Seperti yang kita tahu bahwa senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang bisa kita ambil yaitu bahan yang bersifat asam yaitu pada buahan-buahan misalnya lemon dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang bersifat basa dalm kehidupan sehari-hari yaitu sabun dan deterjen. Nah Untuk menjelaskan mengenai senyawa asam dan basa, terdapat beberapa teori asam basa, diantaranya yaitu teori Arrhenius, teori Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, dan teori Lux-Flood.
Cara yang dapat digunakan untuk membedakan antara senyawa asam dengan basa, misalnya dengan menggunakan indikator lakmus. Senyawa asam dapat mengubah lakmus yang awalnya berwarna biru menjadi berwarna merah, sebaliknya dengan senyawa basa dapat mengubah lakmus berwarna merah menjadi berwarna biru. Selain itu, untuk membedakan apakah suatu senyawa bersifat asam atau basa dapat juga menggunakan sebuah indikator lain yaitu indikator phenolphthalein.
Lavoisier mendefinisikan asam sebagai suatu zat yang mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCI, HBr, dan HI. Dalam pemberian nama asam dikemukakan oleh Lavoisier yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus (asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti "penghasil/pembentuk asam". Setelah terindetifikasinya unsur klorin, bromin, dan iodin  dan ketiadaan oksigen dalam asam -- asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,
Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang memiliki arti ialah abu. Secara umum basa merupakan zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah suatu senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Maka dari itu, Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki  pH lebih dari 7. Kostik merupakan suatu istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Jenis asam ialah asam kuat dan asam lemah. Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu Basa Kuat dan Basa Lemah. Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator asam -- basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam -- basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam -- basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H