Seiring penyebaran virus Mpox lebih lanjut, kelompok yang terdampak pun berubah, dengan virus juga menyerang di lingkungan rumah tangga dan lingkungan lainnya.Â
Anak-anak dapat terpapar di rumah atau di lingkungan sekitar tempat tinggal melalui kontak dekat dengan orang-orang yang bergejala Mpox termasuk orangtua, pengasuh atau anggota keluarga lainnya.Â
Berdasarkan informasi Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), kasus Mpox di  Republik Demokratik Kongo ikut menyasar anak-anak di bawah usia 15 tahun yang mewakili lebih dari separuh kasus. Â
Sejauh ini, kasus telah dilaporkan di Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Kasus juga meningkat di Republik Afrika Tengah dan sekitarnya. Terlebih lagi, anak-anak yang kekurangan gizi atau terkena penyakit lain rentan terhadap komplikasi akibat Mpox.Â
Kemudian, wanita hamil juga berisiko terkena penyakit yang parah akibat Mpox. Wanita hamil dapat menularkan virus Mpox ke bayi yang belum lahir.
Tertular Mpox selama kehamilan dapat membahayakan janin atau bayi baru lahir dan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kematian bayi baru lahir atau komplikasi bagi ibu hamilnya, menurut WHO.
Keempat, Mpox adalah penyakit menular dan siapapun yang terpapar dapat terinfeksi.Â
Perlu ditegaskan kembali bahwa Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan virus Mpox (MPXV).Â
Mpox dapat menyebar antar manusia dengan seseorang yang menderita penyakit ini. Penularan melalui kontak langsung seperti bersalaman, berciuman, berhubungan seks dan juga droplet (percikan), misalnya ketika berbicara atau bernapas berdekatan.Â
Dengan demikian, siapapun dapat tertular Mpox. Artinya, risiko tertular Mpox tidak terbatas pada LSL dan perilaku seks bebas dengan gonta ganti pasangan saja. Siapapun yang kontak erat dengan seseorang positif Mpox tentu memiliki risiko tertular.Â
Belajar dari COVID-19, yang namanya virus tidak pilih-pilih, siapapun bisa terpapar. Begitu pula dengan virus Mpox yang juga tidak pilih-pilih. Sehingga kita semua harus tetap waspada dan tidak boleh lengah.
Jangan lupa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seks yang sehat (tidak gonta ganti pasangan atau seks sesama jenis), dan hindari kontak dengan orang yang menderita Mpox. Jika bergejala Mpox, segera periksa ke fasilitas kesehatan.Â