Mohon tunggu...
Fitri Hermawati
Fitri Hermawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

If you want to change different, start from your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berdebat dengan "Ateisme"?

4 Desember 2020   00:44 Diperbarui: 4 Desember 2020   00:48 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu ateis? Pasti sobat kompasiana tentu sudah tidak asing mendengarnya. Ya, Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. 

Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa maupun Tuhan dan ia percaya bahwa semua alam semesta itu ada sendirinya atau ada secara kebetulan tanpa Pencipta-Nya. 

Wah, gimana itu ya ko bisa ga percaya sama Tuhan? Lantas bagaimana kita menghadapi orang seperti itu? Kira-kira apa yang kita jawab bila orang Aties meminta argumentasi kepada kita tentang keberadaan Sang Pencipta ! 

Kita ambil kisah pada zaman Imam Abu Hanifah R.A pada abad ke 8 M . Beliau lahir di kufah tahun 80 H/699 M dan beliau wafat di baghdad tahun 150 H/767 M. 

Pada zaman Imam Abu Hanifah R.A Dimana ada seorang Aties yang pandai berdebat selalu menggunakan logika sampai-sampai mengalahkan seluruh ulama-ulama di Irak pada masa itu. 

Hingga akhirnya umat pun kebingungan dan muncul rasa keraguan kira-kira tetap bertahan dengan ajaran ulama-ulama atau mengikuti kepercayaan aties. Hingga akhirnya para ulama-ulama di Irak memutuskan untuk pergi ke rumah Imam Abu Hanifah R.A dan menceritakan apa yang terjadi di kota mereka. 

Karna perlu kita ketahui sobat, Imam Abu Hanifah R.A juga terkenal dengan ilmu debatnya. Dan setelah para ulama menceritakan semua kejadian yang ada di kota mereka. 

Lalu Iman Abu Hanifah R.A berkata " In Sya  Allah aku siap berdebat menghadapinya " dan Imam Abu Hanifah mengatakan ia ingin berdebat di lapangan yang luas agar semua penduduk kota menyaksikan debat tersebut. Nah, perdebatan itu bertepatan pada waktu Dhuha dan sudah di didirikan panggung.

Orang Atiespun dengan percaya dirinya mendapatkan informasi itu. Dengan merasa berbangga diri bahw ia akan menang besok dalam perdebatannya. Singkat cerita...

Saat tiba waktu perdebatannya.semua umat penduduk yang ada di kota Irak sudah ramai di dilapangan. Lalu datanglah Orang Aties menaiki panggung tersebut sambil menunggu Imam Abu Hanifah. 

Sudah menunggu lama Imam Abu Hanifah belum hadir ditempat itu sedangkan orang-orang  sudah ramai ditempat itu. Haripun menjelang siang Imam Abu Hanifah belum datang juga. Hingga para ulama pun khawatir dan resah Imam Abu Hanifah kenapa tidak kunjung datang?. Dan pada akhirnya orang  Aties itu sesumbar dan berkata  " Manakah Abu Hanifah itu, yang katanya ingin berdebat denganku, dia tidak berani  untuk datang,Karna dia tau dia pasti akan kalah dan dka menyadari memiliki logika dan argumentasi yang lemah. Maka dari itu dia tidak berani datang untuk berdebat".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun