Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Selamat Malam, Maret!

4 Maret 2016   03:57 Diperbarui: 4 Maret 2016   13:24 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber Ilustrasi: mefra01.wordpress.com"][/caption]

Minggu pertama (terinspirasi puisi)

Selamat malam, Maret! Perkenankan aku menulis secuil kisah pertemuan. Berawal dari puisi di tepian hayat yang ingin dilupakan. Lalu berakhir miris untuk dikenang. Pun tak pantas untuk diperbincangkan. Karena rangkaian aksara telah diberangus dan mengabu oleh amarah. Tersulut percikan-percikan yang tak ingin dipadamkan atau sedari awal memang nyalanya tak ingin padam.

Mengapa? Entahlah. Mungkin karena hujan Januari telah lampau. Tak sudi menghampiri rindang pepohonan sekadar berbagi kesejukan. Terlebih mengingat jejak-jejak kehangatan rindu di sela-sela pekat malam. Kebencian memporakporandakan ketulusan. Tarian murka telah berkali-kali dipentaskan. Langkah terayun menggetarkan perang. Luka-luka baru pun tercipta. Demi apa? Jangan tanyakan, karena aku benar-benar tak tahu.

Januari,  Februari, berakhir Maret. Kepalaku dipenuhi denyut rima dan diksi. Meluap-luap  ingin dicurahkan. Malangnya, berbuah cerita tak selesai yang mengisi lembaran-lembaran sunyi. Pekat beraroma nyeri, sepekat perih yang takkan lekang. Perih abadi tiada bertepi. Mungkin hingga aku bertemu kembali ribuan Januari. Menjemput tetes-tetes hujan yang membanjiriku dengan rindu dan pilu.

Maaf, Maret. Janganlah marah. Izinkan aku menuliskan secuil kisah. Ini cuma kisah Januari yang terlewati dan baru sempat kutuliskan malam ini. Setelah usai dengan pertemuan, masih bolehkah aku menuliskan tentang perpisahan? Sedikit saja. Tentang perpisahan malam ini. Perpisahan yang selama hayat akan meninggalkan jejak sepi, luka dan air mata.

***

Tepian DanauMu, 3 April 2016

 

Sumber Inspirasi:

Januari Tak Bertepi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun