November 2017   21:31 Diperbarui: 2 November 2017   22:00 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: previews.123rf.com

Senandika Logika


Sedetik saja, aku ingin kau terbebas dari petak-petak sempit jika dan maka dalam benakmu. Lihat, gerimis baru saja usai dan kita terlambat menarikan hujan.

Ini semangkuk rindu yang dikejar waktu. Lupakan menghitung satu, dua bahkan seribu. Gegaslah mengunyah, cangkir-cangkir teh sedang menanti kita.

Hari ini saja, lepaskan segala belenggu. Esok kau boleh kembali. Tapi berjanjilah, lusa benakmu akan merdeka.
***
Tepian DanauMu, 2 November 2017


Mabuk Rindu

Tiada mabuk yang lebih indah selain mabuk anggur dalam cawan rindumu. Dibutakannya mataku dari lembayung senja, direnggutnya aku dari rajam sepi.
***
Tepian DanauMu, 2 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun