Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuldon Sariawan, Tablet Herbal Sariawan Kebanggaan Indonesia

18 Mei 2014   22:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_324300" align="aligncenter" width="648" caption="Kompasiana Nangkring bareng Deltomed di The Cone-FX Lifestyle Center Lantai 7, Sabtu (17/5). (Ki-ka) Dr Abrijanto SB, Dr Drg Dewi Priandini, SP PM, dan Nyoto Wardoyo (Arsip Pribadi)"][/caption]

Menyoal obat herbal belum tentu semua orang merasa sreg. Gara-gara obat herbal tidak jarang kasus menyeruak, bukan sakit makin membaik, sebaliknya menjadi buruk, penyakit lain bisa hadir tanpa disangka-sangka. Oleh karena itu, teliti dan cerdaslah sebelum mengonsumsi obat herbal.

Tablet herbal sariawan. Bagi sebagian orang mungkin masih terdengar awam—belum akrab di telinga—terkait tablet herbal sariawan sebab biasanya sariawan cukup diobati dengan obat kumur atau obat dari resep dokter berupa obat-obatan farmasi, obat konvensional.

Kini, hadirnya tablet herbal sariawan bisa menjadi obat alternatif demi memperoleh kesehatan yang baik, khususnya produk Deltomed bernama Kuldon Sariawan. Deltomed telah menjadi produsen penghasil obat herbal bermutu tinggi dan terdepan. Pabrik Deltomed berlokasi di Nambangan, Wonogiri.


Kapasitas produksi Deltomed pun merambah sampai mancanegara. Seluk-beluk tentang inovasi Deltomed, Kuldon Sariawan juga wawasan tentang sariawan menjadi pembahasan menarik dalam acara Kompasiana Nangkring bareng Deltomed di The Cone – FX Lifestyle Center lantai 7, FX Mall, Jakarta, kemarin (17/5).

[caption id="attachment_324301" align="aligncenter" width="640" caption="Kompasianer menyimak pembahasan tentang sariawan dan Kuldon Sariawan (Arsip Pribadi)"]

14004009671712710329
14004009671712710329
[/caption]

Sekitar 100 Kompasianer—sebutan blogger Kompasiana—yang terpilih memenuhi undangan acara. Tema yang diangkat “Jangan Anggap Remeh Sariawan” menjadi santapan hangat bagi Kompasianer. Apabila mulut sedang dilanda sariawan tentu aktivitas sehari-hari bisa terganggu, mood pun menurun.

Mengungkap sariawan

Sariawan bisa mengganggu aktivitas dan fungsi tubuh sekaligus penyebab lain timbul sariawan tak terkecuali dari suatu kelainan fungsi tubuh lain. Dr Drg Dewi Priandini, SP PM, dokter ahli penyakit mulut dari Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti menjelaskan tentang sariawan. Istilah medis sariawan disebut stomatitis aphtosa.

Secara umum, sariawan ditunjukkan dengan suatu keadaan di dalam rongga mulut yang mengalami peradangan, seperti di dasar mulut atau rongga mulut. Dr Dewi mengungkapkan sariawan lebih banyak diderita oleh kaum hawa (wanita), terutama rentang usia 20-29 tahun.


Di dalam tubuh wanita terdapat hormon ekstrogen yang ikut berperan mengatur cairan dalam mulut. Seminggu menjelang menstruasi, hormon ekstogen menurun sehingga cairan dalam mulut tidak stabil berfungsi, mulut menjadi kering, sariawan pun terjadi,” jelas Dr Dewi.

Pra menopause maupun penggunaan alat kontrasepsi juga menjadi pemicu sariawan pada wanita. Dua faktor pemicu sariawan, yaitu faktor lokal dan interlokal. Faktor lokal di antaranya alergi, trauma, makanan/minuman, dan genetik.

Alergi bisa disebabkan busa pasta gigi yang mengandung deterjen lebih besar. Ada beberapa individu yang rentan terhadap hal tersebut, mulut menjadi kering sehingga berpotensi sariawan. Contoh trauma akan sariawan biasanya terjadi saat sikat gigi tersodok terlalu kuat di mulut, lalu menyebabkan luka.

Pola makan yang tidak teratur atau kurang diperhatikan, seperti makanan/minuman yang merangsang pedas maupun makan yang panas-panas lantas lengket dalam mulut. Genetik berhubungan dengan turun-temurun, adanya riwayat keluarga yang sering sariawan.

Stres, termasuk salah satu faktor pemicu sistemik. Stres sangat memicu terganggunya hormon sariawan, pengatur cairan dalam rongga mulut.

Lahirnya Kuldon Sariawan

Dr Abrijanto SB, Business Development Manager PT Deltomed Laboratories menjelaskan cara mengobati sariawan dengan pengobatan menghindari penyebab. Ada saat-saat tertentu badan menandakan sinyal darurat munculnya sariawan.


Badan tidak enak, di dalam lambung berfungsi penyerapan nutrisi makanan. Ketika sel-sel tubuh kurang nutrisi, asam (lambung) naik ke atas sehingga membuat mulut luka dan sariawan,” ungkap Dr Abrijanto.

Pola makan teratur dan cukup istirahat bisa menjadi pencegah timbulnya sariawan. Apabila sariawan muncul, ada obat pilihan herbal lain, yakni tanaman herbal berupa saga, daunnya yang dipakai untuk penyejuk selaput lendir. Bunga seruni/krisan mengandung zat besi sekaligus membuat tubuh jadi adem.

Thymi, tanaman yang hidup di daerah dingin sebagai antijamur dan antibakteri. Bagian thymi yang digunakan bunga dan daunnya. Akar alang-alang berkhasiat menurunkan panas. Akar manis sebagai antiradang. Penggunaan akar manis harus diolah dengan baik agar tidak menyebabkan diare.


Seluruh tanaman herbal di atas menjadi kesatuan lahirnya tablet herbal sariawan, Kuldon Sariawan.

Khas Indonesia

Pemanfaatan tanaman herbal, khususnya pengobatan sariawan seharusnya menjadi keunggulan Indonesia. Herbal Indonesia harus maju. Selama ini Indonesia masih tergantung farmasi, yang notabene farmasi impor.

Nyoto Wardoyo, Presiden Direktur PT Deltomed Laboratories mengemukakan alasan penggunaan bahan dari tanaman herbal asli Indonesia.


Kenapa herbal? Sebab Indonesia merupakan negara nomor dua penghasil tanaman biodiversifikasi di dunia. Itu (tanaman biodiversifikasi) semua kan hasil pertanian. Ekonomi kerakyatan Indonesia makin tumbuh, kalau pertanian maju. Asal bahan baku asli Indonesia bisa menggerakkan ekonomi Indonesia,” kata Nyoto yang disambut tepuk tangan para Kompasianer.

[caption id="attachment_324302" align="aligncenter" width="640" caption="Kuldon Sariawan (Arsip Pribadi)"]

14004014521942114345
14004014521942114345
[/caption]

Inovasi Deltomed dengan tablet herbal sariawan, Kuldon Sariawan ibarat membawa angin segar kemajuan pengolahan tanaman herbal di Bumi Pertiwi. Indonesia punya kebanggaan di mancanegara. Inilah tablet herbal sariawan, bahan baku asli Indonesia…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun