[caption id="attachment_147960" align="aligncenter" width="640" caption="Grup musik Biang menggunakan alat musik berupa kerang yang dimainkan dengan cara ditiup"][/caption] Dies Natalis Ke-71 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia yang digelar tanggal 6 Desember 2011 bertemakan 'Budaya Minahasa'. Semarak Festival Budaya Minahasa begitu kental terasa tatkala mulai memasuki area FIB UI, segala persiapan dari tenda hingga panggung kecil sudah siap. Para tamu undangan sudah berdatangan sejak jam 08.00 WIB. Acara pembukaan diselenggarakan di Auditorium Gedung IX, FIB UI jam 09.00 WIB, sayangnya yang dapat masuk ke auditorium hanya tamu undangan saja. Bagi mahasiswa yang ingin menyaksikan acara di dalam auditorium tak perlu berkecil hati karena di selasar gedung IX dipasang dua tv LCD dan speaker sehingga tetap bisa menikmati acara pembukaan. Apa saja rangkaian acara festival budaya Minahasa? -Auditorium Gedung IX- Bambang Wibawarta, Dekan FIB UI sebelum memasuki auditorium disambut dengan tarian. Acara dibuka dengan penampilan grup musik Biang yang memainkan alat musik dari kerang dengan cara ditiup. Selanjutnya, yang paling menarik adalah pemberian gelar adat kepada Dekan FIB UI melalui upacara adat Sulawesi Utara, prosesinya Bambang Wibawarta dipakaikan pakaian adat Sulawesi Utara oleh pemimpin adat kemudian pemimpin adat beserta para pengawalnya melakukan penghormatan adat kepada Bambang Wibawarta.
Sambutan Bambang Wibawarta "...kita harus meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan budaya dan memberikan kontribusi kepada negara..." Inti dari sambutan Dekan FIB itu agar FIB UI menjembatani akan pelestarian budaya-budaya (Indonesia) yang begitu kaya dan beragam. Kemudian penandatanganan kerja sama Yayasan Institusi Budaya Sulawesi Utara Sambutan Wakil Rektor UI bidang Kemahasiswaan "...termasuk usia dewasa 71 tahun. Saya mengikuti perkembangan FIB UI. Fakultas Sastra kemudian berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya merupakan perubahan makna yang memberikan banyak kemajuan. Selamat atas prestasi yang dicapai. Perlu diingat bahwa setiap langkah ada kekurangannya. Untuk itu kita diharapkan melakukan evaluasi dan melihat jauh ke depan apa saja yang disumbangkan..."
Pembacaan doa oleh Afdhol Khalid, Koordinator Prodi Sastra Arab "...agar segenap sivitas akademia FIB UI diberikan kekuatan amanat untuk mengemban ilmu pengetahuan budaya..." Panggung dihentak dengan paduan suara FIB UI yang terdiri dari 71 mahasiswa yang mencerminkan angka ulang tahun FIB UI yang mempersembahkan dua lagu yaitu O Ina Keke dan Si Patokaan. Persembahan musik berikutnya adalah kolintang FIB UI yang dimainkan oleh mahasiswa FIB UI. Penyerahan penghargaan purnabakti kepada guru besar dan dosen juga pemberian kenang-kenangan kepada mantan pejabat FIB UI yang sudah berusaha kerja keras atas dedikasinya dan akan digantikan oleh pejabat yang baru.
Persembahan tari Maengket merupakan tarian Minahasa yang sudah mengalami perkembangan bentuk dan tarian tapi tetap mempertahankan syair dan sastra. Tarian ini sebagai ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan dalam perkembangannya sebagai tari pergaulan tanda kasih.
Acara selanjutnya adalah penyerahan penghargaan mahasiswa berprestasi, pengumuman dan pemberian hadiah turnamen tenis meja FIB UI dan pengumuman pemenang lomba fotografi budaya tema 'Manusia dalam Budaya Indonesia'. [caption id="attachment_147962" align="alignright" width="300" caption="Grup Kolintang Kawanua Jakarta (K2J)"][/caption] Tak ketinggalan persembahan dari Kolintang Kawanua Jakarta (K2J) yang sangat menghibur dan membuat gemuruh tepuk tangan di dalam auditorium. Alunan permainan kolintang yang membuat siapapun ikut terbawa suasana riang, semangat dan energik. Apalagi saat memainkan lagu 'Alamat Palsu' Ayu Ting-ting juga permintaan spesial dari Bambang Wibawarta untuk memainkan lagu 'Matsuri' Kitaro. Pengumuman doorprize yang berhadiah HP satu nokia dan satu blackberry. Pemotongan kue oleh Dekan FIB UI dan Wakil Rektor UI diiringi musik kolintang selamat ulang tahun. Acara berakhir jam 12.20 WIB dengan grup Bamboo Clarinet dan perayaan busana tenun Minahasa. -Panggung Kecil Selasar Gedung IX- Acara berakhir di auditorium selanjutnya digelar di selasar gedung IX jam 12.30. Pertunjukkan festival budaya Minahasa di panggung kecil ini kembali mempertunjukkan kolintang dari mahasiswa FIB UI yang salah satu lagunya berjudul 'Sekedar Bertanya'. Pelbagai tarian pun dipertunjukkan mulai dari tari Teten Kolen yang riang gembira, tari Bahoba, tari ikan purba yang begitu energik ditarikan oleh beberapa lelaki dan wanita di mana keduanya saling talik ulur bergerak layaknya ikan.
[caption id="attachment_147961" align="alignleft" width="300" caption="Tari Lenso khas Minahasa"][/caption] Tarian khas Minahasa yaitu tari Lenso begitu memikat. Tari Lenso menceritakan beberapa penari wanita kemudian datanglah tiga penari lelaki untuk memikat dan membawa pulang salah satu wanita tersebut dengan menggunakan selendang. Bila selendang itu terjatuh setelah dipakaikan kepada wanita berarti lelaki itu ditolak sedangkan bila selendang itu tetap dipakai dan tidak terjatuh berarti lelaki itu diterima. Dua lelaki memakaikan selendang merah kepada wanita tetapi akhirnya ditolak, lelaki terakhir yang memakaikan selendang putih dan menari mendekati wanita itu akhirnya diterima.
Grup Biang terdiri dari anak-anak juga orang dewasa, begitu sulitnya meniup kerang apalagi menghasilkan satu kesatuan melodi. Grup Bamboo Clarinet memainkan lagu 'Mars Bambu Runcing' dan 'Keroncong Kemayoran'. Kolintang Kawanua Jakarta juga menunjukkan permainan kolintang yang semangat sehingga para penonton terbius meriah. Kolaborasi yang tak kalah besarnya adalah tiga kolaborasi antara K2J, grup BIA dan Bamboo Clarinet. Satu kesatuan irama yang begitu indah dan membuat siapapun terpesona ikut merasakan musik kolaborasi itu.Tak ayal para penonton pun riuh dan tepuk tangan disambut meriah. [caption id="attachment_147963" align="alignright" width="300" caption="Catrile Dance berasal dari Portugis dibawa ke Minahasa"][/caption] Sebagai penutup dari seluruh rangkaian acara festival budaya Minahasa diakhiri dengan Catrile Dance yakni tarian kegembiraan (peninggalan) dari Portugis yang masuk ke Minahasa dan menjadikan tarian ini tetap dipertahankan hingga sekarang. Tarian ini saling berpasangan antara lelaki dan wanita dengan berpakaian ala barat lengkap dengan topi bundarnya. Para penonton pun ikut berpartisipasi dengan menari bersama para penari tersebut. Wisata kuliner khas Minahasa juga ikut memeriahkan acara seperti kue-kue dari Minahasa antara lain panada, apang, balapis, panekuk, lemang, klappertart dan lain-lain sampai bubur Manado pun ada. Tak terasa serangkaian acara Dies Natalis FIB UI ke-71 selesai pukul 15.30. WIB
Dies Natalis FIB UI ke-71 ini begitu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan lebih meriah. Harapan untuk FIB UI yakni seluruh warga FIB UI semakin sadar untuk 'berbenah diri' dari segala kekurangan dan tetap mempertahankan ciri khas berbudaya sebagai bagian pelestarian akan budaya agar tetap 'ada'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H