Rasa terima kasihku pun kerap dibalas, "Sama-sama Fitri. Semoga bisa bermanfaat buat edukasi ke publik" atau "Terima kasih kembali. Semoga penjelasan saya tadi mampu menjawab pertanyaan yang kamu ajukan."
Sederhana dan simpel kalimat di atas, tapi bermakna buatku. Menandakan interaksi yang hidup dengan narasumber. Dalam dunia jurnalis, menjalin relasi yang baik dengan narasumber sangat penting. Kemudahan menghubungi narasumber mendukung kinerja menulis berita.
Salah satu yang istimewa juga mendapat ucapan selamat Lebaran dari narasumber yang sedang bertugas di luar negeri. Terkadang aku bertanya bagaimana situasi Covid-19 di negeri sana. Bagaimana suasana puasa Ramadan dan Lebaran di negeri orang. Dari mereka, aku memeroleh cerita menarik dan unik untuk ditulis. Cerita yang lebih humanis.
Cerita-cerita dari narasumber di luar negeri ini juga berhasil menyentuh hati. Salah satu contoh narasumber aku yang sedang bertugas di New Delhi, India. Tinggal sendiri di Tanah Rantau, beliau pun salat Id dan takbir sendirian. Beliau tak bisa pulang ke Jakarta seperti Idulfitri tahun-tahun sebelumnya, terlebih lagi India sedang lockdown Covid-19 tahap keempat atau lockdown 4.0.
Meski begitu, beliau dijamu oleh stafnya. Diundang makan masakan Lebaran khas India. Dari hal itu, kita bisa belajar, meski sendirian merayakan Lebaran di negeri orang, akan ada sesuatu yang istimewa. Tetap tersenyum karena siapa tahu, ajakan makan atau pengiriman makanan bisa dialami.
Keakraban dengan PR/Humas
Selain menjalin relasi baik selama Covid-19 dengan narasumber, interaksi dari para PR dan humas instansi/lembaga juga makin baik. Ucapan selamat Hari Raya Idulfitri juga dikirimkan kepadaku.
Cukup banyak PR dan humas yang lebih dulu mengirimkan ucapan selamat Lebaran dibanding tahun lalu. Ini mungkin terhubung dari interaksi chat dan agenda undangan virtual, baik diskusi daring maupun video conference. Sejumlah agenda undangan virtual seringkali harus konfirmasi terlebih dahulu kepada PIC-nya.
Hal ini demi mendapatkan akses tautan ke diskusi daring. Sebut saja menggunakan Zoom dan Webinar. Ada juga akses daring terlebih dahulu mengisi tautan pendaftaran diskusi daring.
Pada kolom pendaftaran daring, kita harus mengisi nomor kontak dan email. Praktis, kontak kita pun terdata dan terekam. Lewat hal itu, PR dan humas menghubungi dengan mudah. Agenda undangan liputan virtual pun dikirim lewat chat WhatsApp dan email.
Interaksi dengan PR dan humas menjadi akrab. Salah satu yang membahagiakan juga kiriman bingkisan Lebaran dari PR dan humas. Kita sering menyebutnya dengan hampers.
Kiriman bingkisan Lebaran terasa istimewa karena diantar langsung ke rumah. Ada kesan lebih personal dan intim. Kalau tahun-tahun sebelumnya, kiriman bingkisan biasanya diantar ke kantor.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!