Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Lebih banyak menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMP Negeri 2 Depok, Sekolah Berbudaya Lingkungan

3 Mei 2013   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12 14493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_251752" align="aligncenter" width="640" caption="Selamat Datang di Sekolah Berbudaya Lingkungan,SMP Negeri 2 Depok, Depok, Jawa Barat"][/caption]

“Selamat Datang di Sekolah Berbudaya Lingkungan SMP Negeri 2 Depok…”, sebuah spanduk selamat datang tergantung di atas pintu gerbang sekolah segera terlihat dengan jelas. Memasuki pintu gerbang sekolah, kita disambut pepohonan dan bunga-bungaan di kiri-kanan jalan lingkungan sekolah. Sebuah taman nan asri langsung menyapa dengan berbagai keindahan tanaman. Beberapa tempat duduk terletak di samping pepohonan, menambah kenyamanan sekaligus menggoda bagi siapapun untuk singgah sejenak.

Sapaan pertama tatkala kita menjejakkan kaki di sekolah ini menyuratkan pengelolaan sekolah tertata rapi, baik, bersih, dan hijau. SMP Negeri 2 Depok sebagai sekolah favorit beralamat di Jalan Bangau Raya, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Penanaman nilai-nilai edukasi bukan hanya didukung dari kegiatan belajar mengajar di kelas saja, kurikulum berbasis lingkungan pun ikut andil memajukan prestasi sekolah ini.

Program Adiwiyata

Kurikulum berbasis lingkungan termasuk salah satu komponen program Adiwiyata. Adiwiyata sebagai tempat baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan juga berbagai norma dan etika. Hal ini bisa menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Tujuan program Adiwiyata yakni mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam hal ini mewujudkan sekolah yang bersih, sehat, dan rapi. Bagi para siswa, kegiatan partisipasi mendukung program Adiwiyata, di antaranya piket kelas, Jumat bersih, kegiatan kebersihan yang diikuti ekstrakurikuler, membawa tempat makan dan minum dari rumah, ikut serta dalam pengolahan kompos, bakti sosial, berkebun, mengikuti ROMLI (Rombongan Lillahi Ta’ala) dalam memanfaatkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), serta mengikuti diklat/pendidikan latihan dari Universitas Indonesia (UI) maupun Universitas Nasional (UNAS).

Latar belakang SMP Negeri 2 Depok mengikuti program Adiwiyata berawal dari ditunjuknya sekolah oleh Pemerintah Kota Depok. Penunjukkan tersebut bisa dilihat dari prestasi yang dicapai SMP Negeri 2 Depok, baik akademik maupun non-akademik. Prestasi yang diraih para siswa pun melanglang buana mulai dari kompetisi tingkat kota, provinsi, hingga nasional.

Kegiatan Adiwiyata harus didukung seluruh warga sekolah, misal pemilahan sampah organik dan anorganik. Tempat-tempat sampah yang tersebar, di sudut-sudut sekolah hingga di depan kelas pun sudah terbagi sesuai jenis sampahnya. Secara otomatis, para siswa terbina memilah sampah. Penghematan listrik dan penggunaan air juga melatih siswa agar tidak boros.

[caption id="attachment_251754" align="aligncenter" width="576" caption="Suasana hijau di depan kelas"]

1367554586924612134
1367554586924612134
[/caption] Sebuah tanggung jawab besar dan penghormatan atas ditunjuknya SMP Negeri 2 Depok mengikuti program Adiwiyata. Sebelum mengikuti program Adiwiyata, SMP Negeri 2 Depok ikut serta dalam lomba sekolah sehat dan juara lomba UKS pada 2010 lalu. Khaerunisa, siswa kelas VIII selaku Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intrasekolah) menuturkan kesadaran lingkungan ini ditularkan kepada setiap siswa, seperti mengingatkan piket atau buang sampah ke tempatnya.

Pembinaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah dilakukan para siswa dengan menanam tanaman obat-obatan, misal kunyit, jahe, dan lain-lain. Peran guru PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sebagai pembimbing akan lingkungan hidup juga penting.

Kerjasama Adiwiyata dilakukan dengan pihak pengelola kantin sekolah, seperti menyediakan makanan dan minuman juga peralatan yang ramah lingkungan. Dukungan dari pihak komite sekolah, khususnya orangtua siswa berjalan baik. Mereka memberikan saran dan solusi terkait program Adiwiyata.

Akhirnya, kita bisa bekerjasama dengan pihak universitas. Seperti yang terlihat pada kegiatan pemilahan sampah beberapa waktu lalu, orangtua siswa ikut menyaksikan diklat/pelatihan kegiatan tersebut.

Lingkungan hidup dan Adiwiyata

Lingkungan hidup memiliki problematika yang kompleks. Oleh karena itu, program Adiwiyata sangat membantu kesadaran kita akan pentingnya lingkungan. Siswa diajak sadar lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan maupun mencontoh hal-hal yang tidak baik. Harapan adanya Adiwiyata menjadi alarm penting bahwa kita harus menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi musibah yang buruk, terutama banjir.

Upaya mencintai lingkungan bisa tumbuh sedini mungkin. Pengembangan lingkungan kini dan nanti tergantung pengelolaannya. Alam sudah disediakan oleh Sang Pencipta, manusia sebagai pengelola bertanggung jawab penuh menjaga lingkungan tempat tinggal.

Keberkaitan dengan penerapan Adiwiyata untuk mewujudkan lingkungan yang hijau ternyata sulit. Kita dihadapkan pada kendala yang melilit jiwa bangsa ini, yaitu kesadaran tiap individu. Sejatinya, menumbuhkan sadar lingkungan harus murni dari individu masing-masing dan bukan dipaksa.

[caption id="attachment_251755" align="aligncenter" width="576" caption="Lingkungan yang hijau"]

1367554788664208316
1367554788664208316
[/caption] Namun, aplikasi di lapangan tidak sepenuhnya lancar. Tata tertib sekolah akan lingkungan harus dipatuhi para siswa sehingga penerapan yang awalnya “dipaksa, terpaksa” akhirnya membuahkan hasil ‘terbiasa’. Sosialisasi lingkungan hidup terus digalakkan, maka secara langsung mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan.

Pemantauan dan sosialisasi terus menerus menjadi pembiasaan bagi para siswa agar sadar lingkungan. Dampak program Adiwiyata akan lingkungan hidup ini tak main-main. Siswa makin sadar lingkungan, antarsiswa saling mengingatkan satu sama lain menjaga kebersihan. Selanjutnya, penghematan akan biaya listrik berkurang.

Saat jam pelajaran masuk mulai pukul 07.00-10.00 WIB, AC di dalam kelas tidak dinyalakan, semua jendela dibuka. Alhasil, udara pagi yang segar pun bebas dinikmati sehat dan alamiah. Mata segar memandang tanaman pot-pot di depan kelas makin terasa nyaman dan asri.

Pembinaan terhadap lingkungan hidup untuk menyukseskan program Adiwiyata terhambat berbagai kendala. Tak jarang, beberapa warga sekolah, termasuk siswa masih ada yang melanggar tata tertib lingkungan sekolah. Tentu saja jika ditilik, permasalahan tersebut dianggap lumrah. Jalan keluar menghadapinya, yakni siapapun bisa saling mengingatkan akan kesadaran menjaga lingkungan.

Penerapan Adiwiyata diharapkan menciptakan sekolah yang nyaman, asri, dan segar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kita bisa belajar di podium ataupun di sekitar lingkungan sekolah yang hijau. Suasana hijau dan alami bisa mendukung terciptanya kegiatan belajar yang menyenangkan.

Komponen program Adiwiyata, antara lain kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan

Sudut-sudut sekolah nan asri

[caption id="attachment_251756" align="aligncenter" width="576" caption="Sejuk dan teduh"]

1367554929936214287
1367554929936214287
[/caption] Suasana lingkungan sekolah yang asri dan hijau terpapar di setiap area sekolah, mulai dari pot-pot tanaman di depan kelas, pun hal serupa juga terlihat di depan ruang guru, ruang kepala sekolah, maupun ruang tata usaha. Tempat sampah yang tertulis organik dan anorganik menyadarkan siswa akan kebersihan lingkungan sekolah.

[caption id="attachment_251757" align="aligncenter" width="576" caption="Sadar tidak buang sampah sembarangan"]

1367555031342645845
1367555031342645845
[/caption] [caption id="attachment_251758" align="aligncenter" width="576" caption="7 Kawasan Dilarang Merokok"]
1367555121452558643
1367555121452558643
[/caption] Papan-papan berisi imbauan tertulis menciptakan kebersihan lingkungan dan penghematan listrik tergantung di dinding dan sepanjang jalan lorong-lorong kelas. Imbauan tentang tujuh kawasan dilarang merokok, antara lain tempat pelayanan umum, tempat kerja, sekolah, sarana pelayanan kesehatan, taman bermain, rumah ibadah, dan angkutan umum, terpampang di beberapa dinding kelas.

[caption id="attachment_251759" align="aligncenter" width="576" caption="Taman sekolah yang hijau"]

1367555214708319970
1367555214708319970
[/caption] [caption id="attachment_251760" align="aligncenter" width="576" caption="Imbauan di taman sekolah"]
13675552971121301806
13675552971121301806
[/caption] Siang yang terik dan menyengat sungguh reda tatkala melangkahkan kaki ke taman sekolah yang rimbun akan tanaman dan pepohonan. Mata dimanjakan dengan kolam yang berada di tengah taman. Tanaman tertata dengan rapi, terawat, dan terpelihara. Tapak kaki dari bebatuan juga kicauan burung makin menambah keteduhan.

[caption id="attachment_251761" align="aligncenter" width="576" caption="Kolam ikan bersebelahan dengan ruang guru"]

13675554781038808307
13675554781038808307
[/caption] [caption id="attachment_251762" align="aligncenter" width="576" caption="Tanaman hidroponik"]
1367555612884412498
1367555612884412498
[/caption] Kolam ikan bersebelahan dengan ruang guru begitu apik di kelilingi tanaman. Area tanaman obat-obatan di pot juga pupuk kompos tertata rapi. Tanaman hidroponik yang berada di sisi gerbang menuju area sekolah tak luput dari pandangan mata.

[caption id="attachment_251763" align="aligncenter" width="576" caption="Bangku-bangku yang nyaman di bawah teduh pepohonan"]

13675557271009239242
13675557271009239242
[/caption] Menelisik sudut-sudut sekolah, seperti kantin hingga toilet di SMP Negeri 2 Depok pun tetap terasa teduh akan kehijauan tanaman dan pepohonan di sekelilingnya. Program Adiwiyata menjadikan seluruh warga sekolah sadar lingkungan. Pendidikan lingkungan dalam proses kegiatan belajar sangat mendukung kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar, bukan hanya di lingkungan sekolah saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun