[caption id="attachment_101519" align="aligncenter" width="640" caption="Kojiro Shiojiri pakai happi merah"][/caption] Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri hari ini, Senin, 18 April 2011 akan kembali ke Jepang. Tak terasa Kojiro Shiojiri telah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia selama 3 tahun dan tepat 18 April 2011 ini ia kembali ke Jepang dan akan ditugaskan di Uni Eropa. Pengganti Kojiro Shiojiri adalah Yoshinori Katori, mantan Duta Besar Jepang untuk ASEAN. Selama bertugas di Indonesia, Kojiro Shiojiri telah menorehkan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Ia menjembatani hubungan antara Indonesia dengan Jepang di segala bidang baik politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan juga yang terpenting bidang pendidikan dan kebudayaan. Pertukaran budaya antara Indonesia dengan Jepang sangat dirasakan menarik dan memikat, terbukti sebagian besar kawula muda menyukai hal-hal berbau Jepang mulai dari anime, komik, film, drama dan lainnya.
Kojiro Shiojiri merupakan duta besar Jepang yang luar biasa yang pernah dimilki oleh Indonesia bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan "Dia (Kojiro Shiojiri) memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas dedikasi Kojiro Shiojiri dalam menjalin hubungan bilateral yang begitu hangat. Pengenalan budaya Indonesia dan Jepang terjalin dengan baik, maju dan cukup berkembang." Raut wajah yang berwibawa, tegas dipadu dengan sikap tenang, ramah dan penuh senyum terukir di setiap gerak gerik tubuhnya.
Antusiasme yang begitu kuat terhadap budaya Jepang dapat dilihat saat beragam perayaan Bunkasai (Festival Jepang) yang menarik begitu banyak kawula muda untuk mengetahui dan turut berpartisipasi memeriahkan acara. Gelar Jepang UI 2010 yang dihadiri Kojiro Shiojiri memberikan sambutan bahwa semoga penyelenggaraan acara ini dapat mengenalkan ke masyarakat Jepang budaya Jepang mulai dari shodo (penulis kanji indah menggunakan tinta), kendo, bazar makanan, minuman dan segala pernak perniknya. [caption id="attachment_101520" align="alignleft" width="300" caption="sesi wawancara"][/caption] Tak luput dalam ingatan saat acara Jakarta Japan Matsuri 2010 yang diadakan di Lapangan Ikada, Monas-Jakarta terbilang gagal dikarenakan hujan deras sepanjang hari dan banjir. Kojiro Shiojiri pun datang dan ikut berteduh di tenda. Ia tetap berdiri melihat suasana kegiatan acara yang tidak sesuai dengan jadwal acara karena turunnya hujan, saat dipersilahkan untuk duduk pun, ia tidak mau dan mempersilahkan orang lain untuk duduk. Raut wajah yang tetap tersenyum, tenang dan menyapa dengan ramah penonton yang datang. Sesi wawancara dari siswa-siswa SMA juga tetap dilakukan oleh Kojiro Shiojiri. Begitu senang pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan ditujukan kepadanya.
Kojiro Shiojiri memberikan kesan betapa minat masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta dan sekitarnya untuk hadir dalam Jak-Japan Matsuri meski dilanda hujan. Para penonton pun basah-basahan dan bagi Kojiro Shiojiri itu sesuatu yang takjub besarnya budaya Jepang telah dikenal masyarakat luas.
Kenangan terakhir secara langsung begitu terasa saat menyaksikan Pray & Action For Japan Farewall Party with The Ambassador of Japan yang dihadiri oleh Kojiro Shiojiri beserta istri dan rombongan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Berikut kegiatan acara Pray For Japan bersama Kojiro Shiojiri........... ------------------------------ [caption id="attachment_101521" align="alignright" width="300" caption="paduan suara sangatsu kokonoka"]
Persembahan paduan suara dari mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2009 berjudul 'Sangatsu Kokonoka' (9 Maret) Remioromen dari ending dorama Jepang terkenal 1 Litter of Tears. Lagu ini merefleksikan peristiwa gempa yang sudah terjadi tanggal 9 Maret 2011 disusul tanggal 11 Maret gempa yang disertai tsunami hebat melanda Sendai, Jepang.
[caption id="attachment_101524" align="alignright" width="300" caption="hyakka ryouran"]
Sambutan Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta "Kita mengetahui Jepang sekarang menyusun kembali kekuatan untuk bangkit pasca gempa tsunami Sendai, Jepang. Jepang termasuk negara yang pertama kali memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena bencana termasuk pada waktu gempa tsunami yang melanda Aceh pada 26, Desember 2004 lalu. Ketika saya berbincang-bincang tadi di hotel bersama Duta Besar Jepang, Shiojiri San mengatakan [Indonesia tidak ada nuklir ya kalau begitu saya bisa pindah ke Indonesia] (gelak tawa pun memenuhi auditorium). Semoga acara ini dapat menggugah rasa simpati terutama di fakultas kita tercinta ini, mahasiswa dan seluruh warga UI juga diharapkan memiliki rasa simpati serta solidaritas ini dapat memperkaya bathin kita masing-masing. Saat inilah kita membantu Jepang, yang tadinya kita biasa dibantu oleh Jepang. Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua."
[caption id="attachment_101526" align="alignleft" width="300" caption="kawanua"]
Sambutan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri "Tiga minggu sudah bencana gempa tsunami berlalu dan selama itu kami telah mendapatkan kekuatan luar biasa untuk membenahi diri (Jepang). Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua yang telah memberikan kekuatan luar biasa. Jepang akan bangkit kembali. Jepang akan menjadi lebih baik dan lebih cantik lagi. Saya telah bertugas (di Indonesia) sudah tiga tahun, pada 18 April 2011 akan menyelesaikan tugas ini (sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia). Saya berterima kasih karena selama tiga tahun ini saya sudah menjadi Duta Besar yang luar biasa. Saya ingin meneriakkan sesuatu dalam kepergian saya ini; [TERIMA KASIH INDONESIA]. Sebagai rasa terima kasih, saya ingin memberikan sumbangan untuk kalian yang ada di sini. Sumbangan berupa buku dari Asia Pasific Ladies Fanship Society. Permintaan saya (kepada mahasiswa yang hadir) berusahalah sungguh-sungguh menjadi pemimpin bangsa ini agar dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia. Satu lagi; [TERIMA KASIH, TERIMA KASIH]."
Penerimaan sumbangan buku dari Asia Pasific Ladies Fanship Society diwakilkan oleh Winda 2008, selaku ketua HiMaJa. Sesi penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada Kojiro Shiojiri beserta istri; Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta beserta istri; Rektor UI, Gumilar R.Somantri serta Kitaro. [caption id="attachment_101527" align="alignright" width="300" caption="kawanua dan kitaro"][/caption] Sebagai penutup acara rangkaian Pray & Action For Japan dilakukan sumbangan penyerahan kolintang kepada Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta. Grup kolintang 'Kawanua' pun kembali memainkan dua buah lagu penutup mengiringi acara yang begitu sukses dilaksanakan. Sebuah penutup yang memukau dan begitu mempesona akan kepuasaan hati atas seluruh persembahan dan sambutan orang-orang hebat.
Sambutan singkat dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri yang sangat mengena di hati, yakin dan percaya Jepang dengan kekuatannya yang telah dipupuk dan dimiliki setiap jati diri dan meresap dalam jiwa orang Jepang dapat bangkit. Rasa terima kasih yang begitu besar kepada Indonesia atas simpati dan solidaritas untuk bencana gempa tsunami Jepang hingga Shiojiri San menyatakan 'terima kasih Indonesia' sebanyak tiga kali. Luar biasa. Selamat jalan dan selamat bertugas di tempat berikutnya Shiojiri San.......... Semoga duta besar Jepang untuk Indonesia selanjutnya tidak kalah hebat dari Kojiro Shiojiri............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H