Mohon tunggu...
Fitria Yunita
Fitria Yunita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya tertarik menulis seputar perkembangan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Gerimis

21 Oktober 2023   10:52 Diperbarui: 21 Oktober 2023   10:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Gerimis bagi saya menyimpan misteri, beberapa kisah horor identik dengan suasana gerimis, ada beberapa diantaranya yang bahkan pernah saya alami sendiri, namun tidak membuat saya menjadi sosok yang penakut dan selalu meminta ditemani, saya yakin makhluk gaib itu ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya, selagi kita tidak mengusik atau mengganggu keberadaannya maka kita tidak bersalah dan yang tidak bersalah tentunya tidak aka berlaku sanksi, sama halnya dengan hubungan sebab akibat, tidak ada sebab maka tidak akan ada akibat.

Kali ini saya akan berbagi kisah horor yang pernah saya alami. perjalanan yang saya lalui di jalan lintas sumatera menuju kota solok, saya ingat betul waktu itu saya harus membawa bayi saya yang masih berusia 13 bulan yang sedang sakit ( demam serta susah BAB ) bersama suami ke solok yang berjarak sekitar satu jam perjalanan lancar, waktu dalam perjalanan pergi sekitar pukul 18.00 WIB sebab dokter spesialis anak disana biasa praktik mulai jam segitu dan kami sudah mendaftar via telpon terlebih dahulu dengan nomor urut 23 yang lumayan menunggu lama jika kami harus pergi sejak sore harinya.

Alhamdulillah sesampai di solok kami langsung menuju tempat praktik dokter yang memang sudah penuh dengan pasien yang sudah mengantri bahkan ada yang mengantri sejak sore tadi. setelah konfirmasi dengan petugas registrasi, kami bergantian shalat dan tidak beberapa lama menunggu, giliran kamipun dipanggil untuk masuk dan konsultasi dengan dokternya. Alhamdulillah tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan namun memang bayi kami susah minum obat,makanya kami memilih untuk berobat ke dokter spesialis anak sebab biasanya akan diberi obat yang berasa manis dan bayi kamipun akan mau meminumnya. 

Kami memutuskan untuk langsung pulang, namun karena waktu itu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB waktunya perut memang minta diisi, kami hanya membeli martabak untuk dimakan sambil dalam perjalanan. sambil menunggu martabak selesai di masak, saya memberi obat pada bayi saya. malam itu mulai turun hujan namun gerimis, tidak deras, saya yang memangku bayi tetap waspada dan sambil menikmati martabak yang sudah dibeli tadi. tak lama setelah melewati perbatasan kabupaten Sijunjung dengan muaro kalaban, saya mencium aroma yang wangi sekali persis bau bunga melati, seketika saya melihat ke tempat duduk belakang yang hanya terisi dengan perlengkapan bayi kami, syukur saya tidak melihat apa - apa, namun karena wangi bunga melati yang kian keras  dan hujan masih gerimis, saya melihat ke arah suami saya dan berdoa pada Allah serta membaca ayat - ayat pendek Al-Qur'an dalam hati agar kami baik - baik saja. saya juga sempat memperhatikan jalan dan memang tidak ada kendaraan lain yang berselisih dengan kami waktu itu, syukurnya kami telah melewati bau harum bunga melati tersebut dan alhamdulillah bayi kami tidur dengan nyenyaknya.

Saya dan suamipun langsung bicara, yang anehnya pada saat kejadian tadi kamipun tidak ada yang ingin berkomentar bahkan menanyakan hal yang terasa aneh. ternyata suami sayapun mencium aroma bunga melati tadi, namun dia juga melakukan hal yang sama dengan saya, yaitu berdoa dalam hati, katanya dia takut nanti saya panik, sebab dia yakin saya juga merasakan hal yang sama dengannya saat saya melihat ke arahnya tadi. 

Kamipun sampai di rumah dengan selamat, alhamdulillah bayi kami sudah membaik.

Beberapa hari setelah itu suami saya dapat cerita bahwa memang tempat yang telah kami lewati waktu itu sering terjadi kecelakaan, bahkan ada beberapa pengalaman orang yang mengatakan di sekitar jalan itu terkadang terlihat sosok perempuan yang berhijab yang tiba-tiba muncul dan mengejutkan pengendara yang sedang melintasi jalan tersebut, tak jarang menyebabkan kecelakaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun