Pendidikan adalah hal paling penting bagi setiap individu untuk meningkatkan pengetahuannya. Pendidikan sangat penting karena dapat memberi keterampilan dan hal yang dibutuhkan untuk berhasil. Pendidikan menjadi pondasi untuk mempersiapkan masa depan yang cerah. Pendidikan yang baik dapat mengingatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi. Seiring berkembangnya dunia harus selaras dengan pendidikan yang terus mengikuti perkembangan zaman. Itu sebabnya muncul kebijakan-kebijakan untuk memperbaharui pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka (MBKM) memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama dua semester. Dalam hal ini maka perguruan tinggi dibebaskan untuk menyediakan program MBKM yang sesuai dengan kebutuhan dan minat dari mahasiswanya. Pengalaman mengikuti program Kampus Merdeka akan berpengaruh bagi mahasiswa terhadap kesiapan karir dan mengetahui dunia di luar kampus serta dapat menerapkan ilmu yang sudah dipelajari pada dunia nyata.
MBKM memiliki berbagai program yang sangat baik untuk diikuti oleh mahasiswa, salah satunya adalah program Kampus Mengajar. Kampus Mengajar merupakan kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas. Program Kampus Mengajar memberikan kesempatan mahasiswa untuk bekerja sama dengan guru dan sekolah sebagai mitra, sekaligus berinovasi dalam mengembangkan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Dalam kesempatan baik kali ini, alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dari Kampus Mengajar Angkatan 5 dan bertugas di SDN Kedungbanteng 01.
Yuk intip keseruannya!
1. Asistensi Mengajar di Kelas
Kegiatan mengajar ini dilakukan dalam beberapa kali kesempatan selama bertugas. Keikutsertaan mahasiswa di dalam kelas cukup menarik ketertarikan siswa, sehingga dengan inisiatif dibuatkan jadwal mengajar dibagi rata setiap kelasnya. Selama kegiatan mengajar di kelas, siswa SDN Kedungbanteng 01 cukup antusias dalam belajar. Mereka aktif bertanya terkait hal yang belum dipahami ataupun berebut menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini tentu menciptakan kelas yang menyenangkan, sebab siswa tidak hanya belajar melainkan bisa berekspresi dan  berpendapat.
2. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dicanangkan untuk mengukur capaian siswa dari hasil belajar dalam kemampuan literasi dan numerasi. Pada program Kampus Mengajar ini, SDN Kedungbanteng 01 menjalankan AKM sebanyak 2 kali dengan waktu yang sudah ditentukan. Hasil dari pelaksanaan AKM ini, hasil akhir post-test siswa mengalami peningkatan pada kemampuan literasi jika dibanding dengan pre-test, sedangkan untuk kemampuan numerasi sendiri masih perlu belajar lagi. Mengerjakan soal AKM sebenarnya tidaklah sulit, namun harus teliti dalam membaca dan memahami, sehingga bisa menemukan solusi dari permasalahan tersebut.