Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health; Antimicrobial resistance in human health; Avian and other zoonotic influenza; Influenza prevention and control; Infodemic Management; Environment, climate change and health by WHO. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia bukan 'Negeri 1001 Malam'

26 Februari 2011   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aladdin dan Lampu ajaib wusshhh...wusshh..

[caption id="" align="alignright" width="230" caption="Aladdin dan Lampu ajaib wusshhh...wusshh.."][/caption] Siapapun yang memimpin negeri ini tidak ada yang sseeeemmppuurrnnnaaaa...seperti lagu 'Sempurna' yang dinyanyikan oleh Andra and The Backbone. Indonesia bukan negeri dongeng seperti Aladdin dan lampu ajaibnya. Begitu rakyat menginginkan sesuatu, mengharapkan sesuatu, tinggal menggosok lampu ajaib, mengucapkan abrrakadabrraaa langsung keinginannya terwujud wuussshhhh....wwuusshhh...wuusshhh... Perubahan yang terjadi di Timur Tengah kemudian merambat sebagai efek domino bagi Indonesia hal ini sudah dialami ketika reformasi Mei 1998 dengan lengsernya Presiden Soeharto. Hasil dari reformasi diantaranya Amandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali sejak tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002. Perjalanan bangsa Indonesia yang begitu kompleks, tidak bisa kita bebankan kepada pundak satu orang pemimpin negeri ini sebab tanpa dukungan semua pihak, tanggungjawab dan kesadaran moral baik pejabat maupun rakyat sulit untuk menjadikan bangsa ini memiliki kualitas bangsa yang ssseeemmpuurrrrnnaaa..... Konstitusi kita sudah mendampingi jalannya pemerintahan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kalau kita renungan pasca lengsernya Soeharto, presiden yang memimpin negeri ini di setiap masanya semua memiliki catatan sendiri ibarat raport ada angka merahnya (eehh,iya yaa tapi sekarang raport ditulisnya memakai tinta hitam/biru meski angkanya di bawah KKM..) Oleh sebab itu, butuh kesadaran dan kesabaran untuk memperbaiki negeri ini.Nah, buat pemimpin negara dan pejabat elit hendaknya menempatkan diri sesuai kapasitasnya sebab jabatan itu merupakan amanah juga ladang amal untuk melayani publik, tidak boleh berkeluh kesah dan marah di area publik.

Ucapan seorang pemimpin atau pejabat berbeda dengan rakyat. Jika pemimpin yang berbicara meskipun hitungannya hanya beberapa menit akan menjadi catatan sejarah bagi bangsanya. Buat rakyat kebebasan menyampaikan pendapat bukan berarti bablas, anarkis dan terkesan preman/liar.

Bagaimana bisa bangsa ini membangun negeri, memperbaiki kesejahteraan rakyat jika setiap demo diiringi dengan pembakaran dan penghancuran bangunan yang ada serta menyerang orang dengan membabi buta. Jangan menjadi bangsa yang menjadi pelupa dan cepat bosan. Jika kita tidak menginginkan pemimpin di negeri ini yang sedang berjalan sesuai Amandemen UUD 1945 tunggu saatnya hingga Pemilu mendatang. Yang jelas siapapun yang memimpin negeri ini pasti ada yang suka dan tidak suka, sulit dengan kira-kira 250 juta penduduk yang berarti kira-kira 250 juta kepala, punya keinginan harus sama.... [caption id="" align="alignleft" width="144" caption="Geniee Aladdin"]

Geniee Aladdin
Geniee Aladdin
[/caption]
Betapa indah negeri ini jika mulai dari rakyat, pemimpin partai politik, pejabat elit hingga pemimpin negeri bersama-sama menyanyikan lagu 'Sempurna' by Andra and The Bacbone...

Kau adalah jantungku.......... Kau adalah hidupku lengkapi diriku.. Ohhh,,sayang kau begitu.. Sempuurrnnaaaa...............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun