Berkat pengalaman itu, Lily tumbuh menjadi gadis yang bijaksana dan penuh empati. Dia menjadi seseorang yang mampu melihat keajaiban dalam setiap momen kehidupannya. Bahkan dalam kesulitan, dia menemukan cahaya kecil yang membawanya melalui masa sulit.
Suatu hari, Lily kembali ke taman di mana dia pertama kali bertemu bunga kecil yang bisa berbicara. Dia membawa seikat bunga segar untuk meletakkannya di tempat bunga kecil itu biasanya berada. Dia berterima kasih atas semua yang telah diajarkan oleh bunga kecil itu dan berharap semoga keajaiban itu terus hadir dalam kehidupannya.
Saat Lily meletakkan bunga di tanah, dia merasa kehadiran bunga kecil itu dalam hatinya. Dalam suara yang halus, dia mendengar, "Terima kasih, Lily. Keajaiban kecil ada di mana-mana jika kau mau melihatnya. Teruslah mencari dan berbagi cinta dan keindahan di dunia ini."
Lily tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Dia tahu bahwa keajaiban kecil dalam kehidupan sehari-hari akan selalu menghampirinya jika dia terus membuka mata dan hatinya. Dan sejak saat itu, Lily hidup dengan penuh rasa syukur, menghargai setiap momen indah yang terjadi dalam kehidupannya, karena dia tahu bahwa di balik rutinitas sehari-hari ada keajaiban yang menunggu untuk ditemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H