Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Certify on Zoonotic Disease-One Health by WHO | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kojiro Shiojiri dalam Kenangan

18 April 2011   11:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_101519" align="aligncenter" width="640" caption="Kojiro Shiojiri pakai happi merah"][/caption] Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri hari ini, Senin, 18 April 2011 akan kembali ke Jepang. Tak terasa Kojiro Shiojiri telah menyelesaikan  masa tugasnya sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia selama 3 tahun dan tepat 18 April 2011 ini ia kembali ke Jepang dan akan ditugaskan di Uni Eropa. Pengganti Kojiro Shiojiri adalah Yoshinori Katori, mantan Duta Besar Jepang untuk ASEAN. Selama bertugas di Indonesia, Kojiro Shiojiri telah menorehkan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Ia menjembatani hubungan antara Indonesia dengan Jepang di segala bidang baik politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan juga yang terpenting bidang pendidikan dan kebudayaan. Pertukaran budaya antara Indonesia dengan Jepang sangat dirasakan menarik dan memikat, terbukti sebagian besar kawula muda menyukai hal-hal berbau Jepang mulai dari anime, komik, film, drama dan lainnya.

Kojiro Shiojiri merupakan duta besar Jepang yang luar biasa yang pernah dimilki oleh Indonesia bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan "Dia (Kojiro Shiojiri) memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas dedikasi Kojiro Shiojiri dalam menjalin hubungan bilateral yang begitu hangat. Pengenalan budaya Indonesia dan Jepang terjalin dengan baik, maju dan cukup berkembang." Raut wajah yang berwibawa, tegas dipadu dengan sikap tenang, ramah dan penuh senyum terukir di setiap gerak gerik tubuhnya.

Antusiasme yang begitu kuat terhadap budaya Jepang dapat dilihat saat beragam perayaan Bunkasai (Festival Jepang) yang menarik begitu banyak kawula muda untuk mengetahui dan turut berpartisipasi memeriahkan acara. Gelar Jepang UI 2010 yang dihadiri Kojiro Shiojiri memberikan sambutan bahwa semoga penyelenggaraan acara ini dapat mengenalkan ke masyarakat Jepang budaya Jepang mulai dari shodo (penulis kanji indah menggunakan tinta), kendo, bazar makanan, minuman dan segala pernak perniknya. [caption id="attachment_101520" align="alignleft" width="300" caption="sesi wawancara"][/caption] Tak luput dalam ingatan saat acara Jakarta Japan Matsuri 2010 yang diadakan di Lapangan Ikada, Monas-Jakarta terbilang gagal dikarenakan hujan deras sepanjang hari dan banjir. Kojiro Shiojiri pun datang dan ikut berteduh di tenda. Ia tetap berdiri melihat suasana kegiatan acara yang tidak sesuai dengan jadwal acara karena turunnya hujan, saat dipersilahkan untuk duduk pun, ia tidak mau dan mempersilahkan orang lain untuk duduk. Raut wajah yang tetap tersenyum, tenang dan menyapa dengan ramah penonton yang datang. Sesi wawancara dari siswa-siswa SMA juga tetap dilakukan oleh Kojiro Shiojiri. Begitu senang pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan ditujukan kepadanya.

Kojiro Shiojiri memberikan kesan betapa minat masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta dan sekitarnya untuk hadir dalam Jak-Japan Matsuri meski dilanda hujan. Para penonton pun basah-basahan dan bagi Kojiro Shiojiri itu sesuatu yang takjub besarnya budaya Jepang telah dikenal masyarakat luas.

Kenangan terakhir secara langsung begitu terasa saat menyaksikan Pray & Action For Japan Farewall Party with The Ambassador of Japan yang dihadiri oleh Kojiro Shiojiri beserta istri dan rombongan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Berikut kegiatan acara Pray For Japan bersama Kojiro Shiojiri........... ------------------------------ [caption id="attachment_101521" align="alignright" width="300" caption="paduan suara sangatsu kokonoka"]

1303124263983065271
1303124263983065271
[/caption] Pray & Action For Japan Farewall Party with The Ambassador of Japan telah sukses dilaksanakan pada Rabu, 6 April 2011 di Auditorium Ged.IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Penggalangan dana solidaritas akan bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang 11 Maret 2011 sebelumnya juga telah dilaksanakan pada Kamis, 17 Maret 2011 di Auditorium Ged.I FIB UI. Jadi Pray & Action ini merupakan acara penggalangan dana kedua yang sukses digelar untuk membantu bencana gempa dan tsunami di Jepang. Kesuksesan dan kedahsyatan Pray & Action For Japan yang kedua ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa, serangkaian acara yang dipersembahkan begitu mempesona, terlebih lagi FIB UI mendapat sambutan akan kedatangan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri beserta istri dan rombongannya. Pers dari berbagai media juga turut mereportase acara Pray & Action For Japan baik pers dari Indonesia maupun pers dari Jepang. Acara ini juga dihadiri oleh Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta juga Rektor Universitas Indonesia, Gumilar. Pengisi acara terdiri dari performane Kitaro (solo piano yang mendapat Grammy Awards), grup Kolintang Kawanda Sulawesi Utara dan tak ketinggalan penampilan dari mahasiswa HiMaJa (Himpunan Mahasiswa Japanologi FIB UI). [caption id="attachment_101522" align="alignleft" width="300" caption="furusato dan sukiyaki paduan suara"]
13031243631772681337
13031243631772681337
[/caption] Acara Pray & Action For Japan seharusnya dimulai jam 12.00 WIB tapi acara baru dapat dimulai pada jam 12.30 WIB. Acara dibuka oleh Winda 2008, selaku ketua HiMaJa. Persembahan pertama yaitu paduan suara dari mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2008-2010 berjudul 'Furusato' dan 'Sukiyaki'. Furusato menceritakan mengenai keindahan kampung halaman seperti judul dalam lagu wajib kita, 'Sungguh Indah Kampung Halamanku'. Sarat akan nilai-nilai dan kenangan akan keindahan kampung halaman. Penampilan akustik dari mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2010 dengan judul 'Cossai' mengalun merdu diiringi gitar. Kekompakan Axa Agtierra 2008, Gracia 2010 dan Namira 2010 dalam menyanyikan 'Forever Love' mendapatkan sambutan meriah. Serangkaian lagu yang telah dinyanyikan sebelumnya berbahasa Jepang tapi tentunya tidak lupa akan bahasa sendiri, bahasa Indonesia. Wulansari mempersembahkan lagu 'Bengawan Solo' dengan dentingan piano yang siapapun mendengarnya tersentuh, begitu bangganya Indonesia memiliki lagu 'Bengawan Solo' yang telah terkenal di dunia terutama orang Jepang sangat menyukai lagu ini.
Persembahan paduan suara dari mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2009 berjudul 'Sangatsu Kokonoka' (9 Maret) Remioromen dari ending dorama Jepang terkenal 1 Litter of Tears. Lagu ini merefleksikan peristiwa gempa yang sudah terjadi tanggal 9 Maret 2011 disusul tanggal 11 Maret gempa yang disertai tsunami hebat melanda Sendai, Jepang.

[caption id="attachment_101524" align="alignright" width="300" caption="hyakka ryouran"]

13031244701058681926
13031244701058681926
[/caption] Hentakkan performance yosakoi sebuah tarian Jepang dari grup Hyakka Ryoran menarikan tarian 'sagamihara' dan 'go go ahead'. Tarian selanjutnya perpaduan yosakoi dan parra-parra berjudul Night of Fire dan Play with The Numbers, Hinoi Team. Guest Star yang ditunggu-tunggu pun tiba, jam 13.30 WIB rombongan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri; Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta; Rektor UI,Gumilar juga Kitaro segera menduduki kursi VVIP yang telah disediakan. Pers dan protokol pengamanan melingkupi Auditorium Ged.IX tempat acara digelar. Menyambut kedatangan Duta Besar Jepang, Axa Agtierra 2008, Gracia 2010 dan Namira 2010 menyanyikan lagu K 'Only Human', sebuah lagu yang sedih dan sangat memilukan tapi sarat akan perjuangan untuk tetap hidup dan melakukan banyak kegiatan demi sebuah kehidupan yang berarti. Selanjutnya juga menampilkan piano instrumental yang dibawakan oleh Fusionari dengan membawakan lagu ciptaan Kitaro yaitu Caravansary, dan juga Adi Kristiani membawakan lagu "Impressions of The West". Tayangan video gempa dan tsunami melanda Sendai, Jepang pun diputar kembali memunculkan rasa kesedihan, kepedihan dan kepiluan akan korban yang bergelimpangan. Video juga disertai tayangan kebakaran PLTN yang terjadi di Fukushima.
Sambutan Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta "Kita mengetahui Jepang sekarang menyusun kembali kekuatan untuk bangkit pasca gempa tsunami Sendai, Jepang. Jepang termasuk negara yang pertama kali memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena bencana termasuk pada waktu gempa tsunami yang melanda Aceh pada 26, Desember 2004 lalu. Ketika saya berbincang-bincang tadi di hotel bersama Duta Besar Jepang, Shiojiri San mengatakan [Indonesia tidak ada nuklir ya kalau begitu saya bisa pindah ke Indonesia] (gelak tawa pun memenuhi auditorium). Semoga acara ini dapat menggugah rasa simpati terutama di fakultas kita tercinta ini, mahasiswa dan seluruh warga UI juga diharapkan memiliki rasa simpati serta solidaritas ini dapat memperkaya bathin kita masing-masing. Saat inilah kita membantu Jepang, yang tadinya kita biasa dibantu oleh Jepang. Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua."

[caption id="attachment_101526" align="alignleft" width="300" caption="kawanua"]

130312458219546355
130312458219546355
[/caption] Hiburan yang memikat dari grup kolintang 'Kawanua' Sulawesi Utara memainkan lagu berjudul 'Matsuri dan Orochi' dari Kitaro. Keahlian memainkan kolintang dari para pemain yang semuanya lelaki pun mampu membuat suasana seluruh auditorium panas, tepuk tangan membahana dan seruan untuk memainkan kolintang tak terperikan.
Sambutan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri "Tiga minggu sudah bencana gempa tsunami berlalu dan selama itu kami telah mendapatkan kekuatan luar biasa untuk membenahi diri (Jepang). Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua yang telah memberikan kekuatan luar biasa. Jepang akan bangkit kembali. Jepang akan menjadi lebih baik dan lebih cantik lagi. Saya telah bertugas (di Indonesia) sudah tiga tahun, pada 18 April 2011 akan menyelesaikan tugas ini (sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia). Saya berterima kasih karena selama tiga tahun ini saya sudah menjadi Duta Besar yang luar biasa. Saya ingin meneriakkan sesuatu dalam kepergian saya ini; [TERIMA KASIH INDONESIA]. Sebagai rasa terima kasih, saya ingin memberikan sumbangan untuk kalian yang ada di sini. Sumbangan berupa buku dari Asia Pasific Ladies Fanship Society. Permintaan saya (kepada mahasiswa yang hadir) berusahalah sungguh-sungguh menjadi pemimpin bangsa ini agar dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia. Satu lagi; [TERIMA KASIH, TERIMA KASIH]."

Penerimaan sumbangan buku dari Asia Pasific Ladies Fanship Society diwakilkan oleh Winda 2008, selaku ketua HiMaJa. Sesi penyerahan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada Kojiro Shiojiri beserta istri; Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta beserta istri; Rektor UI, Gumilar R.Somantri serta Kitaro. [caption id="attachment_101527" align="alignright" width="300" caption="kawanua dan kitaro"][/caption] Sebagai penutup acara rangkaian Pray & Action For Japan dilakukan sumbangan penyerahan kolintang kepada Dekan FIB UI, Bambang Wibawarta. Grup kolintang 'Kawanua' pun kembali memainkan dua buah lagu penutup mengiringi acara yang begitu sukses dilaksanakan. Sebuah penutup yang memukau dan begitu mempesona akan kepuasaan hati atas seluruh persembahan dan sambutan orang-orang hebat.

Sambutan singkat dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri yang sangat mengena di hati, yakin dan percaya Jepang dengan kekuatannya yang telah dipupuk dan dimiliki setiap jati diri dan meresap dalam jiwa orang Jepang dapat bangkit. Rasa terima kasih yang begitu besar kepada Indonesia atas simpati dan solidaritas untuk bencana gempa tsunami Jepang hingga Shiojiri San menyatakan 'terima kasih Indonesia' sebanyak tiga kali. Luar biasa. Selamat jalan dan selamat bertugas di tempat berikutnya Shiojiri San.......... Semoga duta besar Jepang untuk Indonesia selanjutnya tidak kalah hebat dari Kojiro Shiojiri............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun