PENDAHULUAN
Kesehatan dan gizi seorang anak perlu diawasi oleh setiap orang tua. Usia balita menjadi usia emas untuk tumbuh kembang seorang anak didasarkan pada fakta yang menyatakan bahwa asupan gizi yang kurang pada masa emas bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Faktor resiko yang terjadi jika tumbuh kembang anak tidak diperhatikan ialah stunting. Stunting adalah kondisi masalah kesehatan yang menjadi prioritas di Indonesia. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (berusia dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) yang dimana balita memiliki panjang badan dan tinggi badan berdasarkan umurnya tidak sesuai dengan standar baku WHO-MGRS 2006 (Multicentre Growth Reference Study).
Penyebab stunting bersifat universal dan melibatkan berbagai bidang atau dimensi kehidupan. Tidak hanya disebabkan oleh ibu hamil dan balita, penyebab lainnya dapat berasal dari keluarga. Terdapat beberapa komponen yang dapat menjadi penyebab seperti kesehatan sang ibu, ASI dari ibu dan asupan gizi keluarga. Disisi lain, terdapat pula penyebab dari dimensi masyarakat seperti kondisi sanitasi rumah, ketahanan pangan, dan penyakit-penyakit penyerta.
Berdasarkan hasil riset status gizi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, terdapat penurunan angka stunting dari tahun 2021 ke 2022 sebanyak 2,8%. Hal ini sesuai dengan target pemerintah untuk melakukan penurunan stunting sebanyak 14% pada tahun 2024. Penurunan tersebut akan lebih cepat tercapai jika masyarakat sadar dan ingin terlepas dari belenggu keterbelakangan. Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu usaha untuk mencapai target pemerintah. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan setiap lapisan masyarakat untuk mampu terlepas dari kemiskinan.
TEMUAN DAN ANALISIS
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dengan Penyuluhan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah upaya untuk mendorong setiap individu atau kelompok untuk melakukan kegiatan yang lebih positif agar taraf hidup meningkat dan lebih sejahtera. Dengan adanya pemberdayaan dapat memberikan pengetahuan dan keahlian baru kepada masyarakat terkait stunting. Sasaran yang cocok untuk dilakukannya pemberdayaan ialah kepada ibu hamil, ibu yang memiliki anak terkhusus balita, dan wanita dewasa.
Kegiatan penyuluhan berbasis pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan edukasi dan pengetahuan dasar mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting bagi anak, serta pencegahan dan penanganan stunting pada anak. Hasil penelitian oleh Hall et al. (2018) menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan orang tua terutama ibu tentang stunting sangat penting untuk mengubah persepsi kesehatan masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting pada anak.
Selain diberikan pengetahuan dasar mengenai stunting, sasaran pemberdayaan juga dapat mengetahui asupan gizi dan perbaikan gizi yang baik untuk anak. Asupan yang diberikan kepada anak harus seimbang dengan berdasarkan pada 4 sehat 5 sempurna dengan memanfaatkan media sosial untuk menggali informasi terkait gizi balita. Dengan adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan ibu terkait stunting dan gizi, tentunya akan berdampak positif kepada tumbuh kembang anak agar sang anak terhindar dari stunting sehingga pertumbuhan angka stunting di Indonesia dapat terus mengalami penurunan.
Komponen dan Prinsip Dasar Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang baik dan benar tentunya memiliki sebuah komponen dan prinsip penting. Dalam komponen dan prinsip pemberdayaan masyarakat nantinya yang menjadi perantara keberhasilan sebuah pemberdayaan. Komponen dalam pemberdayaan masyarakat terdiri dari 3 sebagai berikut.
- Kekuasaan (Otority): Untuk meminimalisir terjadinya kegagalan, sebuah program pemberdayaan masyarakat juga memerlukan seseorang yang berkuasa dengan tujuan orang tersebut dapat berwenang dan mengatur jalannya sebuah pemberdayaan.
- Kekuatan (Ability): Skills dan pengetahuan tentu dibutuhkan untuk melakukan pemberdayaan, hal ini agar program yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
- Sumber Daya Manusia: Selain komponen dari pemberdaya, kualitas dan sikap dari masyarakatnya juga menjadi komponen pemberdayaan masyarakat. Masyarakat akan selalu diberikan pengetahuan ketika pemberdayaan dengan tujuan mereka dapat berpartisipasi dan turut berperan aktif.