Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Lebih banyak menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gejolak Reformasi "Rakyat Diadu, Tak Ada Hati kah Hosni Mubarak?"

5 Februari 2011   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kancah perpolitikan di suatu negera memang tak ada habis-habisnya. Segala hal pasti mengandung akan politik. Begitu juga dengan gejolak reformasi yang sekarang melanda Timur Tengah. Berawal dari Tunisia, Mesir berlanjut ke Yaman. Berita yang terus memanas dari Mesir baik pagi hingga malam, rakyat demonstrasi  dan terus bertahan di Lapangan Tahrir, Kairo. Rakyat berdemonstrasi bak sejuta umat tak lelah dan tetap semangat meneriakkan Presiden Hosni Mubarak untuk lengser dan segera turun dari jabatannya sebagai presiden. Namun, namanya juga Diktator Hosni Mubarak tak mengindahkan rakyatnya, ia tetap bersikukuh untuk tidak turun dan menunggu masa jabatannya berakhir di pemilu September 2011 mendatang. Tak sesuai dengan yang diinginkan rakyatnya, ia juga mencalonkan Oemar Sulaiman dan beberapa orang yang terkait untuk bersiap menggantikan posisinya bahkan anaknya pun bakal ikut dicalonkan pula. Yang mengherankan adalah apakah Presiden Hosni Mubarak tak tahu atau pura-pura tak tahu rakyat Anda terus berteriak untuk segera turun?? Percuma semua yang dilakukan Hosni Mubarak. Permasalahan tak akan pernah selesai dan rakyat Anda ingin satu hal: "PERGI DAN TURUNLAH HOSNI MUBARAK!!!" Selama 30 tahun kekuasaan diktator membuat rakyat jenuh dan menginginkan suatu kekuasaan yang benar-benar refresh dan berdemokrasi. Yang diinginkan rakyat Mesir adalah suatu rezim reformasi yang para anggota pemerintahannya bersih dan terlepas dari pihak-pihak yang berkaitan dengan Hosni Mubarak. Tentu saja rakyat merasa marah apabila Hosni Mubarak mencalonkan daftar orang-orang yang akan menggantikan dirinya yang notabennya 'orang-orangnya sendiri'.

Terus bersikukuh sampai kapan Hosni Mubarak tidak akan turun dari jabatannya sebagai presiden? Menunggu korban terus berjatuhan yang hingga saat ini lebih dari 800 orang tewas hingga luka-luka? Menonton dan melihat rakyat Anda saling bentrok dengan bangganya? Menyaksikan dengan serunya teriakan dan tangisan orang-orang yang kehilangan sanak keluarga, saudara, teman baik dari rakyat Anda maupun warga negara asing yang tinggal dan menetap di Mesir? Duduk dengan tenangnya perekonomian Mesir semakin lemah. Produk-produk konsumsi, bank, pertokoan dan segala fasilitas infrastruktur perekonomian ditutup dikarenakan demo hampir di seluruh penjuru negeri? Semua itu hanya akan menimbulkan korban jiwa yang terus bertambah, jurnalis, wartawan bahkan media jejaring sosial seperti facebook ditutup. Apakah itu akan menghentikan berita gejolak reformasi di Mesir? Tidak, itu tidak akan menghentikan segala update mengenai kediktatoran Hosni Mubarak.

Aksi demonstarsi yang puncaknya hari Jumat, 5 Februari 2011 kemarin sebagai 'Hari Penurunan Mubarak' ternyata belum sepenuhnya selesai. Rakyat yang sejuta umat itu terus bergerak menuju istana kepresidenan. Tentu yang namanya demonstrasi tidak hanya pihak-pihak yang kontra tapi yang pro Mubarak begitu banyak. Tak terhindarkan massa yang pro dan kontra Mubarak saling bentrok. Di mana posisi militer yang tugasnya mengamankan kedua belah pihak? Hanya di tengah-tengah dan tidak dapat bahkan pasti kewalahan menghadapi kedua kubu pro dan kontra Mubarak. Pecahlah perang saudara antar rakyat Mesir. Wanita, pria bahkan anak-anak terutama para remaja turut ikut menyeruak di tengah kerumunan demonstran. Yang hanya lewat saja tak jarang ikut jadi korban. Yang mengejutkan lagi perkataan sang Presiden Hosni Mubarak, 'Kalau saya mundur sekarang, Mesir akan mengalami kegoncangan'. Secara logika sudah terjadi kegoncangan di seluruh Mesir, bagaimana tidak, rakyat sudah tidak percaya akan kubu pemerintahan Hosni Mubarak. Tanpa dukungan rakyat apakah tercipta sebuah negara yang kokoh? Tanpa dukungan rakyat apakah tercipta pemerintahan yang hanya dijalankan orang-orang pemerintah saja? Tanpa dukungan rakyat apakah ada sebuah negara? Benar jikalau Hosni Mubarak turun ia akan berhadapan dengan Ikhwanul Muslimin yang notabennya sebagai partai terlarang. Hal inilah yang menjadi ketakutan Hosni Mubarak jika pemerintahan diambil alih oleh Ikhwanul Muslimin. Heran juga Ikhwanul Muslimin sebagai partai terlarang di Mesir tapi bisa membuat kubu Hosni Mubarak takut.... Campur tangan Amerika Serikat akan penurunan Hosni Mubarak terus didesak oleh Presiden Barrack Obama. Pernyataan duka yang melanda demonstrasi besar-besaran di Mesir terus disuarakan.

Bagaimana Presiden Hosni Mubarak menanggapi ini semua? Rakyat Anda saling bentrok, saling diadu, tak ada hati kah Hosni Mubarak? Seorang pemimpin negara seharusnya sadar akan situasi genting yang mendera negaranya, ibarat sudah lampu merah yang harus dihentikan dan mengawali lampu hijau yang baru. Sikap dan keputusan Anda, Hosni Mubarak untuk mengatakan 'saya turun sebagai presiden' sangat dinanti-nantikan oleh rakyat Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun