Di Indonesia sendiri cukup banyak sekali daerah-daerah yang mana banyak memilki potensi pariwisata. Mengingat salah satu sektor yang menjadi andalan di negara Indonesia yakni di sektor pariwisata. Secara bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa sankskerta yang mana terdiri dari 2 suku kata yakni kata " Pari " dan kata " Wisata ". Pari memiliki makna yang berarti banyak, berkali-kali dan sedangkan wisata memilki arti suatu perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 pengertian pariwisata yakni sebuah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk berbagai tujuan sesuai kebutuhan seperti rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Panorama Wana Wisata Simbat yang terletak di kawasan Jember Selatan merupakan salah satu tempat wisata yang pernah eksis dan ramai pengunjung di tahun 2016-2023. Namun untuk saat ini wisata tersebut kini menjadi terbengkalai.
Objek wisata simbat ini terletak pada sisi perbukitan kaki gunung manggar, tepatnya di Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Awal memasuki wisata simbat ini para wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan alam yang asri serta spot foto yang instagramable pada masa itu. Tempat wisata simbat ini pernah terkenal saat pertama kali dibuka  dan puncaknya ramai di tahun 2017 dan sempat sempat sepi saat pandemi Covid-19 di tahun 2020, namun kembali dibuka dan ramai wisatawan di tahun 2021 hingga ditutup dan terbengkalai di tahun 2023.
Kondisi wisata simbat untuk saat ini dipenuhi rerumputan dan juga ilalang yang menjulang tinggi, dimana hampir seluruh bagian tempat wisata ini sudah tidak tertata rapi seperti dulu waktu masih beroperasi. Jadi sangat terlihat sekali jika tempat wisata simbat ini sudah tidak teurus dan terbengkalai karena memang tidak ada lagi yang merawat dan mengelola wisata tersebut sejak 2023 hingga saat ini. Jejak dari bagian-bahian seperti gazebo sebagai tempat berteduh dan piknik para wisatawan dan juga spot foto serta permainan wahana seperti Flying fox pun sudah rusak dan sulit ditebak karena tertutup rerumputan dan ilalang.
Bahkan, tempat spot foto yang menjadi ikon para pengunjung seperti taman bunga dan bebatuan pun juga sudah rusak. Menurut Mbak Heni selaku ketua kelompok tani hutan desa Tamansari serta pendamping pengelola wisata simbat tersebut sejak simbat ditutup banyak orang yang mencuri bunga-bunga yang ada ditaman tersebut dan akhirnnya sampai sekarang rusak terbengkalai tidak terurus. Disaat masih di era kejayaannya yakni dimana pengunjung ramai berdatangan untuk berwisata di sana, pengunjung yang berdatangan pun tak hanya berasal dari kota Jember saja namun pengunjung dari luar kota Jember pun juga ikut serta meramaikan wisata simbat pada masa itu.
Menurut beberapa warga dan juga beberapa pengelola wisata simbat ada beberapa faktor sehingga wisata tersebut akhirnya sepi pengunjung dan ditutup terbengkalai hingga saat ini. Selain dari kurangnya sisi kualitas sumber daya manusianya, faktor pendanaan juga menjadi penyebab wisata simbat tersebut ditutup dan tidak beroperasi lagi. Hal tersebut karena ketika pemasukan sudah tidak sebanding lagi dengan pengeluaran yang terlalu banyak untuk mengembangkan wisata tersebut tanpa menggunakan perencanaan dan target yang kurang tepat dan akhirnya pihak pengelola tidak mampu lagi memenuhi biaya operasional. Â Selain itu kurangnya dukungan dari pihak desa agar potensi wisata simbat lebih maju dan berkembang juga termasuk dari faktor penyebab wisata simbat tidak beroperasi kembali hingga saat ini.
Itu dia penjelasan mengenai penyebab objek wisata simbat tutup dan terbengkalai tidak terurus. Semoga berita sejarah ini dapat menambah informasi para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H