Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Risiko Tertular Mpox, Apakah LSL dan Biseksual Saja?

1 September 2024   17:11 Diperbarui: 2 September 2024   07:17 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok orang yang berisiko tertular Mpox. (Image by pch.vector on Freepik)

"Mpox itu penyakit yang menular di kalangan homoseksual dan seks bebas. Stop takut kalau Anda enggak ngelakuin itu" atau "Mpox itu penyakit LGBT (LSL/Lelaki Seks dengan Lelaki, GBMSM/Gay, Biseksual dan Pria-yang-berhubungan-seks-dengan-pria lainnya)."

Cuitan di atas cukup banyak beredar di media sosial sehingga terkesan dianggap hanya kelompok orang dengan orientasi seksual menyimpang yang menjadi sasaran penularan Mpox. Anggapan lainnya, jangan takut terhadap penularan Mpox bila tidak termasuk kelompok orang dengan orientasi seksual menyimpang.

Lantas, tepatkah anggapan tersebut? Sebab, bagi sejumlah orang yang membaca bisa saja 'ditelan mentah-mentah' anggapan yang berseliweran di media sosial, yang berujung pada "oh, ngapain takut sih sama Mpox."

Menyoal kelompok orang yang berisiko tertular Mpox, ada beberapa penjelasan yang perlu diluruskan. 

Pertama, mayoritas kasus pelaporan Mpox dialami laki-laki dengan orientasi seksual LSL.     

Apabila kita lihat data wabah Mpox global terkini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, mayoritas kasus yang dilaporkan adalah laki-laki. Dari semua jenis penularan yang dilaporkan, hubungan seksual adalah yang dilaporkan paling umum terjadi.

Di antara kasus-kasus dengan data perilaku seksual tersebut, diidentifikasi sebagai laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Di Indonesia, sebagian besar kasus konfirmasi Mpox yang dilaporkan berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas kasus ditemukan pada pasien dengan orientasi LSL dan kemungkinan cara penularannya sebagian besar melalui transmisi seksual, sebagaimana data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023.

Kedua, kontak erat dan berhubungan seks dengan gonta ganti pasangan. 

Dua kelompok ini masuk kategori rentan tertular virus Mpox. Kontak erat yang dimaksud meliputi orang yang serumah atau memiliki riwayat kontak, termasuk kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi dan tenaga kesehatan yang menangani kasus Mpox.

Dari informasi Kementerian Kesehatan dan WHO, orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti--ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Utamanya adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis.

Berdasarkan data epidemiologi yang tersedia, WHO turut menekankan, virus Mpox Clade Ib yang mewabah di Afrika telah menyebar dengan cepat di antara orang dewasa melalui kontak fisik yang dekat, termasuk kontak seksual.

Ketiga, anak-anak dan wanita hamil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun