Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Lebih banyak menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bedah KVK: Integritasku, Kebanggaanku!

6 April 2012   06:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:58 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="477" caption="Bedah Film Kita Vs Korupsi (KVK) "][/caption] Jujur itu hebat I love integrity Awas, bahaya laten korupsi! Kata-kata di atas merupakan seruan aksi memberantas korupsi dalam diskusi dan bedah film Kita Vs Korupsi (KVK). Film ini menggambarkan fenomena masalah korupsi yang merajalela dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana kondisi korupsi di negara kita? Indraza Marzuki (Perwakilan KPK) "Korupsi sudah ada sejak kita lahir sampai sekarang. Jadi susah dikatakan bahwa Indonesia itu tingkat korupsinya parah atau parah sekali." Tora Sudiro (Aktor) "Seperti yang diungkapkan Pak Marzuki bahwa korupsi di Indonesia itu parah atau parah sekali sulit untuk dikatakan. Akan tetapi, fenomena korupsi ini sudah menjadi kebiasaan bukan berarti sudah mendarah daging seperti itu." Faldo Maldini (Ketua BEM UI) "Korupsi memang merajalela dan kita sebagai mahasiswa meskipun berintelektual belum tentu bersih dari korupsi. Setiap orang tentu berusaha memberantas korupsi."

Universitas Indonesia bukan hanya tempat menimba ilmu tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter. Untuk pemberantasan korupsi bukan hanya tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja tetapi seluruh warga negara sesuai dengan profesinya masing-masing.

Bagaimana nilai korupsi yang disampaikan melalui film KVK ini? Korupsi sebagai bentuk kekecewaan dan hal ini yang tergambarkan dalam film KVK. Orang dapat berubah, yang seharusnya menjadi pribadi lebih baik justru sebaliknya. Hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki kekuasaan dan jabatan sehingga apapun bisa dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Alasan itulah yang menyebabkan perilaku korupsi makin meluas. Artinya korupsi sudah tidak tertutup dan makin terbuka saja. Akan tetapi, kita tidak pernah sadar sehingga masa-masa ini merupakan masa yang hancur-hancuran.

Film KVK bukan film komersial melainkan film ini di-tour-kan ke 17 kota di Indonesia. Tour berupa diskusi dan bedah film kemudian disiarkan. Penayangan film KVK akan disiarkan di televisi nasional dan disebarluaskan ke seluruh masyarakat Indonesia.

Pesan dalam film ini diharapkan sampai ke 240 juta rakyat Indonesia. Latar belakang pembuatan film ini sederhana dan berciri khas teguh beridealisme. Artinya bukan hanya Tuhan saja yang melihat kerja kita tetapi orang lain juga turut serta menyaksikan hasil kerja. Era keterbukaan informasi dapat memberikan warna. Gerakan-gerakan bisa dibuat lewat film yang menginspirasi publik, salah satunya film KVK ini. Bagaimana memutus siklus korupsi? Bagaimana sosialisasi anti korupsi kepada siswa SD? Apakah ada materi-materi KPK tentang film? Indraza Marzuki (Perwakilan KPK) "Memutus siklus korupsi itu Anda mulai dari diri sendiri. Integritas diri Anda atas pilihan benar atau salah. 3 Integritas utama yaitu jujur, konsisten, dan berani. Jujur bahwa segala sesuatu yang kita lakukan tidak mencurangi diri sendiri dan orang lain. Konsisten terhadap apa yang kita awali. Berani bahwa kita melawan dan menolak korupsi dengan tidak ragu-ragu." "Materi KPK tentang film sudah ada pada modul pendidikan yang berisikan pencegahan tindak korupsi." Faldo Maldini (Ketua BEM UI) "Perlu tenaga lebih untuk memutus siklus korupsi dan menolak melakukan itu semua. Hal tersebut tidak mudah karena korupsi sudah menjadi kebiasaan yang dimulai dari hal sederhana kemudian meningkat pada tindak korupsi terhadap negara." Apakah sebuah film bisa mengubah masyarakat, khususnya film KVK mengenai korupsi? Tora Sudiro (Aktor) "Sebuah film mengubah masyarakat rasanya tidak juga. Yang mungkin bisa ya hanya orang-orang yang menonton film itu. Niat memutus korupsi tergantung dari kita, mau atau tidak. Katakan, Yes is Yes. No is No. Kita membutuhkan sosok yang berani dan revolusioner. Kalau tidak begitu maka tidak akan ada perubahan. Kita hanya menertawakan orang-orang besar tetapi tidak tahu juga masa depan nanti seperti apa."

"Orang Indonesia melihat contoh. Kalau menonton film-film tentang korupsi, orang korupsi pasti kaya raya. Suatu saat dibalik yang tidak korupsi kaya meskipun itu hanya terjadi dalam film saja."

Bentuk hukuman apa yang sesuai diterapkan untuk para koruptor di Indonesia? Indraza Marzuki (Perwakilan KPK) "Kita melihat budaya yang ada di Indonesia yakni kebiasaan mencoba untuk menghilangkan korupsi. Ketika di luar begitu sulit untuk ditolak karena yang lain juga korupsi, kita tidak boleh sampai ikut terbawa oleh hal itu." "Penuntutan hukum berupa hukuman yang serius dilakukan. Koruptor mengapa melakukan tindak korupsi? Karena takut miskin dan status derajat atas kekuasaan yang mereka miliki. Kita tidak pernah menghukum secara sosial. Untuk itu hukum dengan harga diri mereka."

Diskusi dan Bedah Film Kita Vs Korupsi

15 Maret 2012

Perpustakaan Baru UI lantai 6

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun