Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Waspadalah, Tiga Pencopet Ulung Berkeliaran di Kopaja!

12 November 2015   11:58 Diperbarui: 12 November 2015   15:37 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Duh, saya takut banget. Itu di belakang tadi ada tiga pencopet. Kasihan penumpang ada yang kena (copet). Saya ngelihat aksi mereka, eh mereka malah ngelihatin balik ke saya…”

Begitulah ucapan seorang ibu selepas turun dari kopaja jurusan Tanah Abang-Blok M. Ia ketakutan sembari berlari ke arah saya, yang hendak mengantre di tangga menuju Stasiun Sudirman sore kemarin.

Ia menerangkan saat penumpang sibuk turun dari kopaja, tiga pencopet memulai aksi, tas penumpang jadi objek utama. Satu dari belasan penumpang pun jadi korban. Ketiganya mengenakan jaket hitam.

Tak dapat dimungkiri, kondisi di dalam kopaja pada jam-jam pulang kantor memang padat. Aksi pencopetan bisa saja terjadi. Terlebih lagi aksi mereka menunggu penumpang turun. Penumpang bisa saja lengah dengan barang bawaannya.

Rute langganan beroperasi

Tiga pencopet yang sempat berada di kopaja yang saya naiki itu bukan kali pertama terdengar. Sekitar dua minggu lalu, rekan kantor saya menceritakan dirinya nyaris menjadi korban pencopetan.

Ia naik kopaja yang sama, jurusan Tanah Abang-Blok M. Suasana di dalam kopaja agak lengang, seluruh bangku terisi, dan hanya ada beberapa penumpang yang berdiri.

Saat mau turun di pintu belakang, ia merasakan suasana kopaja yang tiba-tiba berdesak-desakkan. Rupanya ada dua orang di belakangnya yang sengaja memepetnya.

Saking kesalnya dan ingin buru-buru turun, ia berteriak pada orang yang serasa mencegatnya di pintu belakang. Sontak karena ‘pura-pura’ kaget, orang tersebut mempersilakan turun.

Selepas turun dari kopaja, ia mengecek tas punggung yang disampirkannya ya sudah terbuka. Syukurlah, rekan kantor saya tidak kehilangan apapun karena ia mengaku ponsel dan dompetnya diletakkan di tempat lain—bukan di dalam tas.

Cerita tiga pencopet belum selesai. Beberapa hari lalu, rekan kantor saya itu justru bertemu kembali dengan tiga pencopet yang sama, di kopaja jurusan yang sama. Ia main plotot-plototan dengan satu pencopetnya. Mungkin si pencopet masih ingat wajah rekan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun