Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Spesialisasi menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Istilah Resistensi Antimikroba atau Resistensi Antibiotik yang Tepat?

5 Oktober 2024   17:42 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:36 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami istilah resistensi antimikroba dan resistensi antibiotik. (Image by upklyak on Freepik) 

"Yang benar penulisannya, resistensi antimikroba atau resistensi antibiotik? Atau penggunaan dalam kalimatnya yang berbeda?"

Pertanyaan tersebut cukup menghabiskan waktu saya berpikir di pagi hari. Lebih dari satu jam, saya mencari tahu, bagaimana penulisan yang tepat dari dua istilah tersebut. 

Pencarian ini bermula saat saya membaca pemberitaan mengenai penggunaan obat antibiotik sembarangan dan kejadian resistensi banyak obat antibiotik dalam beberapa hari terakhir yang menyorot perhatian publik.

Istilah resistensi antimikroba dan resistensi antibiotik familiar digunakan. Kita tahu penulisan resistensi antimikroba dalam bahasa Indonesia ini terjemahan dari antimicrobial resistance (AMR), sedangkan resistensi antibiotik lebih sering diterjemahkan dari kata antibiotic resistance.

Berdasarkan informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antimikroba adalah istilah yang lebih luas, mencakup resistensi terhadap obat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroba lainnya seperti parasit (misalnya malaria), virus (misalnya HIV) dan jamur (misalnya Candida).

Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik. Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan lebih sulit diobati ketimbang bakteri yang tidak resisten. 

Adapun yang membuat saya merenung cukup lama dan baru ngeh terpikirkan sekarang adalah penggunaan dua istilah, resistensi antimikroba dan resistensi antibiotik ini saling bergantian.

Alhasil, bagi pembaca awam mungkin bisa 'loncat' kebingungan untuk memaknai dua istilah dalam satu artikel. 

Contohnya, di paragraf awal dibuka dengan kalimat, "Upaya menekan laju resistensi antimikroba atau resistensi antibiotik akibat mikroba (antimicrobial resistance/AMR) masih menjadi tantangan global." Kemudian, di tengah-tengah paragraf membicarakan resistensi antibiotik, dan paragraf terakhir kembali menyentil resistensi antimikroba.

Perenungan saya terkait dua istilah di atas mungkin terdengar simpel. Namun, yang perlu diketahui, resistensi antimikroba dan resistensi antibiotik merupakan dua istilah yang berbeda makna. Kalau kita perhatikan, ulasan dalam berbagai tulisan pun lebih banyak membahas terkait antibiotik.

Mencari penulisan yang tepat...

Pada tahap proses pencarian, saya akhirnya berkonsultasi mengenai resistensi antimikroba dan resistensi antibiotik. Pertanyaan saya pun terjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun