Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer merupakan suatu larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat khas yang dimiliki dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat dengan kata lain Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah kecil asam atau basa ditambahkan kedalamnya.
Komponen Larutan Penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
- Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), ketika dicampurkan akan menghasilkan larutan yang bersifat asam.
- Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), ketika dicampurkan akan menghasilkan yang larutan bersifat basa.
 Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
- Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam yaitu < 7. Dalam mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Cara lain yang bisa digunakan  yaitu dengan mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran tersebut akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti contohnya ialah natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain. Apabila  larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76.
- Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa > 7. Dalam mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Cara lain yang bisa digunakan yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. Hal lumrah yang digunakan sebagai contoh ayaitu campuran larutan amonia dan larutan amonium klorida. Apabila keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Perlu diingat bahwa hal itu bukanlah suatu masalah selama konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
Fungsi Larutan Penyangga
Adanya larutan penyangga sangat memberikan hal yang bermanfaat dan ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Disamping itu, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa ditemukan dalam cairan intrasel ataupun dalam cairan ekstrasel. Dimana seperti yang kita tahu bahwa  sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Fungsinya ialah dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Disamping itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti contohnya pada obat tetes mata. Perlu kita ketahui bahwa pada obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H