Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Lebih banyak menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyongsong Wajah Baru Kota Tua Jakarta

18 Agustus 2014   22:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:12 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu penerapan natural mengusung ide berupa instalasi bambu. Pemanfaatan bambu sebagai bahan yang alami dan menciptakan kesan natural diterapkan pada gedung Samudera yang lokasinya dekat dengan hotel, halte transjakarta, juga jalan utama.


Kondisi Gedung Samudera memang memerlukan perhatian ekstra disebabkan bangunan tersebut saat ini terpotong pada setengah sisi kanan diakibatkan banjir yang melanda daerah kota tua. Oleh karena itu, gedung pun dikosongkan dari kegiatan perkantoran PT Samudera.

Pengembalian setengah sisi kanan inilah yang menjadi fokus utama gedung Samudera dengan struktur bambu yang menyerupai fasad bangunan. Instalasi bambu diharapkan menarik perhatian pengunjung. Selain itu, revitalisasi juga digunakan sebagai fasilitas dan pelatihan kantor PT Samudera.

Ruang publik di gedung Samudera akan dibangun berupa galeri atau kafe agar lebih memikat pengunjung yang datang. Dari rancangan tersebut bisa dibilang revitalisasi gedung Samudera ikut memaksimalkan ruang dan menghadirkan lebih banyak ruang publik.

[caption id="attachment_338674" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung Samudera dengan instalasi bambunya. (Arsip Pribadi)"]

14083497921210211519
14083497921210211519
[/caption]

Menilik gambar desainnya, bangunan Gedung Samudera ibarat kolaborasi modern dan alami, sisi sebelah kiri berupa bangunan tembok beton, sementara sisi sebelah kanan berupa instalasi bambu.

Senada dengan Green City Kota Tua, konsep “Smart Nature” menjadi ide jitu yang akan diterapkan pada gedung Kerta Niaga. Strategi mengganti atap memakai bahan dari kaca nan bening (glass) sehingga cahaya lebih banyak masuk ke dalam gedung. Di dalam gedung juga ditanami beragam tanaman hijau.

Tanaman-tanaman pun tidak akan kekurangan cahaya, lalu lintas udara yang menyejukkan bisa terasa. Kunci utamanya, tanaman yang ada menjadi pengontrol udara agara kualitas udara di dalam gedung terjaga dengan baik. Hal tersebut bisa dilihat dalam desain kerangka yang tergambar.

Cahaya matahari menembus ke dalam gedung. Berbagai tanaman menghiasi setiap sisi dan tersebar di sudut-sudut ruangan. Di antara ruangan yang hijau akan tanaman, meja dan kursi tertata rapi. Pengunjung bisa duduk makan dan bersantai dengan nyaman.

[caption id="attachment_338675" align="aligncenter" width="425" caption="Kerta Niaga dengan konsep "]

14083499731617538142
14083499731617538142
[/caption]

Ruangan yang asri bisa diimajinasikan suasana kebun di dalam ruangan. Pandangan mata tidak akan terasa bosan. Suasana berbeda ditawarkan sehingga mata tidak terkesan memandang ruangan hanya berupa dinding tembok beton seperti pada umumnya.

Melalui konsep smart nature, Kerta Niaga menjelma gedung yang memiliki nuansa alami di dalam ruangan, baik sebagai tempat makan, pameran, pertunjukan fesyen, ruang diskusi juga seminar, dan lain sebagainya. Sajian natural yang membuat pengunjung akan datang berkunjung kembali ke Kerta Niaga.

Gaya urban

Untuk menghidupkan kembali bangunan-bangunan tua di Kota Tua Jakarta, pengembangan gaya urban masa kini menjadi ide yang kreatif dan berani. Kota Tua Jakarta dan gedung Tjipta Niaga akan menyajikan Ruang Ragam. Ruang Ragam ibarat bernuansa generasi baru dalam lingkup Kota Tua Jakarta.

Proyek tersebut terdiri atas berbagai macam program, seperti galeri, pameran, seminar, pelatihan, diskusi, dan tempatnya komunitas-komunitas seni budaya serta industri kreatif. Miniatur berupa desain Ruang Ragam akan terbagi menjadi tiga sisi dalam kesatuan gedung. Di dalam gedung mencangkup tiga lantai yang dihubungkan dengan tangga dari satu lantai ke lantai lainnya.

Pada sisi gedung utama, lobi pintu masuk lantai dasar, pengunjung langsung disambut dengan toko fesyen. Lantai dua ada ruang pelatihan mebel dan perabotan rumah, salon untuk pria dan wanita, serta ruang studio tari yang berdinding kaca. Lantai tiga merupakan ruang pameran berbagai macam karya seni.

[caption id="attachment_338677" align="aligncenter" width="640" caption="Desain Ruang Ragam pada sisi gedung utama. (Arsip Pribadi)"]

1408350094752678815
1408350094752678815
[/caption]

Menilik sisi gedung selanjutnya yang terhubung dengan tangga pada sisi gedung utama, lantai dasar tersaji galeri seni dengan beragam seni rupa, seperti patung. Lantai dua bisa dibilang ruang santai berupa kafe dengan sofa dan kursi yang empuk. Lantai tiga juga khusus untuk ruang pameran, bedanya pada sisi gedung ini akan menampilkan sejarah Kota Tua Jakarta.

[caption id="attachment_338678" align="aligncenter" width="640" caption="Desain Ruang Ragam pada sisi gedung kedua yang terhubung dengan tangga pada sisi gedung utama. (Arsip Pribadi)"]

14083501821108152050
14083501821108152050
[/caption]

Selanjutnya, sisi gedung terakhir yang memiliki atap bertingkat-tingkat, lantai dasar berupa toko buku/kantor. Di dalam toko buku, pengunjung bisa duduk di sofa terbuka maupun duduk beratapkan bubungan setengah lingkaran. Bubungan tersebut bisa ditujukan pengunjung yang ingin lebih nyaman dan tenang.

Dalam satu toko buku terdapat ruang untuk pengajaran. Lantai dua terbentang luas ruang forum diskusi dan pemutaran film. Sofa-sofa panjang akan memanjakan pengunjung sambil menunggu film dimulai sekaligus ajang mengobrol ria. Lantai tiga digunakan sebagai ruang dansa/tarian.

[caption id="attachment_338680" align="aligncenter" width="640" caption="Desain Ruang Ragam pada sisi gedung terakhir. (Arsip Pribadi)"]

1408350275516605175
1408350275516605175
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun