Hujan mengairi sepanjang jalanan.
Tetapi kami melintasi jalanan yang basah.
Bandara sudah didepan mata.
Seketika mataku mulai lembap.
saya harus berpura-pura baik-baik saja.
Dua puluh menit lagi pesawat akan berangkat.
Saya berdiri di depan pintu Bandara.
Kau terburu-buru untuk masuk.
Kau mempercepat langkah kakimu menuju ruang tunggu.
Dan mengucapkan sepatah kata.
Saya menatapmu ditengah hiruk pikuk.
Kau membalikkan tubuhmu dan melambaikan tanganmu.
Kelopak mataku menyimpan banyak air mata.
Saya masih menunggumu di depan pintu.
Berharap kau akan keluar sebentar.
Sembari mengucapkan selamat perpisahan.
Ternyata itu hanya khayalan belaka.
Saya melangkah kembali ke rumah.
Dengan perasaan bercampur aduk.
Bandara menjadi saksi kedatangan dan kepergianmu.
Saya tahu kau pergi untuk kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H