Target Besar Indonesia Mencapai NZE pada Tahun 2060

2024 : Apakah akan tercapai? Target Besar Indonesia Mencapai NZE (Net Zero Emission) pada Tahun 2060.

Pada kesepakatan Paris yang dilaksanakan 2015 silam menetapkan target untuk menjaga kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 yang kemudian menerapkan tujuan Net Zero Emission (NZE) yaitu kadar emisi karbon yang dikeluarkan sama dengan karbon yang diserap sehingga dapat menjaga kenaikan suhu bumi. Indonesia sendiri bersepakat menerapkan target NZE yang akan dicapai pada 2060 atau lebih cepat. Namun, apakah hal tersebut dapat dicapai sesuai target yang telah ditetapkan terutama dalam pemerintahan Indonesia yang baru?

Banyak pertimbangan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai target besar tersebut, termasuk yang melibatkan berbagai pihak di sektor lain. Satu hal utama yang sangat perlu diperhatikan yakni terkait perekonomian Indonesia sendiri. Hal ini karena perlunya usaha yang lebih untuk mewujudkan target NZE dan di lain sisi pemerintah masih berfokus untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat. Lantas apakah strategi yang telah dilakukan pemerintah saat ini dapat mengusahakan tercapainya target besar tersebut dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan yang ada?

Komitmen haruslah beriringan dengan strategi yang dilakukan. Tanpa adanya strategi yang tepat maka komitmen tersebut akan berakhir sia-sia tanpa terlihat hasil yang nyata. Untuk itu pemerintah tengah menjalankan strategi untuk dapat mencapai target NZE yang ingin segera diwujudkan pada 2060. Mengetahui strategi yang dilakukan pemerintah saat ini menjadi penting untuk kita sebagai masyarakat supaya dapat mendukung upaya tersebut. Strategi yang tengah dilakukan Indonesia beberapa diantaranya adalah mengembangkan energi terbarukan, mengubah sumber energi batubara ke energi bersih, meningkatkan kapasitas penyimpan energi, penghijauan dan rehabilitasi hutan, serta dukungan kebijakan berkelanjutan. Bagaimana strategi tersebut dapat mengantarkan Indonesia menuju target besarnya secara optimal?

Yang pertama mengenai pengembangan energi terbarukan, seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam nya akan tetapi sumber daya tersebut dapat habis seiring dengan peningkatan penggunaan yang terus signifikan, seperti contohnya penggunaan batubara yang persediaannya akan semakin berkurang dan juga memiliki dampak yang buruk pada lingkungan. Untuk itu diperlukan transisi penggunaan energi terbarukan seperti penggunaan tenaga surya, air, dan angin. Dalam hal ini Presiden terbaru Indonesia Prabowo Subianto pernah menyebutkan bahwa Indonesia sangat mendukung upaya-upaya untuk mengambil langkah-langkah mengurangi emisi karbon dan Indonesia memang berniat, berencana, dan berkemauan untuk benar-benar menuju energi terbarukan renewable energy. Pengembangan energi terbarukan ini akan berdampak baik apabila dilaksanakan secara maksimal melalui perkembangan teknologi maupun sumber daya manusia nya yang dapat mengolah energi terbarukan menjadi bentuk siap untuk digunakan.

Kemudian transisi batubara ke energi bersih itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya energi bersih akan lebih berdampak baik pada lingkungan semestinya. Pada saat ini banyak upaya yang telah dilakukan baik dari sektor pemerintah maupun swasta yang berlomba-lomba dalam meningkatkan produksi energi bersih seperti biofuel demi mendukung target NZE tersebut maupun sebagai bentuk tanggung jawab dari kegiatan industri yang terus dilaksanakan.

Yang selanjutnya yaitu peningkatan kapasitas penyimpanan energi, dapat dikatakan salah satu penyimpanan energi ini berupa sistem smart gird yang diterapkan dalam pengoprasian teknologi listrik. Hal ini merupakan salah satu strategi yang masih diupayakan pasalnya teknologi yang mendukung upaya ini masih tergolong mahal dan perlu pertimbangan dari sektor eknonomi untuk dapat dilakukan secara optimal di Indonesia jika melihat dari sudut pandang kemajuan teknologinya, akan tetapi tahapan dasar telah menjadi komitmen utama Indonesia untuk terus mengembangkannya.

Kemudian terkait penghijauan dan rehabilitasi hutan, hal tersebut terus dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan berbagai pihak lain yang turut serta mendukung kegiatan reboisasi dan perawatan hutan lainnya. Penjagaan hutan menjadi penting dan merupakan tugas bagi seluruh masyarakat di dunia terutama di Indonesia yang menjadi salah satu paru-paru dunia. Penghijauan ini akan berdampak baik pula pada penyerapan karbon CO2 sehingga akan menekan tingkat emisi karbon di udara. Penghijauan merupakan langkah yang kecil dan dapat dilaksanakan oleh setiap masyarakat dari lingkungan terdekatnya terlebih dahulu, dengan langkah kecil inilah yang semakin dekat menghantarkan Indoensia ketarget besarnya.

Yang terakhir adalah kebijakan yang berkelanjutan dari pemerintah terkait komitmen yang ingin diwujudkan demi kepentingan bersama, hal ini dapat  dilihat dari beberapa regulasi yang telah ditetapkan pemerintah mengenai pengurangan unit PLTU untuk mengurangi dampak emisi yang ditimbulkan dan beralih pada pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT), seperti PLT Panas Bumi, PLT Surya, dan PLT Bayu. Regulasi tersebut harusnya dapat terus berjalan hingga dapat dilaksanakan dengan baik secara keseluruhan, serta kedepannya kebijakan tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih luas sesuai dengan kebutuhan lingkungan, sehingga target utama dari NZE ini dapat tercapai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah baik dari sebelumnya maupun pada saat ini pemerintahan baru Probowo-Gibran dengan segala strategi tersebut Indonesia memiliki peluang untuk optimis mencapai target Net Zero Emission ini pada tahun 2060 bahkan lebih cepat dari pada itu. Selain itu juga dengan adanya dukungan oleh kesadaran dari berbagai pihak swasta maupun dari masyarakat menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan target yang telah ditentukan, karena hal tersebut merupakan target besar tapi bukan berarti hal yang mustahil untuk dicapai dengan banyaknya dukungan, upaya, dan komitmen yang telah dimiliki di Indonesia.