Mohon tunggu...
dafit
dafit Mohon Tunggu... Freelancer - manusia

Hutan, gunung, sawah, lautan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Hari Buku Sedunia: Pentingnya Literasi di Era Digital

23 April 2024   14:00 Diperbarui: 23 April 2024   14:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Buku Sedunia adalah momen yang penting untuk merayakan keberagaman pengetahuan, ide, dan kreativitas yang tertuang dalam bentuk tulisan. Sebagai perayaan global, Hari Buku Sedunia mengajak kita untuk menghargai peran penting literasi dalam kehidupan kita, terutama di era digital yang terus berkembang.

Literasi tidak hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dengan kritis. Di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, literasi menjadi semakin vital. Era digital membawa kemudahan akses terhadap informasi, namun juga menuntut kita untuk memiliki keterampilan yang lebih kompleks dalam menyaring, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak.

Salah satu aspek penting dari literasi di era digital adalah kemampuan untuk memilah dan menilai kebenaran informasi. Di dunia maya, informasi yang tidak diverifikasi dengan baik dapat dengan mudah menyebar dan memengaruhi opini publik. Oleh karena itu, kritisitas dalam mengonsumsi konten digital menjadi sangat penting. Keterampilan untuk mengenali berita palsu (hoaks) dan memahami berbagai perspektif merupakan hal yang harus dikuasai oleh setiap individu dalam era ini.

Tak hanya itu, literasi di era digital juga memegang peran penting dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi. Akses terhadap berbagai platform digital memungkinkan siapa pun untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih luas dan mudah. Mulai dari blogging, vlogging, hingga media sosial, semua itu merupakan wadah bagi kreativitas manusia untuk bersinar. Namun demikian, tanpa keterampilan literasi yang memadai, potensi kreativitas tersebut dapat terhambat atau bahkan menjadi bumerang jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.

Selain itu, literasi di era digital juga membuka pintu bagi pengembangan keterampilan baru yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam dunia yang didominasi oleh teknologi, keterampilan seperti pemrograman komputer, analisis data, dan literasi digital menjadi sangat berharga. Menguasai keterampilan-keterampilan tersebut tidak hanya meningkatkan daya saing individu dalam dunia kerja, tetapi juga memungkinkan mereka untuk turut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan inklusif.

Namun, tantangan literasi di era digital tidak dapat diabaikan begitu saja. Masih banyak orang yang belum memiliki akses terhadap teknologi dan informasi, baik karena keterbatasan finansial maupun infrastruktur. Disparitas ini dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi antar individu dan negara. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi di era digital harus disertai dengan langkah-langkah yang memastikan akses yang adil dan merata bagi semua orang.

Dalam konteks inilah pentingnya peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengembangan literasi di era digital, mulai dari menyediakan akses internet yang terjangkau hingga mengintegrasikan keterampilan literasi digital ke dalam kurikulum pendidikan. Lembaga pendidikan di semua tingkatan juga harus berperan aktif dalam membekali siswa dengan keterampilan literasi yang relevan dengan zaman. Sedangkan masyarakat perlu terlibat dalam mempromosikan budaya literasi, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat luas.

Dengan demikian, Hari Buku Sedunia menjadi momentum penting untuk merefleksikan betapa pentingnya literasi di era digital. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dengan bijak. Di era di mana informasi menjadi kekuatan utama, literasi adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun