Sejumlah penghargaan berhasil didulang oleh Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Barru. Penghargaan yang pernah diraih sebagai bentuk pretasi antaralain finalis juara 3 tingkat Provinsi Sul-Sel kategori Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selain itu prestasi yang paling dibanggakan adalah karena KP3M telah masuk satu dari lima Finalis United Nation Publik service Award (UNPSA).
Hal ini menjadikan Bupati Barru sebagai penerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur pemerintah dan Reformasi Birokrasi, Aswar Abubakar pada tanggal 16 Juni 2014 lalu di Jakarta.
Kepala KP3M Barru, Syamsir mengatakan bahwa prestasi tersebut bukan di capai begitu saja, tapi melalui proses yang membutuhkan kerja keras semua kalangan, terutama para pegawai yang ada di jajarannya.
“Semua bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam memberikan kemudahan pengurusan izin dan investasi di daerah ini,” ujarnya Minggu (14/9) via ponselnya.
Syamsir menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi pada KP3M ini juga berkat dorongan dan support dari USAID –Kinerja untuk melakukan inovasi pelayanan yang mengarah pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka usaha tersebut dapat terlaksana dengan baik dan tak heran bila dalam kurung tiga tahun KP3M menjadi SKPD terdepan dalam pelayanan public di kab barru yang berbasis Transparan,Cepat dan akuntable dengan memiliki motto “MAZIGA” yang artinya Ramah, Pasti dan Gampang.
Selain itu KP3 M juga meraih penghargaan juara 3 tingkat Provinsi Sul-Sel kategori Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan yang paling membanggakan lagi karena KP3M telah masuk satu dari lima Finalis United Nation Publik service Award (UNPSA) sehingga Bupati Barru menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur pemerintah dan Reformasi Birokrasi, Aswar Abubakar pada tanggal 16 Juni 2014 lalu di Jakarta.
“Saat ini KP3M juga sudah menerapkan sistem SMS gateway, sehingga pelayanan lebih efisien efektik dan bebas pungli,” ujarnya lagi.
Dengan sistem ini,masyarakat yang ingin mengurus izin atau mengetahui informasi tinggal mengirim SMS ke nomor yang di miliki oleh KP3M. Selain dari segi mempermudah pelayanan, pihak KP3M juga meningkatkan layanan di bidang SDM, sehingga masyarakat merasa nyaman dalam kepengurusan izin. Sehingga Kabupaten Barru ini beberapa kali meraih penghargaan.
Tahun 2011 meraih penghargaan bintang 1 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dua tahun kemudian, unit pelayanan publik ini juga mendapat peringkat ketiga dari Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan untuk penilaian kinerja penyelenggara pelayanan publik atau citra pelayanan publik kategori PTSP.
Prestasi yang diraih KP3M Kabupaten Barru seiring dengan kemajuan yang terjadi di daerah tersebut khususnya dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 7,41 persen pada tahun 2011 menjadi 7,77 persen pada tahun 2012, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,6 persen. Semua itu merupakan buah dari kerja keras Bupati dan jajaran pemerintah kabupaten Barru yang sangat fokus terhadap pelayanan, yang telah menyusun rencana pembangunan jangka panjang 20 tahun, yakni tahun 2010-2025.
Kepala KP3M Syamsir mengatakan, awalnya KP3M mendapat mandat untuk mengurus 129 ijin yang tersebar di 15 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada tujuh kecamatan yang terdiri dari 40 desa dan 14 kelurahan. Setelah terbitnya Perda No. 6/2008, KP3M Kabupaten Barru hanya mengurus tujuh jenis ijin ini mulai tahun 2010 sampai 2011. Kemudian ditambah dua jenis ijin lagi pada tahun 2012 sehingga menjadi sembilan jenis perijinan.
Memasuki tahun 2013, KP3M secara utuh mengurus 22 jenis perijinan, empat perijinan diantaranya masih berretribusi, yakni ijin gangguan (HO), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), ijin trayek, dan ijin usaha perikanan (IUP). Ijin-ijin itu merupakan hasil penyederhanaan dari 129 perijinan yang ada sebelum terbentuknya KP3M.
Kini, masyarakat memperoleh kemudahan dalam permohonan perijinan dan penanaman modal, dengan pemrosesan yang terintegrasi dan terpusat di satu tempat pelayanan. “Dulu pengurusan ijinnya rata-rata 25 hari, sekarang kami mampu mengerjakan rata-rata 1,7 hari, atau dibulatkan menjadi dua hari dari standar pengurusan perijinan selama tiga hari,” ujarnya.
Secara rutin pegawai KP3M selalu melakukan evaluasi kinerja, berdasarkan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan oleh tim independen. Selain itu, untuk meningkatkan motivasi pegawai, Syamsir mengadakan employee of the month bagi pegawainya yang senantiasa menggunakan standar pelayanan sesuai dengan slogan KP3M, yaitu Masiga (Ramah, Pasti, dan Gampang). Masiga, dalam bahasa Bugis berarti tanggap. “Kalau masih ada yang kurang ramah, akan langsung ditindaklanjuti, tapi sampai sekarang belum ada pengaduan terhadap pegawai kami,” tuturnya.
Meski sudah banyak berinovasi KP3M akan terus melakukan pengembangan sesuai tuntutan masyarakat. Pada bulan Juni 2014 mendatang, akan meresmikan sentra pelayanan publik Masiga Center, yang diharapkan berstandar ISO 9001:2008. Selain itu hadir juga mobile service, sms gateway, dan regulasi perbaikan iklim investasi melalui pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal. Unit pelayanan yang mulai beroperasi secara efektif pada bulan Agustus 2010 ini diawaki oleh 15 personil, termasuk pimpinan kecuali tim teknis, dari tahun 2010 sembilan orang termasuk pimpinan.
KP3M Barru mendapat bantuan dari BKPM, terutama dalam hal teknologi informasi. pada masa transisi, untuk mencapai sistem yang berbasis teknologi, pegawai KP3M sempat mengakali tim anggaran agar perangkat IT dapat diubah dengan bentuk yang sama namun dengan nama yang berbeda.
“Hal tersebut dilakukan semata-mata agar inventaris yang dipesan bisa lolos tanpa ada penyalahgunaan,” ujar Faisal Hasman, Kabid Program KP3M Kabupaten Barru.
Dikatakannya, KP3M juga terus berusaha melakukan peningkatan kualitas pelayanan demi menjamin kenyamanan dan kepuasan masyarakat yang dilayani. Seperti melakukan studi komparatif ke Cimahi, Sragen, Kota Palopo, dan Kota Pare-Pare. Selain itu, pelaksanaan training untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), dan meningkatkan motivasi. Juga pelatihan mental spiritual dan team building, diklat, seminar, dan sosialisasi perijinan.
Ke depan, sosialisasi akan dengan terjun ke desa dan bertemu langsung kepada masyarakat untuk melihat kebutuhan mereka. Kegiatan tersebut dinilai cukup efektif karena tidak memboroskan. “Dana kecil harus diupayakan seefisien mungkin,” ujarnya.
Penghargaan yang diraih KP3 tersebut, imbuh Faisal bukan hanya dalam bentuk sertifikat, tapi juga dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan pada masyarakat, dan yang tak kalah pentingnya adalah pencapaian target PAD.
Penulis: Fitri JW Barru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H