Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Certify on Zoonotic Disease-One Health by WHO | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Rumah Makan Padang dan Warung Tegal Begitu Merakyat

4 Mei 2011   04:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:06 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="masakan Padang yang merakyat"][/caption] Geliat maraknya rumah makan dengan penawaran menu makanan yang murah, kenyang dan terjangkau selalu menjadi dambaan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bagaimana tidak, makanan dengan porsi yang cukup banyak, bisa membuat perut kenyang dan bertahan berjam-jam mengurangi rasa lapar. Persaingan dalam jumlah pembeli tentu kita jumpai di pasar swalayan beraneka foodcourt dengan beragam menu masakan yang dipromosikan menggugah siapapun yang lewat. Ada kalanya ramai pembeli, tak jarang juga ada yang sepi pembeli. Foodcourt dalam pasar swalayan tentu harganya disesuaikan dengan nama dan kualitas dari pasar swalayan itu, mulai dari murah, menengah hingga harga seporsi yang mahal, ya sesuai kantong orang-orang yang berpunya uang saja yang berkesempatan makan di sana. Foodcourt hanya sebagian kecil saja orang-orang yang tahu dan bisa makan di salah satu pasar swalayan itu, tidak begitu merakyat. Pertanyaannya '(foodcourt) seperti apa yang merakyat??' Yang merakyat adalah rumah makan Padang dan warung Tegal, khas Indonesia. Rumah makan Padang dan warung Tegal siapapun bisa mengunjunginya, dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan atas, di manapun bisa dijumpai terutama di kota-kota besar maupun di pinggiran kota. Rumah Makan Padang dan Perkembangannya Rumah makan Padang dengan menu-menu andalannya ayam goreng, ayam panggang, rendang, ayam gulai, dendeng, kikil, ikan kembung bakar dan menu lainnya juga tak ketinggalan sambal merah dan sambal hijau begitu menggugah selera. Rumah makan Padang tentu asalnya didirikan oleh orang Padang sendiri untuk mengenalkan kepada masyarakat luas masakan Padang yang khas berbumbu, berkuah dan pedas. Biasanya rumah makan Padang dikelola oleh keluarga, teman maupun sanak saudara yang mempunyai pertalian ikatan Padang yang secara turun temurun untuk tetap mempertahankan cita rasa masakan

Seiring dengan waktu, rumah makan Padang tidak didirikan oleh orang Padang sendiri melainkan orang yang bukan berasal dari Padang juga turut serta mendirikan rumah makan Padang. Tak heran di berbagai sudut kota bahkan di sepanjang jalan raya, rumah makan Padang sering dan selalu dapat dijumpai. Menu paket nasi+ayam yang murah meriah menjadi andalan para pembeli. Ingin makan kenyang dan murah pasti orang akan mencari masakan Padang yang selalu tersaji. Bahkan saat perjalanan jauh, banyak orang yang mencari rumah makan Padang untuk melepaskan lapar.

Berbeda dengan rumah makan lainnya, rumah makan Padang memiliki klasifikasi kelas mulai dari warung sederhana sampai resto. Bahkan rumah makan Padang sudah ada yang mengelolanya menjadi franchise. Klasifikasi rumah makan Padang itu dilihat dari tingkat kualitas masakannya baik itu bentuk ataupun rasa, ibarat kata ada rupa, ada harga, ada rasa. Selain itu, harga beda juga rasa beda. Itulah yang membedakannya. Sederet rumah makan Padang yang nama-nama beragam seperti Andalas, Simpang Raya, Rumah Makan Sederhana, Padang Raya, Bundo Menanti, Bundo Kandung, Siang Malam, Minangkabau, Minangjaya dan lainnya. Karakteristik tiap rumah makan Padang tersebut berbeda-beda, Andalas dengan masakan Padang yangberkuah, banyak minyak dan pedas sedangkan Padang Raya dan Rumah Makan Sederhana yang rendangnya berbumbu wangi dan tidak berasa pedas. Inovasi cita rasa bumbu yang dibangun membuat rumah makan Padang menarik bagi para pembelinya. Harga tentu berbeda, rasa rendang dan ayam panggang dari warung sederhana jelas berbeda dari rumah makan Padang se-kelas resto. Terjamin harga terjangkau sesuai kantong. Faktor lain yang membedakan tentu tempat dan lingkungan, terjaga kebersihan atau tidak, nyaman atau tidak. Ini sesuai selera pembeli. [caption id="" align="alignleft" width="500" caption="menikmati masakan warung tegal"][/caption] Warung Tegal ada di mana-mana Sesuai nama warung Tegal atau disingkat Warteg apakah yang mengelolanya orang Tegal?? Tidak juga, sama seperti rumah makan Padang yang bukan Tegal membuka warteg. Warung Tegal bercirikan khas masakan 'rumahan' yang berarti menu yang disajikan biasanya dijumpai pada masakan rumah seperti orek tempe, ayam goreng, ikan mas goreng, telur dadar, telur ceplok dan lainnya yang sederhana, cepat tersaji dan murah.

Warung Tegal pada awalnya didirikan untuk masyarakat yang hidup pas-pasan dan mencari makanan dengan murah meriah sesuai kantong. Perspektif itu mulai berubah, tak hanya masyarakat yang mempunyai penghasilan pas-pasan saja yang makan di warung Tegal tapi masyarakat kelas atas juga ikut makan di warung Tegal. Melihat fenomena itu, selalu kita jumpai warung Tegal di pusat-pusat kota besar, dekat dengan perkantoran atau industri dan di sepanjang jalan raya juga warung Tegal selalu ada.

Selain murah, masakan pada warung Tegal juga menikmati kerinduan dan kecintaan terhadap masakan rumah yang dibuat oleh ibu atau istri. Warung Tegal juga tak luput dari perhatian siswa sekolah dan mahasiswa. Siswa sekolah kerap pada jam istirahat makan di warung Tegal, begitu juga dengan hidup sebagai mahasiswa yang berhemat apalagi nge-kos pandai-pandai dalam pengeluaran uang sehingga salah satu jalan keluarnya adalah membeli makanan di warung Tegal. Warung Tegal yang terjaga kebersihan juga rasa masakan yang pas dilidah siswa dan mahasiswa sering ramai dikunjungi. Rumah makan Padang dan warung Tegal (warteg) ada di manapun, kapanpun dan pembelinya siapapun yang menjangkau baik kalangan bawah hingga kalangan atas dan tak kenal batas area. Inilah makna merakyat..................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun