Saat ini sangat mudah mengakses berbagai karya tulis salah satunya karya fiksi, dikutip dari buku Teori Pengkajian Fiksi, karya fiksi merupakan suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Fiksi memiliki banyak jenis, diantaranya novel, cerpen, novelet, fantasi, roman, fabel dan lainnya. Namun, di artikel ini akan lebih menonjolkan kepada fiksi novel.
Ada berbagai macam platform yang menyediakan akses secara free untuk membaca fiksi novel dengan berbagai genre, seperti iPusnas yang merupakan situs buku digital milik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, menyediakan berbagai novel yang sudah terbit dari penerbit yang banyak digandrungi para remaja seperti Penerbit Loveable, Bukune, dan lain sebagainya.
Selain itu, kita juga dapat menemukan wadah untuk menuangkan ide cerita secara bebas, platform seperti Wattpad, Fizzo Novel, KaryaKarsa, Alternate Universe di aplikasi X memberikan kemudahan bagi calon-calon penulis besar dimasa depan untuk melatih kemampuannya dalam membuat cerita, memberikan keberanian untuk mempublikasikan ceritanya karena cara yang ditempuh sangatlah mudah, memberikan kesempatan kepada para penerbit untuk mencari cerita berkualitas dan membantu pengembangan banyak penulis pemula dalam menerbitkan sebuah novel.
Nah, ini dia pengaruh teknologi pada kebiasaan membaca fiksi.
1. Menambah jumlah waktu yang dihabiskan
Perkembangan teknologi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk ke dalam hal kecil seperti waktu yang dihabiskan dalam membaca fiksi, sebelumnya untuk membaca fiksi kita butuh mengunjungi toko buku untuk membeli buku tersebut, atau pergi ke perpustakaan untuk membacanya dengan waktu yang terbatas, entah karena jadwal buka perpustakaan yang hanya beberapa jam atau waktu kita yang padat sehingga tak dapat mengunjunginya, namun saat ini kita dapat membaca karya fiksi dimana saja dan kapan saja ketika memiliki waktu, kita hanya butuh paket internet dan berbagai fiksi novel dengan banyak genre dapat dengan mudah kita baca.
2. Meningkatkan minat membaca dan melahirkan banyak penulis
Dengan adanya platform seperti iPusnas, Wattpad, Fizzo Novel, KaryaKarsa, X dan sebagainya, ini menarik minat banyak orang untuk membaca fiksi, ini tentu saja menguntungkan karena dapat meningkatkan budaya literasi. Selain itu, keuntungan ini juga dapat dirasakan oleh berbagai pihak, seperti penulis pemula yang mempublikasikan karyanya di platform online, penulis yang sebelumnya tidak dikenal ini mulai memiliki banyak pembaca dan akhirnya mendapatkan penawaran terbit dari berbagai penerbit. Sedangkan penerbit dapat dengan mudah mencari karya yang sesuai kriteria untuk diterbitkan.
3. Memudahkan interaksi sosial bagi sesama penggila fiksi
Ada banyak kegiatan yang dibuat oleh penerbit, seperti bedah buku, book toor ke Gramedia, forum diskusi baik secara online maupun offline, ini dapat menjadi wadah pengetahuan seperti penulis membagikan ilmu kepenulisan dan tips agar suatu karya dapat dibaca banyak orang, kemudian wadah untuk bertukar pikiran dan menambah motivasi, serta mendapatkan teman sefrekuensi untuk membahas suatu karya yang berasal dari berbagai daerah.