Mohon tunggu...
Fitri Aulia
Fitri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

lala lele lili lulu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terobosan Radioterapi Kanker Payudara: Menjawab Tantangan dan Meningkatkan Kualitas Hidup

25 Desember 2024   10:19 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kanker payudara merupakan salah satu bentuk kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,4 juta kasus baru kanker payudara terdeteksi setiap tahun. Kanker ini menuntut pendekatan pengobatan yang efektif, salah satunya melalui radioterapi. Radioterapi merupakan metode pengobatan non-invasif yang menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan mengurangi risiko kekambuhan.  Radioterapi adalah salah satu komponen penting dalam pengobatan kanker payudara. Terapi ini digunakan baik sebagai pengobatan utama maupun sebagai tambahan setelah operasi, bergantung pada stadium dan karakteristik tumor. Tujuan utama radioterapi adalah menghancurkan sel-sel kanker dengan cara memberikan dosis radiasi yang terarah dan akurat, sambil meminimalkan paparan radiasi pada jaringan sehat di sekitarnya. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan dalam radioterapi kanker payudara telah membawa kemajuan yang signifikan, dengan fokus pada presisi, pengurangan efek samping, dan peningkatan hasil klinis. 

Perkembangan radioterapi kanker payudara telah mencapai lompatan besar dengan inovasi yang memperbaiki presisi terapi dan mengurangi dampak samping yang sebelumnya menjadi tantangan utama. Salah satu kemajuan signifikan adalah penggunaan proton terapi. Proton terapi menggunakan partikel proton dengan energi tinggi yang memberikan dosis radiasi terfokus pada tumor, dengan meminimalkan dampak pada jaringan sehat di sekitarnya. Dalam beberapa penelitian, proton terapi telah menunjukkan manfaat dalam mengurangi risiko komplikasi seperti fibrosis jaringan dan kerusakan kardiovaskular. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan tumor yang terletak dekat dengan organ vital, seperti jantung dan paru-paru. Proton terapi menawarkan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi paparan radiasi pada organ sehat.

Selain proton terapi, penggunaan terapi intensitas modulasi (IMRT) juga telah menjadi standar dalam pengobatan kanker payudara. IMRT memberikan dosis radiasi yang sangat terarah dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan tumor, sehingga memungkinkan penyampaian dosis tinggi pada tumor dengan kerusakan minimal pada jaringan sehat di sekitarnya. Pendekatan ini telah terbukti mampu mengurangi komplikasi seperti iritasi kulit, nyeri, dan pembengkakan yang umum terjadi pada pasien yang menjalani radioterapi. Dalam hal ini, IMRT memungkinkan pasien menerima dosis radiasi yang lebih tinggi dengan jumlah sesi yang lebih sedikit, yang meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien.

Teknologi pencitraan juga telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan, memungkinkan onkologis radiasi untuk merencanakan dosis radiasi dengan presisi yang lebih tinggi. Penggunaan PET/CT dan MRI telah membantu dalam menentukan lokasi tumor dan struktur anatomi sekitarnya dengan akurasi yang lebih baik. Informasi ini sangat berguna untuk menyesuaikan dosis radiasi agar lebih terarah, sehingga mengurangi paparan pada jaringan sehat. Teknologi pencitraan berperan penting dalam memastikan bahwa dosis radiasi diberikan dengan akurasi maksimal, yang pada akhirnya mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti fibrosis jaringan dan kerusakan kardiovaskular.

Dasar-Dasar Radioterapi Kanker Payudara

Radioterapi bekerja dengan cara memberikan dosis radiasi tinggi yang terkonsentrasi pada jaringan kanker, sementara jaringan sehat di sekitarnya mendapat paparan radiasi yang lebih kecil. Ada beberapa metode radioterapi yang umum digunakan dalam pengobatan kanker payudara:

  1. Radioterapi Eksternal (External Beam Radiotherapy/EBRT)

    • Radioterapi eksternal adalah metode yang paling umum digunakan untuk kanker payudara, terutama pada pasien dengan stadium awal.
    • Dalam metode ini, sinar-X atau proton diarahkan dari luar tubuh untuk membunuh sel kanker.
    • Dosis radiasi diberikan selama beberapa sesi (umumnya 15-30 sesi), bergantung pada karakteristik tumor, lokasi, dan stadium kanker.
    • EBRT sering kali dikombinasikan dengan kemoterapi, hormon terapi, atau imunoterapi untuk hasil yang optimal.
  2. Brachytherapy

    • Brachytherapy digunakan untuk tumor yang letaknya dekat dengan jaringan payudara atau struktur anatomi penting seperti jantung dan paru-paru.
    • Dalam metode ini, sumber radiasi ditempatkan di dekat atau di dalam tumor untuk memberikan dosis radiasi terkonsentrasi.
    • Brachytherapy sering digunakan pada kanker payudara stadium awal sebagai terapi tambahan setelah bedah.
  3. Stereotactic Body Radiotherapy (SBRT)

    • SBRT adalah teknik radioterapi terbaru yang menawarkan dosis radiasi tinggi dalam jumlah sesi yang lebih sedikit (biasanya 3-5 sesi).
    • Metode ini sangat akurat dalam menargetkan tumor yang kecil dan terlokalisasi, seperti pada pasien dengan kanker payudara stadium awal atau pasien yang tidak cocok untuk operasi.
    • SBRT memungkinkan pasien untuk menyelesaikan pengobatan dalam waktu yang lebih singkat tanpa harus mengalami durasi pengobatan yang panjang.

Efektivitas Radioterapi dalam Pengobatan Kanker Payudara

Radioterapi kanker payudara telah terbukti secara klinis memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan hasil pengobatan, baik sebagai metode utama maupun sebagai komponen dari terapi kombinasi. Beberapa bukti klinis menunjukkan:

  • Penurunan Risiko Kekambuhan: Penelitian menunjukkan bahwa radioterapi dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara hingga 30%--50%, terutama pada pasien dengan kanker stadium awal yang tidak perlu menjalani mastektomi.
  • Peningkatan Kelangsungan Hidup: Hasil dari beberapa uji klinis menunjukkan bahwa radioterapi dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pada pasien dengan kanker payudara stadium lanjut, terutama pada pasien yang berisiko tinggi mengalami metastasis.
  • Pengurangan Efek Samping: Teknik radioterapi modern seperti Intensity-Modulated Radiotherapy (IMRT) dan SBRT memungkinkan dosis radiasi lebih terfokus, sehingga mengurangi risiko efek samping pada jaringan sehat, termasuk jaringan jantung dan paru-paru, yang sering kali menjadi perhatian pada pasien dengan tumor yang dekat dengan organ tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun