Menilik agar Kompasianer tidak lupa mencantumkan sumber foto, akan ada catatan berupa pop up, pastikan sumber foto telah dicantumkan. Ada juga saran agar Admin memberi peringatan dini, namun secara teknis peninjauan ulang tidak mungkin diberlakukan sebab ada ratusan tulisan yang masuk.
Pengembangan
Pengembangan Kompasiana akan ada favourite article juga peningkatan halaman profil masing-masing Kompasianer. Bila kita melihat Facebook ada opsi fitur Following di samping Friend, artinya tanpa berteman pun bisa melihat postingan seseorang.
Tentu ada keterbatasan, postingan apa saja terlihat serta tanpa ada feedback. Fitur Following dari Facebook itu bisa diterapkan Kompasiana. Jadi, satu akun Kompasianer punya pembaca favourite.
Rencana besar Kompasiana berharap sebagai sebuah networking yang menyatukan social group. Misal, penggiat dan penulis apa saja yang dilakukan atau teman-teman yang berada di hutan bisa mengabarkan soal pembalakan hutan sehingga di Kompasiana akan banyak sinyal social group yang tidak diarahkan ke satu forum, tapi akan bermacam-macam.
Kanalisasi untuk tulisan-tulisan dosen dan mahasiswa akan dipertimbangkan, rencananya membuat kampusiana, tetapi belum mencapai hal tersebut. Selain itu, rencana besar semacam “akademi Kompasiana” dalam memberikan geliat menulis yang baik. Namun, fokus sekarang lebih kepada pengembangan rubrik.
[caption id="attachment_318655" align="aligncenter" width="640" caption="Sesi diskusi (Dok: Pribadi)"]
Akses Kompasianer membuka Kompasiana tidak sebatas pada desktop komputer atau netbook, melainkan diakses melalui beragam gadget, seperti seluler, tablet sampai iPhone. Ada masukan untuk tombol berbagi (Like Facebook, Twitter, Google+, LinkedIn) yang berada di sebelah kiri, dipindahkan ke bawah sebab bila dibuka di tablet tidak terpampang.
Keluhan juga datang dari Kompasianer yang biasa mengakses Kompasiana melalui seluler, tidak terakses tombol vote untuk merating tulisan. Permasalahan Featured article juga diangkat. Featured article berupa artikel lama dalam rentang waktu satu bulan yang lalu dan terkait pada isu.
Sebenarnya featured article mesti diganti tiap hari, sayangnya bermasalah pada sistem sehingga kadang bisa diganti, kadang juga tidak. Kerap pula harus bolak-balik ke tim IT-nya. Untuk selanjutnya, featured article bisa tulisan yang baru-baru ini tayang.
Iskandar juga mengemukakan rencana pengelompokan artikel terdiri atas dua besar, yaitu artikel yang lebih serius (politik, humaniora, dll) dan artikel berupa lifestyle. Hal tersebut sebatas konten analis, yang mestinya punya editor sehingga satu orang memegang beberapa rubrik. Tetapi belum terpegang untuk ke sana.
Kerja sama
Kemajuan Kompasiana tidak berjalan sendiri dari pihak pengelola saja, melainkan berkat dukungan Kompasianer. Segala kritik, keluhan, dan saran Kompasianer ikut memberikan andil untuk pengembangan Kompasiana ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H