Mohon tunggu...
Fitri Handayani
Fitri Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Matematika UIN-SU

Peace and joy is happiness

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika adalah "Momok" bagi Pelajar

13 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:28 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika adalah pelajaran yang sangat dihindari dan dianggap musuh bebuyutan yang harus dibinasakan oleh sebagian besar pelajar, mulai dari SMP, SMA, bahkan pula mahasiswa pun juga menghindarinya. Bagi mereka semua matematika itu adalah "momok" yang terus menghantui mereka setiap harinya. Bahkan anehnya lagi, dan entah apa yang merasuki pikiran mereka sehingga berpikir bahwa berharap ada satu sekolah yang tidak ada pelajaran matematika. Dengan begitu, mereka akan sekolah disekolah tersebut. Tetapi hal itu mustahil adanya!

Kenapa demikian? Karena, matematika sendiri merupakan hal yang paling penting harus dipelajari oleh setiap orang dan merupakan kunci dari semua pelajaran biologi, kimia, fisika, maupun manajemen, akuntansi. Banyak juga hal dalam kehidupan sehari-hari pun menggunakan perhitungan matematika. Oleh karena itu tidak akan pernah matematika musnah dari kehidupan kita.

Mengapa matematika dari dulu hingga sekarang menjadi momok dan terus dimusuhi oleh pelajar? Apakah ada yang salah?
Menurut cerita siswa, ada beberapa hal yang menjadi faktor peyebab matematika itu adalah "momok" bagi pelajar diantaranya:

Pertama, matematika adalah ilmu hafalan dari sekian banyak rumus sehingga pelajar malas untuk belajar matematika dan mengakibatkan nilai matematika mereka jelek. Padahal matematika itu rumusnya bukan dihapal tetapi memahami konsep dalam matematika, jika kita menghapal rumus-rumus matematika padahal didalam matematika itu terdapat banyak sekali rumus, otak kita tidak akan sanggup dan kita bakal lupa karna adanya hal hafalan yang kita lakukan. Jadi hal menghafal rumus dalam matematika akan membuat kita sia-sia.

Kedua, matematika berhubungan dengan hal kecepatan berhitung. Padahal didalam matematika kecepatan berhitung itu tidak terlalu penting, karena kita harus paham terlebih dahulu konsepnya. Ketika sudah paham konsepnya, kita akan mampu berhitung secara cepat dan lancar karna adanya hal "pemahaman".

Ketiga, matematika itu rumit jika salah sedikit saja entah itu salah letak koma atau titik atau angka nol kurang satu saja maka semuanya akan salah. Nah maka dari situ kita tahu bahwa matematika itu sebenarnya mengajarkan kita dengan ketelitian, kecermatan, tidak ngasal-ngasal nulis, itu adalah maksud matematika. Matematika itu sebenarnya unik, butuh proses dan penyelesaian untuk mendapat hasil atau jawaban yang benar, meskipun dalam prosesnya menyebalkan tetapi jika sudah mendapatkan hasilnya maka akan gembiralah hati karena menemukan hasil yang benar. Karna matematika adalah ilmu pasti, jawaban yang hanya memiliki satu jawaban.

Keempat, matematika adalah ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan realita. Padahal itu adalah mitos, karena nyatanya matematika sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, misal: jual beli, rugi laba.

Selain itu pula, kurangnya dorongan dari guru untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan soal, ditambah lagi terkenalnya cara guru mengajar yang disebut dengan guru killer. Ditambah lagi tuntutan kurikulum yang terkadang menyulitkan siswa dan guru dalam mencari literatur karna keterbatasan referensi yang ada. Hal tersebut menjadi terhambat dan tidak memadai. Maka disini kita akan membahas bagaiamana agar matematika tidak menjadi "momok" bagi pelajar.

Solusinya yaitu berupaya memberitahukan betapa pentingnya matematika didalam kehidupan, tanpa matematika kita akan sulit untuk menyelesaikan persoalan berhitung, apalagi matematika itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi menarik karena dapat dikaitkan dengan realita, yang sering sekali orang menganggap bahwa matematika itu abstrak tetapi nyatanya matematika itu bisa kok dikaitkan dengan kehidupan nyata dan itu menarik sekali dan menyenangkan, dan kita awalnya tidak tahu menjadi tahu dan terus mencari tahu materi-materi apa saja yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Jadi semua itu tergantung dari cara kita untuk memahaminya. Jangan pernah menjadikan matematika itu adalah "momok" yang menakutkan dan yang harus dimusnahkan. Ingatlah matematika itu unik, menarik, dan menyenangkan. 

Selamat membaca yaa, semoga artikel ini bermanfaat dan dapat mengubah pola pikir pelajar terhadap matematika yang dipandang sebagai "momok".
Salam semangat dari saya (penulis).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun